Pages

Saturday, December 21, 2013

Daun

aku bukan elang yang terbang gagah.
kupu-kupu pun bukan.

Aku hanya selembar daun,
yang karena Kemurahan Tuhan,
terbang bersama angin.

Monday, December 09, 2013

Katong Basudara Plush

Gak tahu ini lebih tepat disebut boneka atau bantal.
Yang jelas seneng banget bikin karakternya macam-macam. Dan kalau dijejerin keliatan lucu.
Kemarin pas dijual di Crafina 2013; yang paling laku adalah yang karakter cowok dan cewek yang matryoshka.
Aku paling seneng sama karakter "mBah Darmo" yang hanya pake singlet sarungan dan kumis bapang. Terinspirasi guru SMA dulu. haha :)

Saturday, November 30, 2013

Janji Jalan Ramad



Pak, kita sudah melewati banyak hal selama ini.
Ujar Ramad seminggu yang lalu
Aku lupa konteksnya; tapi kalimat itu nancep banget dibenak.

Ramad, wong Solo gawe di Jakarta. Aku kenal kira-kira enam tahun yang lalu, dari chat di forum ga jelas di internet :p

…padahal kita tuh beda banget: latar belakang, pekerjaan, pemikiran… semuanya beda. Kata Ramad lagi.
Iya, untung jarang ketemu. Kalau saja sekota dan sering bertemu; pasti kamu sering aku keplak-i!. Jawabku.
Hahaha….
Tetap saja perbedaan-perbedaaan, tinggal di kota yang berbeda tetap membuat kami bisa berteman. Meski entah beberapa kali mengalami konflik yang membuat hubungan diplomatik putus nyambung.

Menurutku aku, sebenarnya Ramad itu teman yang loyal, simple dan dapat diandalkan. Namun juga kurang determined, labil kayak abege; dan kadang ngeselin.
Kalau bikin janji bisa batal hanya karena urusan sepele yang  bikin frustasi.

Tapi aku juga sadar diri: gak kalah bejad nya.
Ada beberapa perlakuan dan sikap yang pernah aku lakukan dan akhirnya bikin rasa bersalah.

Salah satunya adalah ketika tahun 2009 ketika Airasia promo tiket gratis; kami berdua berencana kluyuran ke Bangkok.
Awalnya aku janji hanya berdua.
Tapi kemudian aku “menoleh kebelakang” dan ada seorang lagi yang bergabung hingga suasana jadi tidak nyaman.
Puncaknya ketika sampai di Indonesia, di perjalanan keluar dari bandara, karena merasa jengkel dengan orang yang satu lagi;aku  menghentikan taksi yang kami tumpangi, keluar dan membanting pintu.

Aku khan ga tahu kamu marah sama siapa; aku tahunya kamu marah dan keluar dari taksi di tengah jalan. Aku iki wong Solo lho pak! Kayak apa rasanya digituin! Protes Ramad ketika akhirnya kami membahas peristiwa itu, beberapa tahun kemudian.

Aku sudah minta maaf ke Ramad.

Oke! aku hutang satu perjalanan untuk menebus peristiwa Bangkok. Janji ku.
Ehmm….terpikir ke India, Pakistan, Nepal atau semacamnya.

Kami beberapa kali bertemu di Solo dan Yogya.
Ketika MicaWork mulai jualan online, Ramad juga bantuin jualan. Aku buatin brand dan produk, khusus untuk di share via BB-nya. Penjualan dan prospeknya bagus, secara dia playboy ngetop area Kebon Jeruk yang punya pacar cewek tiga busway gandeng koridor Blok M - Kota.

Tapi janji jalan bareng belum sempat dipenuhi.

Malah kemudian kami berantem lagi. Masalah salah paham sih. Tapi saking marahnya Ramad; aku di un-friend di FB yang aku balas dengan nge block akunnya!

Beberapa saat setelah itu,  dia follow trus unfollow  akun  tuiter aku.
Mungkin mau ngajak baik-kan.
Tapi malah bikin aku ill-feel: follow – unfollow bolak-balik persis abege labil.
Aku cuekin.

Setahun lebih kayaknya.

Sampai kemarin ketika akan pameran Crafina di Jakarta. Aku sms Ramad.
Jadilah kami janjian ketemu di pameran, up date kabar masing-masing.

Awal Desember ini Ramad akan menikah. Dan sekarang sedang galau.
Pre-marital syndrome katanya. Haishh!
Rachma, nama calon istri Ramad sempat diajak ke pameran. Cute couple indeed.

Seneng banget liat mereka berdua :)

Ditengah kesibukan nyebar undangan, Ramad juga sempat nginep di hotel dan ngobrol banyak: tentang rencananya mendapatkan program beasiswa pilot atau S2, juga membahas kemungkinan merintis lagi usaha yang pernah kami jalankan bareng.
 Pas penutupan pameran Ramad juga bantuin bongkar rak, packing, dll.

