Pages

Sunday, December 31, 2006

Doa Syukur 2006


TUHAN, aku bersyukur untuk tuntunan Mu dalam kehidupan di sepanjang tahun 2006.
Banyak peristiwa dan masalah yang aku yakin dapat terlampaui semata karena campur tangan Mu.
Biarlah melalui itu semua aku melihat kemuliaan Mu dan semakin dekat pada Mu.

Terima kasih untuk kehidupan Ma dan Pa; adik2 : Ay, Irawan, Wik, Nyo, Linda, Iwan dan Paolien; keponakan : Moses dan Lia; serta Ie-ie
Terima kasih untuk kehadiran Titi the soulmate, Johan the new nephew serta anak dalam kandungan Paolien di tahun 2006 ini.
Terima kasih untuk kehidupan rekan2 kerja di PKF Group.

Banyak hal akan terjadi di tahun 2007 yang belum dapat kami pahami. Tapi dalam Iman dan Pengharapan dalam KRISTUS, kami percaya Engkau akan tetap setia menyertai kami.
Ajar juga kami agar semakin berkenan kepada Mu.

Kami juga serahkan bangsa dan negara ini. Banyak bencana alam dan kesusahan sudah terjadi. Kami percaya Engkau mau menengok dan menyentuh satu persatu saudara-saudara kami yang sedang mengalami kepahitan. Tunjukkan dalam situasi yang kelam pun TUHAN tetap ada dan setia.

Dalam nama YESUS KRISTUS, TUHAN dan Juru Selamat kami yang hidup, kami mengucap syukur dan berdoa.


Amin.

Friday, December 22, 2006

the amazing jouney - Part 3

29 November 2006
jam 8 pagi aku sdh sampai RS Gleaneagles Intan lagi.
Kondisi mama baik. Wik balik Darby Park, trus sama Irawan ngurus pindahan ke Holiday Villa.
dr. David memperkenalkan seorang pasiennya dari Surabaya. Jam 3 sore mama disuruh mandi pake obat antiseptik dan setelah itu diberi obat tidur. Sebentar saja mama sudah teler dan kadang mengigau. Jam 16.20 mama di dorong ke kamar operasi. Aku yang ikut satu lift hanya boleh mengantar sampai depan ruang penerimaan operasi. Wik dan Irawan bawa barang2 ke ruang tunggu operasi.


(ruang tunggu operasi)

Setelah mama masuk ruang operasi, kami masing2 berdoa. Aku ga bisa nahan air mata. Nunggu lamaaaa banget. Streeess banget!
Tapi aku percaya Tuhan sudah memiimpin sejauh ini, tentu Tuhan masih terus bekerja melalui dokter, obat dan peralatan di RS Gleaneagles Intan ini.
Jam 12 malam dokter baru keluar memberi tahu operasi berjalan lancar dan sebentar lagi mama akan dipindah ke ICU.
Terima kasih Tuhan, operasi berjalan dengan baik.
Jam 00.45 Ma di dorong keluar dari ruang operasi. Tidak terlalu sadar, malah keliatannya kesakitan. Dokter mempersilahkan kami meinggalkan no telp dan balik apartemen. Mereka bilang akan menghubungi kami bila terjadi sesuatu. RS Gleneagles memang tidak mengijinkan keluarga pasien nginep ga jelas di lingkungan RS. Tapi aku minta ijin sama mereka utk stay. Aku bisikin Ma: "not to worry dan keep strong, aku akan tunggu Ma di luar...."

Malam itu duduk di lobi sampai pagi.

