Pages

Wednesday, June 21, 2006

/ h i d u p /

Menang tidak selalu berarti mengalahkan orang lain. Seringkali yg paling berat justru dengan mengalahkan diri sendiri. Juga bukan selalu diraih dengan membekuk lawan tapi justru menekuk ketakutan di hati menjadi kekuatan untuk mempercayai diri sendiri. Kemenangan juga bisa diraih bersama-sama.

Baru saja selesai nonton dvd
Akeelah and The Bee.


Keren Banget!! sampai ga tahan pengen menulis sesuatu. Film ini bercerita tentang Akeelah seorang anak berusia 11 tahun yang mengikuti lomba mengeja kata.

Untuk memenangkan lomba mengeja, Akeelah tidak perlu merangkai kata menjadi sebuah kalimat indah atau novel best seller, cukup menyebutkan setiap huruf pembentuk kata yang diberikan.
Hidup mustinya juga kayak gitu. Untuk bisa memenuhinya, cukup dengan menjalani setiap hari yang membentuk kehidupan ini. Tidak perlu mengejar riwayat kehidupan penuh keagungan.
Mirip sebuah kata, kehidupan bisa sederhana, bisa rumit bin sulit. Tapi pastinya setiap kata kehidupan bisa dieja menjadi urutan huruf yang lebih mudah dilafalkan.

Jadi ingat waktu masih kecil: terkadang terlalu banyak mengambil nasi sehingga ketika perut sudah mulai kenyang, nasi di piring belum habis. Kalau sudah begini, mama selalu bilang, “ga usah dipaksa, tapi coba dimakan pelan – pelan”
Biasanya sih habis juga.
Ketika pekerjaan menumpuk dan bikin stress, biasanya aku mencoba menerapkan hal ini: sesendok demi sesendok, huruf demi huruf. Pasti akhirnya beres.

....ya, kalau gak lupa sih!

Monday, June 05, 2006

"plung!"

Samuel Mulia, seorang kolumnis di Kompas menulis; bahwa dia pengen punya rumah yang bisa membuat tetamunya pengen buang air besar ketika hadir di rumahnya. Karena dia percaya itu artinya mereka kerasan di rumahnya. Wakakak!

Mungkin untuk orang lain bisa kayak gitu, tapi kalau aku gak banget! Bukan urusan kerasan ga kerasan.

Ini urusan “kebersihan

Aku paling ga bisa BAB sembarangan tempat. Apalagi kalau tempatnya jorok. Paling susah kalau keluar kota trus kudu nginep. Kalau dapat hotel bintang (biasanya bersih) masih bisa di “paksa” tapi kalau kebetulan kudu nginep ditempat yg ga jelas, bisa-bisa 4 hari usus ga bergerak. Susssaaahhh banget pas dulu menjalani KKN di Banyumas.Untung saja kebagian rumah penduduk yang ada kamar mandinya, kalau sampai kudu jongkok di sungai kayak teman yang lain…walah-walah!! Bisa-bisa selesai KKN kudu langsung ikut therapi pemulihan trauma jiwa.
Itu saja karena merasa tempatnya ga sebersih kamar mandi di Hilton, aku selalu berusaha makan sedikit supaya perut ga cepat penuh.

Ini juga urusan “terbiasa

Sudah beberapa kali nginep di tempat Titi (iya betul!! nginep!! Silahkan berpikir yang tidak2), belum pernah sekalipun bisa BAB. Padahal kamar mandinya bersih. Dulu waktu masih di Yogya, kalau di kantor tiba-tiba pengen BAB, mendingan ngebut naik motor pulang ke kost. Pernah sekali di daerah Selokan Mataram jatuh dari motor gara-gara menerjang polisi tidur. (walah! namanya juga kebelet)

Selain kebersihan, untuk bisa bab juga butuh “privacy”(plis deh! ga usah tertawa!!!)

Ga kebayang bisa bab di mall-mall atau lobby hotelyang WC nya kayak cubicle kamar ganti. Khan malu kalau ada bunyi “plung”!

cemburu

[tulisan ini dibuat 7-8 bulan yang lalu, tapi belum pernah ter up-load dan terlupakan, sampai aku temukan tanpa sengaja. Yo wis aku up load saja. Hehe…]

Cemburu itu sesuatu yang konyol dan sangat menyesakkan; baik bagi pelaku maupun obyeknya.
Bagi pelaku, cemburu seperti membakar hati dan pikiran : rasanya ilang semua rasa damai dan percaya diri. Bagi obyeknya, dicemburuin itu bikin bete dan rasanya pasti garing banget.

Dalam batas normal, cemburu itu penting dan wajar. Bahkan bisa jadi penyedap bagi sebuah relationship. Tapi kalau sdh kejadian kayak staff kantor aku; punya isteri yang super cemburuan yang terkadang sudah diluar nalar, itu sudah kayak racun saja. Bayangin saja :

1. pagi : antar suami sampai tempat kerja
2. siang : antar makan siang sekalian ngecheck keberadaan suami
3. telp lebih dari 10 kali selama jam kerja
4. sore/malam : jemput suami dari tempat kerja
5. kalau suami ada tugas keluar ? : sebisa mungkin ikut atau minimal diselidiki siapa yg akan ditemuin suaminya.
6. Ketahuan suami ngobrol sama cewek ? wah bakalan si cewek dimaki, diteror via telp, dll.

Cemburu kayak gitu memang gak nalar dan kadang dekat banget dengan gejala kegilaan.
Bagi orang yg sedang cemburu, apa yang terlihat dan terdengar dirasakan sangat nyata dan rasional, sementara orang lain pasti akan melihat itu gak normal.

Dialog di benak aku :
Ehm…kenapa ya aku nulis tentang hal ini ?
Apa aku sedang cemburu? Sama siapa?
Kok bisa? Khan selama ini gak punya rasa khusus ?
…….???

Ah, aku gak bisa nemuin jawabnya.
Seperti aku bilang : cemburu itu memang gak nalar!!