Aku bersyukur bisa terhubung dengannya lagi menjelang pernikahannya.

Tapi juga masih merasa terbeban soal janji perjalanan bareng itu. Kalau Ramad sudah menikah rasanya aneh tho kalau kami jalan berdua.
Mungkin lebih baik kalau aku bayar dengan usaha bareng  yang sudah pernah kami jalankan.
Bukankah itu juga sebuah bentuk perjalanan?
Semoga kali ini masing-masing bisa lebih menahan diri. Hehe.

Sebuah perusahaan gede memesan produk MicaWork utk merchandise acara mereka pada tanggal 6 Desember 2013. Persis tanggal kelahiran aku. Persis hari Ramad juga akan melangsungkan pernikahannya.

Semoga semuanya lancar; itu akan jadi Berkah yang paling menyenangkan :)



Papa Angkat



Tulisan terakhir sebelum ini; aku bercerita tentang keluarga yang mengangkat ku sebagai anak secara tradisi.

Sehari setelah itu, aku ditelpon Utami, seorang sepupu yang mengabarkan ayah angkat aku di rawat di rumah sakit.
Sudah seminggu diopname. Nanti malam bezuk yok? Aku jemput jam 7. Kata Utami
Di rumah sakit aku rada kaget melihat kondisi papa angkat yang meski dalam kondisi sadar namun kelihatan sangat kurus.
Dokter hanya menyebutkan masalah prostat namun tidak cukup menjelaskan penyakitnya.
Papa angkat merasa perutnya sakit, tidak bisa kencing sehingga reumnya tinggi sekali dan harus di cuci darah.

 4 hari setelah itu, aku ditelpon Utami lagi: Papa angkat meninggal.

Setelah aku sekolah dan bekerja di kota lain;seta setelah ibu angkat meninggal beberapa tahun yang lalu; aku tidak cukup dekat dengan keluarga angkat ini.
Bahkan selama beberapa tahun, hanya bertemu pas ada acara keluarga besar.
Aku tiap kali janji dolan ke rumahnya.

Ada sedikit rasa penyesalan: kenapa tidak lebih sering memberi perhatian. Sepertinya pada masa-masa akhir hidupnya, papa angkat akan merasa lebih bahagia kalau dia bisa bertemu banyak orang.

Rasa bersalah juga muncul karena di surat lelayu dan ritual pemakaman, nama aku juga disebut ditulis sebagai anak angkatnya.

Tapi waktu tidak bisa diputer kembali.

Aku hanya berharap selanjutnya bisa berkomunikasi lebih baik dengan 3 adik angkat aku: Yen, En, Fang serta keluarga mereka.


Wednesday, October 09, 2013

Kan Jie Wang

Setiap keluarga punya legenda. 
Atau mitos.

Papa pernah bercerita; selama beberapa generasi keluarga pendahulu kami di Tiongkok dulu, dalam satu keluarga selalu hanya memiliki satu anak laki-laki. Entah kenapa.
Kalau ada dua atau lebih; pasti sakit dan akhirnya meninggal hingga hanya menyisakan satu anak laki-laki.
Itupun biasanya tidak berusia sampai tua.
Konon nenek buyut pernah pergi ke kuil dan memohon pada dewa: agar diberi satu saja anak laki-laki tapi sehat hingga masa tua nya.
Namun tetap saja hingga generasi papa; dia adalah satu-satunya anak laki-laki. Saudaranya 8 orang; perempuan semua.

Setelah menikah, papa dan mama dikarunia dua anak laki-laki; aku dan si bungsu: Yohanes.
Ketika berusia 3 tahun, Yohanes terdeteksi leukimia. Enam bulan kemudian Yohanes pun dipanggil Tuhan.

Setahun kemudian, mama melahirkan adik baru: laki-laki. 
Dua tahun kemudian, satu adik laki-laki lagi.
Kuatir tidak dapat menghindari mitos 'satu anak laki-laki'; papa dan mama 'menjual' kami.

Dalam budaya China, ada sebuah tradisi Kwe Pang, yakni "menjual" anak, untuk menghindarkan nasib buruk menimpa si anak.
Pada masa lalu, anak dijual ke kuil untuk belajar agama, atau ke bangsawan untuk magang.
Dalam kehidupan yang lebih modern, anak di kwe pang oleh keluarga yang masih dekat.

Aku di kwe pang oleh Bu Lik.
Bu Lik ini sebenarnya adalah kakak papa. Tapi aku memanggilnya Bu Lik karena dia adalah kakak papa yang termuda.
Bu Lik sudah menikah dan punya 3 anak.