30 November 2006
Sekitar jam 5 pagi aku tanya kondisi Ma lewat intercom. Nurse bilang she is okay and not in pain anymore.
Jam 8 atas seijin penjaga ICU aku bisa masuk sebentar. Mama sudah sadar tapi mengeluh sakit. Badannya penuh dengan selang dan alat2 lain.
Jam 9-an Wik dan Irawan datang, jam 10 kami boleh masuk. Ma disuapin bubur oleh Wik. Cuma masuk 1 sendok.
Sekitar jam 3 pm papa datang dari Indo naik AirAsia, sama Wik diantar cari minum, tapi ga jadi karena papa maunya yg murah kayak di Indo. Plis deh!
Sorenya mama di pindah ke ward 665. Wik nemenin mama di RS. Aku, Pa dan Irawan balik ke Holiday Villa. Ternyata apartemennya kecil dan ga sebersih Darby Park.
Langsung blegk! tidur.

1 Desember 2006
Pagi2 jam 07.30 aku sudah ke RS lagi. Mama baik.
Paling ngeri ketemu sama pasien dari Sby yg seneng banget ngajak ngobrol ngga jelas.
Seharian di kamar nemenin Ma. Wik balik ke Holiday Villa dan ajak Pa ke stasiun LRT nunjukin cara naik kereta ke KLIA.

2 Desember 2006
Pagi ini sebelum ke RS, ke Ampang Park beli voucher apartemen Darby Park.
Hari ini papa balik ke Jakarta.

3 Desember 2006
Naik taxi ke gereja St Andrews’ Presbyterian Church, sebuah gereja tua di KL.

Kebanyakan pengunjungnya adalah ekspatriate. Ada bermacam2 bangsa dan negara asal. Pendeta berkotbah tentang nilai2 yang benar dalam kehidupan. Sempat kenalan sama Audrey yg nitip angsa porselin dan doa untuk Ma.
Balik dari gereja, aku sengaja jalan kaki ke stasiun LRT tapi nyasar sampai stasiun Dang Wangi, melewati 2 stasiun lain yg lebih dekat. Ke RS lagi. Hehe…anggap saja ikut amazing race
Siang ini Irawan balik ke Jakarta.

4 Desember 2006
Sebelum ke RS, ngurus pindah ke Darby Park lagi. Sempat kehilangan 2 koper di front office, gara2 ngurus laundry yg belum selesai. Tapi ternyata disimpan di locker hotel.
Di RS, dokter bilang Mama besok bisa balik. Puji Tuhan! Hore!
Aku di RS sampai jam 21.30, balik pake bis. Secara ngga bisa tidur, aku jalan2 ke KLCC dan daerah Bukit Bintang. Di jalan ke arah bukit bintang banyak café dan music lounge, tapi ga berani masuk, bayang2 Titi kacak pinggang menari2 depan mata. Hehe…
Sampai apartemen jam 1 pagi, mandi trus tidur.

5 Desember 2006
Ke kantor Garuda Airline ngurus tiket rencana balik tgl 8. KL-Jkt oke tapi Jkt Yogya masih waiting list.
Pas naik bis ke RS... Wik telp, tekanan darah mama drop, heart beatnya kacau. Langsung di infus lagi. Ga jadi pulang. Untung sorenya sudah stabil.
Di RS sampai jam 22.00. Bengong di Darby Park, jadi pengen ke warnet yang kata Lonely Planet ada di daerah Jl Hang Tuah dekat Petaling.
Aku naik LRT, sampai stasiun Pasar Seni udah jam 22.50.
Muter2 di daerah Petaling ga nemu warnet, malah pas di chinatown di tawarin cewe. Aih! Emang eke cowo apaan! HUH! cape deeggh!
Di Stasiun LRT, loket belum tutup, tapi sudah tidak ada penjualan tiket. Cuma bisa beli tiket pake koin di mesin tiket.
Tuing! Harga tiket RM 1.60 tapi Cuma punya koin RM 1.50. Banyak orang yang juga panik, karena 5 menit lagi LRT masuk dan itu yg terakhir. Gubrak!
Mungkin penjaga loketnya kasihan, akhirnya mau jualan lagi. Hore! Cepet2 beli tiket dan lari ke lantai 3 tempat LRT lewat. HUH! Keringetan dan gugup bukan main! Hampir ketinggalan LRT.
Sampai Darby Park jam 00.05 mandi, nonton Astro 1 jam-an trus tidur.

