Pages

Tuesday, August 02, 2005

Tuju Angin

Didekat kantor aku, ada sebuah toko yang rasanya sdh berdiri lama sekali dan interiornya tidak berubah dari dulu.
Toko ini menjual jamu tradisional jawa. Namanya Toko Jamu “Akar Sari”
Sejak kecil aku senang ke toko yang memancing rasa curious ini. Kesannya penuh misteri. Ada berbagai macam bagian tumbuhan yang dikeringkan, bahkan juga hewan yang diawetkan.
Frankly, aku menduga Harry Potter dkk membeli bahan ramuan sihirnya di sini. (tapi aku takut ngomong ke siapa2; kuatir dituduh skizoprenia)



Di tempat ini, kita bisa memesan jamu seduhan untuk diminum ditempat, komplit segelas kecil air madu dan sebutir permen untuk menetralisir rasa pahit jamu.

Menurut aku, jamu itu enak; dan meskipun pahit, jamu seduhan lebih nendang dari pada jamu yg berbentuk tablet/kapsul.
Lagipula jamu tidak menimbulkan efek samping: biasanya kalau malam sebelum tidur minum obat flu, bangun pagi rasanya depressed banget.
Namun sayang, kayaknya jamu tradisional Indonesia kurang di handel secara ilmiah dan profesional kayak jamu tradisional China / shinse (another interesting places to cruise :p)

Kalau badan lagi meriang, aku suka pesan jamu ‘Tuju Angin’ yang bisa diminum di sana.
Selama ini sih, hanya jamu itu yg pernah aku pesan. (*sumpah!! yang kemarin itu bukan minum jamu kuat!!)
Tapi aku bertekad, kalau suatu saat aku bisa membuktikan dugaanku bahwa Harry Potter juga belanja di sini, aku pengen pesan ramuan polly juice, supaya bisa jadi Keanu Reaves

Hehe, aku juga penasaran jamu “Ramuan Madura”
Pengen tahu manfaatnya, tapi mau di jajal sama siapa coba!
Lebih malu lagi, kalau sampai ketangkep terus disuruh test urine dan hasilnya : positif galian rapet!
Kyaaaaa!


Today’s tought :
“Bagaimana anda melibatkan orang dalam proses perubahan? Mulailah dengan realitas… Jika semua orang telah mendapatkan fakta yang sama, mereka umumnya tiba pada kesimpulan yang sama.”
(The Welch Way – Jeffrey A. Krames)