Aku ingat waktu itu usia sekitar 6 atau 7 tahun.
Dalam sebuah ritual sederhana, keluarga besar Bu Lik menyerahkan koin seratus rupiah ke papa dan mama untuk membeliku. (waw! ternyata aku muraaaaah banget!)
Dan memberikan satu stel pakaian yang langsung aku kenakan. 
Aku di suruh bersoja (memberi hormat dengan menangkupkan tangan di depan dada) kepada Bu Lik dan suaminya, serta keluarga besar mereka.

Aku juga mendapatkan nama baru : Kan Jie Wang.
'Kan' adalah nama marga.
'Wang' bermakna 'harapan'
aku lupa makna 'Jie' nya.

Sejak itu, secara adat, aku sudah bukan anak papa dan mama lagi; tapi menjadi anak dan anggota keluarga Bu Lik.
Kalau ada peristiwa di keluarga besar Bu Lik; aku selalu diajak dan diperkenalkan sebagai anak mereka. 
Beberapa tahun yang lalu, Bu Lik meninggal.
Kesibukan dan kehidupan juga membuat aku dan keluarga besar Bu Lik tidak terlalu dekat.
Tapi hingga sampai saat ini, dalam beberapa lingkungan, aku masih dipanggil 'Jie Wang' bukan 'Pau'.

So, jika suatu saat kau memanggilku 'Pau' namun aku tidak menoleh; panggil saja aku: 'Kan Jie Wang'.

Tapi kalau masih ga noleh; ada dua kemungkinan: aku pura-pura ga dengar; atau kamu salah orang.

Hahahaha..............

Saturday, September 14, 2013

Waw!

Stress kalau mikir blog ini.
Sudah dua bulan lebih gak publish apa-apa.
Selain gak punya waktu (alasan paling klise), juga karena ada beberapa website yang kudu dikelola agar tetap rangking satu di google search. hehe :)

Sebenarnya banyak sekali yang pengen dicatat. Misal kalau pas keluar kota: nunggu di stasiun atau bandara; pasti sempat mikir atau mencatat sesuatu. Tapi selalu cuma menjadi draft.
Menyedihkan.
waw!!

btw. tadi siang motret produk MicaWork. Aku suka foto ini :)


Thursday, June 27, 2013

Pengen Banget!

Dua minggu yang lalu, dikasih tahu seorang kenalan di fb tentang sebuah lomba produk kreatif, yang tiga pemenangnya bakal diajak ke London,  Inggris.

Aku lumayan pede dengan materi yang aku ajukan: nggak memalukan..
Tapi juga ga berharap banyak. Karena juri dan kurator  lomba ini kelas internasional.

Materi kudu dimasukkan melalui salah satu universitas negeri yang ditunjuk.
Secara aku merasa mantan UGM, jadi aku submit materinya juga via UGM.
Aku baru tahu sesudah menyerahkan formulirnya: ternyata di tingkat universitas-pun ada seleksinya. Dan kayaknya bakal lebih berat dibanding universitas lain.Haduh!

Hanya saja, akhir-akhir ini bau Inggris sangat terasa.

Misalnya saja, tiba-tiba banyak sekali pesanan bantal leher, bantal mobil atau barang lain dengan thema Union Jack: nama bendera Inggris.

Trus sudah gitu, tanpa sadar, aku juga sedang mengikuti pembahasan sebuah forum aviasi yang membahas pesawat baru Garuda yang akan datang: Boeing 777-300 yang rencananya bakal dipakai untuk rute Jakarta-Inggris mulai Oktober besok.

Dan beberapa hal sepele lain. huhuhuhu...

WAAAAAAAAA!!!!! jadi pengen banget menang dan bisa ke London, Inggris. Haha...


Sunday, June 09, 2013

A Wedding, A Funeral, and A Quick Trip



Sabtu kemarin Danang, sepupu aku menikah.
Karena kami cukup dekat, aku sempatkan juga hadir di acara pemberkatan pernikahannya di gereja.
Ketika sedang ber hai-hai dengan saudara2 yg lama gak bertemu; seseorang menepuk pundak dari belakang; ternyata  Minah.
 sebut saja begitu-. Seseorang dari masa lalu.

Dia langsung ngomong, “hai Lus…apa kabar? Lama gak ketemu. Sekarang anak kamu berapa?"
Aku langung jawab “delapan” dengan intonasi dan muka super datar.

Dia menatap tidak percaya dan ngakak…

kemudian dia bercerita, bertanya, bercerita, bertanya…gak henti-henti.
(cerewet banget mungkin karena ada tahi lalat di atas bibir kanannya)

Dalam kasus pernikahan Danang, ternyata Minah adalah tante dari calon istri Danang.