6 Desember 2006
Hari ini mama boleh balik, kira2 jam 3 sore semua beres, langsung ke HSC Medical Center untuk check hasil operasi. Puji Tuhan menurut dr. Soo hasil operasi dan kondisi Ma baik.
Blood pressure dan heart beat Ma baik. Flu Wik makin parah.
Jam 20.20 aku ngabur sebentar ke Suria KLCC, pengen cari oleh2 untuk Titi dan yang lainnya. Tapi malam itu akhirnya cuma beli cheri, abon ayam untuk mama dan cookies untuk Wik.
Malamnya mama bisa tidur enak karena tidak terganggu nurse yang tiap jam periksa tekanan darah dan heart beat.

7 Desember 2006
Pagi jam 10.00 ke Dr David di RS Gleneagles Intan untuk check terakhir sebelum balik Indo. Dr. David bilang, kondisi Ma baik dan boleh balik Indo. Aku dan Wik ajak mama puter2 kota. Rio, si sopir taksi nawarin antar ke KLIA besok pagi seharga RM 85 (Rp 213.500 approx)

Siangnya jalan2 sendiri ke Little India dan China Town borong barang2 yg bisa dijual di One2.
Sorenya ke KLCC lagi, beli jaket untuk Titi.

8 Desember 2006
Makan pagi di resto lantai bawah, karena ada buburnya untuk Ma. Jam 10 tepat di jemput Rio berangkat ke KLIA. Kira2 sejamlah perjalanan ke KLIA. Si Rio sok jadi guide cerita2 sepanjang
jalan ke KLIA.

Sampai di KLIA masih jam 11.00 an. Counter Garuda belum buka. Nunggu deh!
Seat Ma, Wik dan aku ke Jakarta sudah oke, tapi utk Jkt-Yogya hanya aku yg oke, mama masih waiting list. Wik memang mau stop di Jkt.



Mama diantar pakai kursi roda. Karena departure masih lama, kami sempat muter2 di airport dan makan dim sum di resto Eden. Enak banget tapi harganya buset!! : RM 121 ( Rp 303.700)
Pesawat berangkat tepat waktu. 14.40
Sampai di Cgk jam 15.40 local time….buru2 beresin tiket, puji Tuhan Mama dapat seat ke Yogya. Mama diantar kursi roda lagi. Orang2 Garuda sangat ramah. Pesawat berangkat jam 16.45 sampai di yogya jam 17.45 dijemput Irawan dan Ay langsung ke Solo.
Kami sampai solo dengan baik dan selamat.
Rasanya ini sebuah kemenangan dan finish yang sangat melegakan.
Sejak awal aku percaya Tuhan yang selalu bekerja dan menuntun kami.
Segala Kemuliaan hanya bagi Tuhan.

Saat ini bagi Ma masih tahap recovery. Aku, Iwan, Paolien dan Ie2 memantau heart beat, blood pressure, makanan, serta medicine intake mama dengan ketat.

Masih ada PR yang belum selesai : statement terima kasih untuk team dokter, nurse, ahli fisioterapi, ahli diet, dll yang sudah merawat mama. Pengennya ngasih souvenir, tapi masih belum nemu....

HAGHH!! lega!!!

foto-foto selama di KL dapat di-klik di sini

the amazing journey - Part 2

... draft lanjutan the amazing journey Part 1...sebenarnya udah kadaluarsa, tapi terlanjur diketik..