Kamu dulu khan pernah hampir bertunangan sama...siapa tuh…, tanya Minah
Ngarang!!! Tukasku
Trus istri kamu mana?

Bla…. Bla….. bla…. bla

Cyap…cyap…cyap….

Nya…nya…nya…

Kerk…kwek…kwek…

Aku diam saja melihatnya meleter.

So, ceritanya…..
Si Minah ini adalah teman di smp.
Aku ingat sekali : dia murid baru di semester 2 kelas satu.
Hari pertama Minah masuk kelas, teman sebangku: Sigit langsung bergosip: Si Minah ini pindahan dari sekolah anu; dikeluarkan karena hamil. Padahal pacarnya sudah pake karet
Dalam kepolosan waktu itu; aku membayangkan yang dimaksud karet adalah karet gelang.
Jadi aku tanya sama Sigit:…… jadi “itu”nya cowok diikat pake karet gelang gitu? Emang ga sakit?

Si Sigit hanya memandangku takjub trus ngloyor pergi.

Hahaha…

Minah memang cantik.
Percayalah! Dia cantik.

Waktu itu kelas satu SMP, usia aku 13 tahun, si Minah sudah 15 tahun. Tubuhnya sudah berlekuk.
Rambutnya pendek, matanya tajam.
Bikin hormon dan hatiku aku meleleh.

Awalnya Minahselalu  membawa makanan dari rumah; jadi pas jam istirahat dia selalu di dalam kelas ngobrol dengan sahabatnya: Hannah.
Tapi kemudian dia tidak perlu bawa makanan lagi. Karena setiap istirahat, aku beliin Minah sepotong resoles dan teh kotak.
Minah adalah nama bagi surat-surat cinta yang aku selipin di dalam buku.

Pokoknya aku norak banget. Hahaha…

Namanya juga cinta munyuk.
Hanya bertahan 8 bulan.
Tapi, bagaimanapun, Minah ini salah satu dari 4 orang yang bisa membuat aku bilang “aku suka kamu”
Namun, kok kemarin pas ketemu, sama sekali sudah mati rasa. Ill fill malah.
 

Dua hari menjelang Paskah, bulan April kemarin; aku mendapat kabar seorang sepupu di Bandung meninggal.
Sepupu aku ini usianya sudah 50-an, duda, tinggal bersama ibunya di jalan Braga Bandung.

Beberapa minggu sebelumnya, sepupu aku ini kolaps dan masuk ICU,
Aku ga tahu penyakitnya apa: yg jelas semua fungsi vital tubuhnya melemah hingga harus menggunakan mesin life-support.
Tenggorokannya harus dilubangi untuk membuatnya bisa bernafas.

Sepupu aku ini anak nomer 2.
Setahun sebelumnya, adiknya juga mengalami situasi yang sama.

Mereka berdua menderita Keneddy Syndrome: kelainan syaraf yang sangat langka.
Penyakit ini diturunkan melalui garis ibu. Yang terkena adalah anaknya yang laki-laki.
Semua paman dan sepupu laki-laki terkena penyakit ini. Hanya satu orang sepupu yang tidak.
Sejak usia 30-an, mereka perlahan-lahan jadi lumpuh. Ngomong juga ga jelas.

Seperti adiknya, setelah di rawat hampir 2 bulan, menghabiskan duit ratusan juta, akhirnya sepupuku itu meninggal.

Ibunya kini berusia 80 tahun lebih.
Selama dua anaknya di rawat di rumah sakit; dia setiap hari mondar-mandir ke rumah sakit; jungkir balik mengupayakan dana yang dibutuhkan; dan sekarang sendirian mengurus toko dan hidupnya.

Aku ngomong sama Iko, banyak orang menikah hanya agar ketika kelak tua tidak sendirian dan ada yang ngurus. Tapi kalau keadannya begini piye?

Ibu aku dan tante di Bandung adalah saudara kandung; secara teoritis ibu aku juga membawa gen penyakit itu.
Aku gak takut mati-nya.
Tapi aku takut kalau suatu saat ternyata aku juga mengidap penyakit ini; trus harus menjadi beban orang lain.


Seminggu yang lalu, aku ke Jakarta.
Berangkat pagi-pagi dari Solo.
Sampai Jakarta langsung naik taksi ke Ancol.
Diajak muter-muter Dufan, dikenalin banyak orang, di tawari naik wahana, yang langsung aku tolak. Haha…
Aku janjikan 2 minggu lagi balik ke mereka untuk presentasi konsep dan sampel merchandisenya.

Dari Ancol langsung ke ke Tanahabang berburu kain.
Sebelumnya mampir Gambir beli tiket kereta ke bandung yang jam 19.20
Menurutku, dibanding naik travel, naik kereta api lebih elegan. Hehehe....
Tapi ternyata keretanya sepi. Mosok satu gerbong isinya hanya 2 orang. Mengerikan!

Sampai Bandung hampir jam 2300, jalanan basah bekas hujan, dingin.
Aku sudah pesan penginapan di Hummingbird di jalan Progo. Tadinya aku pikir dekat stasiun; ternyata rada jauh juga.
Untuk aku yg sudah bosan sama hotel-hotel yang desainnya generik, guest house ini keren banget!

Bagian depan hotel ini ada resto nya. Keren :)
Jam 0800 pagi sdh check out trus muter2 diJl Aceh, lanjut ke daerah Terusan Kopo yang alamak macettt!!! bukan main.
Selesai pertemuan di sebuah FO, langsung ke daerah jalan Holis.
Disepanjang jalan Holis banyak penjual kain. Ada yang sisa produksi garmen, ada pula yang masih gulungan.
Aku berhasil mendapatkan sejenis kain fleece yang selama ini sdh aku cari kemana-mana tapi ga pernah berhasil.
Selesai, langsung masuk tol ngebut ke bandara, mau go show; semoga bisa dapat tiket Lion ke Yogya.

Ternyata bandara Bandung itu kecil banget; astaga! nyaris kayak gardu ronda.
Masih gedean parkiran stasiun kereta api Lempuyangan Yogya.
Sumpah!

Udah gitu, aku juga ga dapat tiket :(
Langsung ngebut balik lagi ke stasiun nyari tiket kereta ke Jakarta, berharap sampai Jakarta masih cukup waktu go show ke bandara SHIA agar bisa pulang ke Solo atau Yogya malam itu.

Singkat cerita, sampai Gambir Jakarta saja sudah jam 17.50.
Padahal pesawat paling malam ke wilayah Solo - Yogya adalah Lion Air jam 19.30
Belum punya tiket pula.
Dari pada konyol ngebut ke bandara. Terpaksa nginep.

Haha, kesannya perjalanan yang kacau. Tapi menurutku produktif banget: ada banyak kesepakatan dan kemajuan yang berhasil didapat.

Pengennya suatu waktu nanti gak hanya pecicilan di Jakarta dan Bandung. Tapi di tempat lain yang butuh paspor. Haha…



Wednesday, May 08, 2013

Gebyar Keajaiban

Suka banget sama iklan Gebyar Tahapan BCA yang baru di teve.
Kesannya dinamis dan bersemangat sekali. 
Jingle-nya juga mudah nyantol di telinga 
Salah satu pesan yang aku tangkap dari iklan ini adalah: Selalu percaya bahwa sebuah keajaiban bisa terjadi, meski tidak di situasi yang bisa diduga. 

Aku bisa membayangkan lama dan sulitnya pembuatan iklan itu; setelah beberapa kali merasakan sendiri pengambilan gambar alias shooting . 
Semua adegan harus diambil dari beberapa sudut: wide dan short angle 
Jadi misalnya ada dialog antara aku dengan seorang anak; adegan itu kudu diambil 3 kali: satu dari jauh, satu close-up ke wajah aku, satu lagi close-up wajah si anak. 

Masalahnya, ternyata acting itu ternyata emang susah! Huhuhu… 
Ada saja salah ucap; lidah bisa keplintir ga karuan, lupa dialog, arah pandangan mata salah, sikap/intonasi acting dinilai gak natural, atau gangguan dari lainnya: clip-on lupa dinyalakan, bocor (tanpa sengaja terekam keberadaan penonton), pencahayaan salah, dst nya. 
Akibatnya pengambilan gambar kudu diulang-ulang. 
Dan ternyata mengulang sebuah adegan itu bisa sangat menjemukan. 

(Untung saja dalam kehidupan nyata, tidak bisa mengulang peristiwa. Kalau yang menyenangkan sih okeh; tapi kalau peristiwa ditinggal pacar selingkuh piye coba? Hehe) 

Liputan MicaWork untuk Laptop Si Unyil, misalnya berjalan dari jam 9 pagi sampai hampir jam 4 sore. Hanya jeda makan siang. Tapi pas di tayangkan; halah!!! ga sampai 10 menit! 

Kemarin, setelah selesai pameran Inacraft, di bandara pas mau balik Solo, ada telpon dari Transtv untuk peliputan. 
Mama langsung bilang: haduh liputan lagi! Repot! Bilang kapan2 sajalah! 