23 November 2006
Pagi2 kudu ke yogya, tadinya mau naik KA tapi kesiangan, jadi naik Taxi.
Langsung ke kantor Imigrasi Yogyakarta untuk bikin paspor yang kudu jadi sore itu.
Mulai hari ini aku juga puasa.
Siangnya ke Peripheral di Malioboro Mall cari buku Lonely Panet, tapi adanya edisi Malaysia, Brunei dan Singapore. Mahal lagi!
Coba ke Gramedia Jl. Solo, siapa tahu ada yg khusus Malaysia. Eh ga ada!
Ke warnet Bayonet depan Gramedia, chat sama Titi malah berantem. Browse any info about KL, eh! printernya ga jalan, data2 yg sudah dicollect jadi sia2
Nunggu hujan, balik Periperal di Malioboro Mall beli Lonely Planet
Di rumah, Ma kuatir karena aku ga bisa dikontak secara hp aku mati.
Malamnya Titi datang ngasih kamera
Papa ribut suruh beli simcard prabayar Jimat.

24 November 2006
Jam 5 sudah bangun, setelah semalaman ga bisa tidur. Aku, Ma, Irawan dan Wik diantar Ay Ke airport Adisucipto Yogyakarta. Ay yang langsung ke Solo
Terbang jam 07.40. Sampai di Cengkareng jam 08.40 langsung re-confirm utk penerbangan Garuda ke KL jam 11.20.
Nunggu di eksekutif lounge, Wik ambil majalah yg ada foto Irawan pas hadir di acara cocktail Mercedes-Benz.

Sampai di KL jam 14.40 waktu setempat. KLIA keren banget, naik kereta transit ke main building. Setelah imigrasi dan bagasi beres, langsung ke konter limo. Biaya KLIA ke apartemen RM 92 (approx Rp 231,000). Mobilnya Mercedes. Perjalanan kira2 45 menit. Cuaca agak mendung. Rasanya kayak di Bandung.
Apartemen PNB Darby Park keren banget. Kami di lantai 11. Viewnya Petronas dan KL Tower. Aku dan Wik ke HSC Medical Center rekonfirmasi appointment Ma utk hari Senin.
Di apartemen Irawan malah tidur dan ga bangun sampai pagi. Aku dan Wik beli makan malam di Lotus Binjai, kedai makan 24 jam.


25 November 2006
Sesudah makan pagi, kami sepakat ke KLCC naik LRT. Sebelumnya ke Ampang Park, beli voucher apartemen utk 2 hari lagi, karena ga nemu apartemen lain yg oke tapi murah. Di mall SuriaKLCC cuma sebentar. Pengen naik ke jembatan yang menghubungkan kedua tower Petronas, tapi kehabisan tiket. Tiket ini gratis tapi sangat terbatas. Dari sana kami naik taxi ke Jalan Petaling : chinatown di KL, beli kue moci, liat razia pedagang kakilima, ke toko buku Mentor dan toko buku Pai Yun, trus sempat mampi Toko Teh beli poci untuk oleh2 besan2 Ma, gantungan kunci dan oleh2 lain. Pulangnya naik LRT sampai dekat apartemen. Malamnya mama masak sup dan mi. Ga ada minyak dan kecap manis. Susahnya!!
Tensi mama agak tinggi. Kecapean kali ye!


26 November 2006
Mungkin mama stress, tensinya tinggi banget. Pindah apartemen. Ke lantai 29. viewnya makin keren. Seharian ga kemana-mana, aku beliin mama nasi ayam di resto Minmax.
Malamnya mama puasa utk medical test besok pagi


27 November 2006
Sesudah breakfast, kami ke HSC Medical Center yang masih satu building dengan Darby Park.
HSC Medical Center hanya berupa klinik, tapi reputasinya bagus. SBY saja pernah diperiksa di sini.
Ma melakukan serangkaian test, termasuk wawancara awal dengan dr Khoo. Akhirnya ketemu juga sama Dr. Soo Che Siong yang bilang mama harus melakukan endoskopi pemasangan ring. Dijadwalkan besok jam 8 pagi. Kudu ngasih UM sebesar RM 38.000 (approx 95 jutaan), tapi kami lega karena tidak perlu operasi. Langsung ke KLCC lagi. Makan Sushi trus ke AQUARIA liat seaworldnya Malaysia. Tiketnya RM 35 (Rp. 88.000) per orang. Ga selengkap seaworld jakarta. Sebelum pulang, beli buah cheri, jambu air malaysia dan mangga Australia yg gede banget. Sempat belanja di supermarket. Malamnya Ma puasa lagi, Irawan juga karena kudu check up besok pagi.



28 November 2006
Pagi2 jam 8 aku antar Ma ke HSC Medical Center dan dipersiapkan utk operasi pemasangan ring. Sementara Irawan dan Wik ngurus pindah apartemen lagi. Kali ini tetap di lantai 29.
Mama masuk ruang operasi jam 09.30 Tapi baru 15 menit sudah keluar lagi. Mama bilang endoskopi gagal, ring tidak bisa dipasang. Kudu operasi bypass. Sekiar jam 2 datang dr. David Khoo yang memperkenalkan diri sebagai heart surgeon dan mempresentasikan teknis operasi bypassnya. Tidak kudu membelah dada depan dan menghentikan jantung, tapi belah samping dan menggunakan alat. Ahh serem banget!!.
Sore itu kudu langsung masuk RS Gleneagles Intan .
Sesudah membereskan administrasi dll, kami meluncur ke RS Gleneagles Intan.
Sampai di sana jam 17.30 an, find out RS sudah penuh, bahkan sudah ada 6 pasien antri mendapatkan kamar. Tinggal 1 kamar seharga RM 1.600.
Melihat kondisi Ma, RS memberikan the only room left kepada Ma. Udah gitu didiskon hanya RM 980 ( Rp. 2.500.000).
Kami harus memberi UM sebesar RM 40.000 (Rp 100,400 jt)
Malamnya aku beliin mama nasi di Chicken Rice Shop di Great Eastern Mall. Aku juga beliin mama sweater dan kaos kaki. Malam itu Wik nginep di RS. Aku dan Irawan naik taxi balik ke Darby Park. Jam 9 udah tidur


...to be continued...

Thursday, December 21, 2006

the amazing journey - Part 1

Sudah 2 tahun ini Ma setiap hari minum pil Norvasc untuk mengontrol tekanan darahnya. Kadang Ma lupa minum obat, tekanan darahnya jadi tinggi tapi so far baik2 saja.
Pas liburan Lebaran kemarin, Ma mengeluh sesak nafas dan ga enak badan. Tapi mama ngeyel ga mau di ajak ke Jakarta untuk konsultasi ke dokter jantungnya. Ma malah marah2 kalau diajak ke dokter.
Hingga tiba2 tgl 10 November tiba2 Ma bilang mau ke jakarta. Aku cepet2 telp Garuda book tiket untuk penerbangan Senin, 13 November.
Aku ga pernah menyangka kalau itu menjadi awal dari Amazing Journey yang menguras emosi dan fisik mirip The Amazing Race.
Berikut ini catatan “ringkasnya”.

13 November 2006
Aku dan Ma ke Jakarta pake Garuda penerbangan jam 11. Di Jakarta dijemput Nyo dan Wik langsung ke toko buku mandarin di Glodok, trus makan di Plaza Semanggi dan ke Dapur Coklat di Menteng. Tadinya mau nginep di apartemen Ay di Semanggi, tapi ga jadi karena ada tamu, so kami memutuskan nginep Ibis Tamarin.
Malamnya makan di Plaza Indonesia. Beli coklat yang 100 gramnya 85 ribu di toko (namanya lupa).
Di Kinokuniya dapet buku2 tentang coklat.
Nyo dan Wik balik apartemen.