Hahaha… 

Liputan memang butuh keseriusan dan “kerepotan”. 
Selain waktu, juga persiapan lokasi liputan, stok barang untuk display, dll. 
Tapi aku lebih melihat efek publisitas nya. Terakhir, ketika MicaWork ditampilkan di Laptop Si Unyil, selama dua hari aku kudu balas sms dan email sampai jam 2 pagi. Sampai stress berat, karena sms pesanan terus saja masuk. 
Seandainya ini pemilihan Indonesian Idol, dipastikan aku juaranya. HUAHAHAHAA…

Kemarin pas pameran Inacraft 2013, MicaWork juga beberapa kali diliput dan wawanvara, antara lain Kompas, MNC TV, dll 
Dan permintaan liputan dari Indosiar, Jaktv, dan beberapa lagi. 

Oh ya, sekalian nulis tentang Inacraft kemarin 

Pameran Inacraft 2013 yang baru saja usai, adalah mujizat dari Tuhan. 
Awalnya, meski rasanya sangat bersemangat, tapi terus terang gak optimis banget. 
Aku hanya berharap penjualan bisa nutup biaya stand dan operasional. Bisa dapat Rp 30 juta saja udah cukuplah. 
Gak juga berharap mendapat kontak buyer lokal, apalagi buyer asing. 
Ini karena persiapan kami kurang: stok bantal leher cukup, tapi variasi produk lain sangat kurang. 

Kalau tahun lalu, mulai awal Februari, semua perencanaan sudah okeh: mau bikin apa, jumlahnya berapa, bahan apa, warna apa, produk unggulan apa, bahan apa, dll sudah siap. Tapi tahun ini sampai pertengahan Maret saja masih disibukkan pesanan2 reguler, sibuk diliput tv, dll. 
Itu saja, selama hampir 3 bulan kemarin aku mematikan sensor rasa sakit dan lelah. Berusaha menekan emosi serendah mungkin. Kalau sampai ada yang bocor: misal tiba-tiba nyuuuttt!!!....sakit kepala; langsung aku bungkam dengan satu strip bodrex. 

Tahun ini, meski mendapat tempat yang lebih prima: di Main Lobby, tapi standnya lebih kecil. Tahun lalu bisa dapat free standing ukuran 12 m2, tapi kali ini hanya 9 m2 dan lokasinya di tengah. 
Hingga hari pembukaan, bahkan belum semua barang terkirim. Jadi display dulu seadanya, menunggu kiriman barang yang lain.
Display barang sebelum pembukaan pameran. seadanya dulu
area owl dan bantal mobil

Kali ini aku juga hanya mengandalkan mama, ie2 dan Wiwik untuk bantuin jaga stand. Aku pikir toh barangnya gak banyak dan stand ga terlalu besar. 

Namun Tuhan berkehendak lain. 

MicaWork di Inacraft kali ini berjalan dengan sukses. 
Penjualan MicaWork jauh diatas target. Anggap saja 2-3 kali harapan awal. 
Ga nyangka bisa dapat segitu. Hehe. 
Bahkan di atas tahun lalu, baik secara jumlah barang maupun nominalnya. 
Saking rame-nya booth MicaWork, sampai kadang terbentuk antrian yang bikin macet jalan di depan booth kami. 
Untung dihari kedua ada Nyo, trus dua hari terakhir dibantuin Linda, Moses dan Lia juga. 


Sementara mereka sibuk jualan, aku hanya liat-liat saja dan melayani konsumen2 “kakap” serta wawancara media :)

Dan yang paling mbungahi, adalah: mendapat tanggapan sangat-sangat positif dari pengunjung.serta  buyer-buyer lokal dan luar negeri. 

Dari Indonesia, sebut saja “doenia phantazi” yang di ancol itu, sebuah FO besar di bandung, dll yang minta agar aku segera bertemu mereka secara khusus utk membahas kerja sama. 
Adalagi yayasan di Kemang, dll 

Trus kalau yang dari luar negeri, ada importir dari Malaysia, Singapore; trus importir dari Jepang khusus produk untuk disneyland di Tokyo, dan beberapa lagi dari eropa; salah satunya seorang pengembang produk di Jerman. 
Saat ini sedang email2-an tentang mekanisme penawaran, dll 
Jalan2 ke Paris untuk urusan gawean nampaknya bisa menjadi satu keniscayaan. 

Semoga kita bisa ketemu di sana ya. Di salah satu tempat ngopi di depan menara eiffel, bukan di depan gerbang UGM lagi :D

Mama makin antusias dengan pameran. Menyenangkan sekali! Katanya. Tahun depan, mama mau ikut jaga pameran lagi! Ucapnya lagi
Hahaha… Amin!!! 

Selesai pameran, sampai Solo besok malamnya, aku masih biasa saja. Tapi besoknya bangun dengan: radang tenggorokan, suara hilang, demam, pilek, batuk, kaki bengkak karena kejatuhan satu ikat besi pas bongkaran stand, dan rasa cape banget. Tapi juga luberan rasa syukur. 

Tgl 7 Mei kemarin, Transtv jadi meliput untuk acara Moccachino. Liputan pendek, hanya sekitar 2 jam lebih. Kali ini pas wawancara lancar, lidah aku ga kepuntir-puntir. Meski sambil nahan hidung agar nggak ngucur kayak kran. 
Kayaknya karena sudah makin terbiasa tampil di depan kamera. Haha
mas kameramen sedang nyoting :D
Ritual foto bareng selesai liputan :)

Ada yang bilang, hidup adalah babak-babak sandiwara. 
Jika demikian; saat ini aku sedang melakoni sesuatu keajaiban yang tidak pernah aku duga, namun sangat aku syukuri. 
Ini pasti juga karena doa dari banyak orang dan perkenan Tuhan. 
Bagaimana akhirnya, itu tidak penting. 
Yang penting adalah aku sekali lagi belajar bahwa penyertaan Tuhan itu pasti. Selalu saja ada keajaiban-keajaiban di setiap babak kehidupan. 

Oh iya, pas Inacraft kemarin, aku juga di telpon Kementerian Perdagangan yang punya acara rutin: Pameran Produk Dalam Negeri Regional. 
Tahun ini diselenggarakan di Pontianak, Palembang, Cirebon dan Mataram. 
Tapi, melihat padatnya pesanan, gawean, dll; akhinya hanya Mataram Lombok besok akhir Agustus saja yang aku sanggupi. Lainnya nyerah! 

Mataram…Lombok….ehmm mari kita browsing tiket pesawat, penginapan, dan apa saja yang bisa dilihat disana. Hehe… 


Tuesday, April 23, 2013

Ada MicaWork di INACRAFT 2013

Ini di hotel
Tune Hotel Pasarbaru Jakarta
Memanfaatkan fasilitas internet gratisan.

Baru balik dari Balai Sidang Senayan Jakarta.
Besok pagi pembukaan Pameran INACRAFT 2013
Huhuhu...tadi jam 23.00 sudah diusir: semua peserta kudu bubar padahal aku belum selesai display booth MicaWork.
Padahal besok acara pembukaan oleh Presiden RI, dan booth MicaWork di lobby utama; jadi pasti bakal dilewati rombongan SBY.
Semoga mau mampir. wakakak :D

Cape banget. Kaki rasanya mau patah, jari-jari sudah sembab pasang rak: kena palu, ketusuk obeng, dll. Tapi seneng banget bisa ikut INACRAFT ke 15 ini.
Besok pagi mama dan ie2 nyusul dari Solo untuk bantuin jaga.
Ada Wiwik juga. jadi kami berempat.

Tadi sempat tertegun pas lihat sebuah stand jualan lampu hias rentengan yang bentuknya bulat2 kayak yang di Thailand.
Dalam sepersekian detik rasanya balik ke Bangkok waktu itu :p

Thursday, March 28, 2013

2012 Tahun Sang Naga


Biasanya setiap akhir tahun, nulis catatan tentang kejadian sepanjang tahun yang akan berlalu.
Entry kali ini juga ditulis sebelum tahun 2012 berlalu. Tapi trus saja gak selesai.
Berjalannya waktu juga bikin males nge-publishnya; karena rasanya momennya sudah ga pas.
Tapi mau nulis tentang hal lain juga rasanya masih punya hutang.

Naga adalah mahluk mitologi  yang bisa ditemukan dibanyak budaya.
Bentuk naga berbeda-beda. Kalau di budaya barat, naga lebih menyerupai komodo; sementara di budaya timur, misal China; naga berbentuk seperti ular yang badannya meliuk-liuk; seperti yang ada di rangka kayu penopang gong: alat musik tradisional Jawa.

Tahun 2012, menurut penanggalan China, adalah tahun naga.
Bagi aku, kehidupan di sepanjang tahun 2012 memang seperti tubuh naga yang digambarkan meliuk naik turun.

Ada fase turun, ada fase puncak dan positif.

Fenomena yang paling awal adalah terbitnya buku PLUSH di bulan Maret. Suatu hal yang tidak pernah terbayangkan. Buku itu bercerita tentang passion, fragmen kehidupan, semangat dan impian yang bisa tercapai.
Meski ga seheboh tetralogi Supernova karya Dee Lestari; tapi sampai hari ini aku masih menerima sms atau message yang mengapresiasi buku itu. Berkenalan dan bertemu dengan bermacam-macam orang; dari yang normal sampai gak waras dan bikin bergidig.