14 November 2006
Sesudah sarapan langsung check out dan ke RS Jantung Harapan Kita
Berhubung dokter Aulia Sani sedang cuti, Ma ditangani oleh Prof. Dr. Harmani. Setelah melihat hasil EKG dan treadmill, beliau menyimpulkan ada penyempitan di pembuluh jantung Ma. Dr Harmani menyarankan endoskopi untuk mengetahui tingkat penyempitan. Awalnya Ma ga mau takut sakit, tapi dokter dan kami terus ngomong perlunya tindakan tersebut.
Sore itu Ma langsung masuk RS Mitra International Jatinegara.
Malam itu aku tidur di RS, Nyo dan Wik balik apartemen lagi.

15 November 2006
Pagi2 jam 5 suster sudah masuk minta mama menyiapkan diri untuk endoskopi. Mustinya dijadwalkan jam 9 pagi, tapi ternyata molor sampai jam 10.30.
Hasil endoskopi sangat buruk : 70%, 100%, 80% disarankan untuk ambil tindakan berupa pemasangan ring. Biayanya 140 juta. Alternatif lain operasi by pass biayanya 120 jt. ALAMAK!!
Papa datang dari Semarang…bikin ribet dengan tiket Adam Air-nya
Telp Titi susah banget dan ga bisa membantu. Jadi jengkel.
Malamnya dokter datang dan menegaskan pentingnya utk segera diambil tindakan. Karena kondisinya sangat riskan. Tapi mama tetap ga mau.
Ya sudah, aku ngomong dokter bahwa kami butuh waktu.
Rencana besok balik dari RS mau ke apartemen tapi ternyata masih ada mas Rudy.

16 November 2006
Sesudah beresin administrasi rumah sakit, dll, langsung cabut ke rumah Nyo di Cikarang. Seneng ketemu Moses dan Lia.
Makan siang di resto (lupa namanya) di Cikarang juga
Malamnya ke Hero…tapi mama jadi kecapean dan lehernya bengkak.
Malam itu aku putuskan besoknya balik ke Semarang. Telp ke Garuda, tiket ke Semarang tinggal 2, itu saja kelas yang mahal. Merem waelah! supaya mama bisa istirahat lebih baik.

17 November 2006
Pakai penerbangan Garuda, ke semarang jam 13.00
Di Airport di jemput papa trus langsung pulang ke Grand Marina
Sorenya ke toko buku [ài].
Titi sms dipromosikan jadi koordinator CC
Pulangnya mampir Hero…Ma malah beli 2 kantong gorengan!!! Ckckckck!
Tekanan darah Ma normal, tapi masih ga mau operasi.
Malamnya ngobrol sebentar sama Titi pake frenz papa.

18 November 2006
Pagi2 aku ajak mama ke pasar tiban dekat gate Grand Marina beli sayur mentah sekalian jalan2. Aku telp Wik supaya ke Semarang menemani mama, so aku bisa balik Solo.
Sementara kami bersaudara sepakat harus segera diambil tindakan, menunggu mama siap mental.

19 November 2006
Wik dijemput papa di airport. Aku balik pake joglosemar jam 12 siang. Di toko buku [ài]. , mama dan wik ketemu Ko Chea dan isterinya Ci Ninik. Mereka share pengalaman Ko Chea operasi bypass di KL, dan memberikan rekomendasi dokter dan RS.
Malamnya kami bersaudara : aku, Ay, Wik, Nyo dan Iwan ngobrol lewat telp. Kami sepakat berangkat ke KL. Aku dan Ma belum punya paspor harus segera ngurus.

20 November 2006
Di Solo aku beresin kerjaan. Toko2 juga kebetulan malah rame.
Kami bersaudara sepakat berangkat ke KL a.s.a.p. Paspor segera dibuat. Yang berangkat Ma, aku, Wik dan Irawan.
Titi ke Solo ngasih sweater hehe..

21 November 2006
Ay urus dokumen di Yogya, cari Malaysia Ringgit dan US dollar

22 November 2006
Ay bilang besok kudu ke yogya foto paspor.
Ketemu mas Wima yang bakal renovasi rumah.
Pesan2 untuk penanggung jawab di Solo sementara aku ga ada.
Gajian Karyawan hari ini diberesin.
to be continued...