Fenomena kedua adalah kesempatan ikut pameran Inacraft di bulan April.
Hasil pameran di luar dugaan: penjualan diatas target, pesanan segunung yang sampai hari ini saja masih belum selesai dipenuhi.
Di event ini, sebuah majalah wanita secara rutin memberikan award bagi peserta pameran.
Tim juri sangat tertarik dengan karya MicaWork, dan mengirimkan email agar MicaWork mempersiapkan diri. Masalahnya, salah satu syaratnya adalah kreatornya harus wanita. Mosok aku kudu ubah kelamin. Haha.
Kebetulan aku mengajak beberapa teman ikut pameran di stand MicaWork. Jadi aku ajukan saja mereka.
Namun nampakya tim juri kurang berkenan dengan karya mereka. Mereka sampai bolak-balik ke stand MicaWork.
Akhir cerita: secara resmi piala diserahkan kepada teman, namun di liputan majalah, dll disebutkan MicaWork yang menerima award tersebut.
Gak masalah sih! Karena aku cukup tahu: sesungguhnya karya MicaWork yang mendapatkan apresiasi.


Tahun 2012, MicaWork juga diajak Kementerian Perdagangan pameran di Semarang dan Balikpapan. Kesempatan mengajak mama jalan-jalan. Ini juga jadi pengalaman baru bagi mama yang sangat bersemangat dan bisa mendapat kenalan dari penjuru tanah air.

Di fase kehidupan negatif maupun positif, selalu saja bisa menampakkan kesejatian orang-orang yang ada di sekitar.
Tahun 2012, aku kehilangan beberapa teman; tapi juga mendapatkan banyak kenalan, teman, serta sahabat baru.
Ngerasain diomongin, dicela di sosial media: dituduh iri dengan karya orang lain.
Tapi juga mendapatkan liputan positif di koran, tv dan media sosial.
Yang paling heboh pas diliput Trans7 untuk acara brownies.
Ditayangkan suatu siang kira-kira jam 14.30. Hanya beberapa menit. Tapi efeknya yang nge-like fanspage MicaWork dalam sejam naik 500-an.
Hari itu, sampai jam 10 malam aku masih belum selesai balas sms yang masuk dari penonton acara itu yang ada di Sabang sampai Merauke.

Ada rasa kuatir: kira-kira tahun 2013 bisa mendapat kesempatan ikut Inacraft lagi gak ya….

Sampai pada suatu hari aku dihubungi pengurus Asephi Solo Raya untuk hadir di Inacraft Road Show.
Pas registrasi sebelum memasuki ruangan, aku di sodori satu map berisi formulir lengkap. Artinya pengurus Asephi Solo Raya memberi MicaWork kesempatan untuk ikut Inacraft 2013. Dapat stand di lobby utama lagi.
Sueeennenng banget!
Rasanya pengen loncat-loncat :D

Fase paling rendah terjadi di bulan Desember.
Aku kudu melepas semua teman-teman yang selama ini bekerja di MicaWork; karena semangat dan suasana kerja yang entah kenapa menjadi sangat buruk.
Padahal antrian pesanan sangat padat. Rasanya kayak bencana.
Tapi aku yakin memang itu yang terbaik.

Dalam beberapa hari aku kudu menyelesaikan 140 bantal boneka karakter naga. Disamping pesanan-pesanan random lainnya.

Jadilah momen-momen pergantian tahun diisi dengan stress luar biasa. Untung ada mama, tante dan Nyo: adik yang pas mudik ke Solo.
Lucunya si Nyo juga ber shio Naga. Hehe…

Dalam situasi kelimpungan ga punya karyawan dan produksi terhambat; bisa terlihat mana klien yang setia dan patut diperjuangkan, mana klien yang “tidak prospektif”.

Klien-klien yang selama ini memberi banyak keuntungan justru mau menunggu hingga MicaWork berjalan normal. Mereka pasang badan menghadapi situasi yang ada.
Tapi justru ada satu-dua klien yang selama ini nggak jelas malah siap-siap hengkang.
Aku anggap situasi tersebut sebagai hikmahnya.

However, aku sangat antusias dengan tahun 2013

Saat ini tim baru MicaWork sudah terbentuk; aku juga membuat sistem organisasi yang lebih jelas dan sistematis. Bahkan tim produksi dipisah menjadi beberapa departemen yang menangani proyek yang berbeda.

Sekarang ini terasa banget hidup jadi sangat berbeda, waktu berlalu makin cepat.

Semuanya adalah Karunia dan Anugerah dari Tuhan.

Semoga  bisa menjadi Kemuliaan bagi Nya.

Tambahan,
Hari minggu, tgl 17 Maret kemarin ada liputan dari Trans7 untuk acara Laptop Si Unyil. 
Shooting berjalan dari pagi sampai sore. 
Ngerasain banget susahnya 'acting'. Tiap kali musti di rekam ulang.
Gak semua teman kerja di MicaWork hadir, tapi foto ini bisa menggambarkan hebohnya suasana kerja MicaWork tiap hari :D
Kalau gak meleset, rencananya ditayangkan tanggal 5 April di Trans7.