Pages

Monday, June 22, 2009

Nurani Kucing

Senasib dengan Manohara dan Cici Paramida, minggu malam kemarin aku mengalami KDRT sampai berdarah-darah dan kudu pergi ke rumah sakit.

Press Release eksklusif untuk wartawan Insert dan Silet:

Dua hari yang lalu, seekor anak kucing masuk toko, sembunyi dan miaw2 terus.
Secara kasihan, aku beri makanan dan air minum.
Doyan dan malah kerasan!
Ya iyalah! Aku kasih makanannya Lulu merk Royal Canin yang harga sekilonya lebih mahal dari tiket promo AirAsia Solo-KL.

Tapi dasar kucing kampung; ga punya toilet-training, buang air dimana-mana bikin pesing, trus kalau malam nyanyi seriosa bikin senewen.

Hari minggu malam sekitar jam 2200, aku masih di toko ngerjain paper work sambil browse nyari tiket CGK-JOG tanggal 4 Juli besok.
Si kucing miaw2 dan sliwar-sliwer, padahal udah dikasih makan. Mungkin mau dugem. Namanya juga kucing kampung! Beda sama si Lulu kucing ningrat yang elegan dan rumahan banget.
Karena merasa terganggu, mau aku tangkap saja. Kebetulan sore harinya, ibu juga sudah bilang mau dibawa ke keprabon, biar dipelihara Iwan. Ibu juga sudah nyiapin keranjang yang biasa dipakai untuk transportasi Lulu.

Pelan2 aku cari, tunggu dan akhirnya ketika si kucing ada dipojokan tumpukan dos, segera aku tangkap.

Ga tahunya, begitu aku pegang si kucing langsung mencakar-cakar dan menggigit pangkal jempol tangan kiri yang langsung ngucurin darah.
Ketika aku coba lepas, dia malah menggigit telunjuk tangan kanan. Terasa sekali dua pasang taring dan gigi depannya menembus daging. Clep!

Refleks aku kibaskan, tapi saking kuatnya gigitan si kucing, ketika tangan aku kibaskan kuat2, si kucing masih menggantung di ujung jari dengan gigitannya. Ga mau lepas! Bikin luka gigitan membesar. sakit banget!

Darah langsung nyiprat kemana-mana.

Akhirnya aku paksa buka rahangnya pake tangan kiri, barulah gigitannya lepas.
Masih ga puas, si kucing masih nyakar2 dan berusaha menggigit lagi. Dengan moncong penuh darah. Darah aku!

Langsung aku masukkan ke dalam keranjang yang sudah disiapin ibu sorenya. Di dalam keranjang si kucing meraung-raung histeris.

Dua telapak tangan aku penuh darah yang netes ke lantai.
Setelah aku yakin si kucing ga bisa keluar dari keranjang, cepet2 ke kamar mandi dan nyuci luka pake sabun. Perihnya!!

Aku telpon si Ridho: Dho, kalau aku digigit kucing, musti gimana?

Ridho malah terkekeh2 tanya, kucing apaan?...

Ya kucing beneranlah! Mosok kucing siluman!

Hehe…kok iso?

*plis deh satu anak ini!

Dibersihkan dulu pake alkohol trus kasih betadine, tapi besok pagi kudu ke dokter. Secara kucing kampung ga pernah sikat gigi, kuatirnya kena infeksi. Katanya lagi.

Masalahnya di rumah ga ada P3K dan jari mulai bengkak, jadi aku putuskan ke dokter malam itu juga. Meski rada kuatir kalau2 sampai kudu disuntik anti rabies.
Akhirnya jalan kaki dari Coyudan ke Mangkunegaran, hampir 1 km baru nemu beca ke RS PKU Muhamadiyah Solo, sambil nahan nyeri.

Oleh perawat luka dibersihkan. Masih sempat berdarah, tapi ga kudu dijahit. Di sangoni juga amoxicillin, cortidex, dan mefinal.
Ternyata kalau tergigit kucing juga ga perlu suntikan anti rabies atau tetanus. Leganya!

Malam itu aku bersihkan percikan darah dilantai, namun besoknya mas Suyar masih nemu cipratan darah di tumpukan barang2.

Sampai siang ini, lukanya masih senut2, telunjuk kaku, terasa kesemutan dan ga bisa ditekuk. Kalau luka yang di tangan kiri ga gitu parah, meski daerah bekas gigitan sekarang berwarna ungu lebam.

Oh ya, si kucing aku lepas di dekat toko malam itu.
Biar dia nemu jalan hidupnya sendiri.
Namanya juga kucing, ga punya nurani.
Mau dipelihara baik2 malah bikin ulah. Udah dikasih makan, tega2-nya bikin berdarah-darah!

Hanya saja aku kuatir, gara2 digigit kucing trus aku bermutasi: jadi Cat Man. …miawww!

(*nyari2 no telp lawyer Manohara yang di teve teriak2 sama orang malaysia “ pengecut kamu…coward! Datang kau ke sini ke jakarta!...”)

Saturday, June 20, 2009

SetiaMu, Tuhanku


(Great is Thy Faithfulness)

SetiaMu, Tuhanku, tiada bertara
di kala suka, di saat gelap
KasihMu, Allahku, tidak berubah,
Kaulah Pelindung abadi tetap

Musim yang panas, penghujan, tuaian,
surya, rembulan di langit cerah
bersama alam memuji, bersaksi
akan setiaMu yang tak bersela

DamaiMu Kau beri, dan pengampunan
dan rasa kuatirpun hilang lenyap,
karna ku tahu pada masa mendatang
Tuhan temanku di trang dan gelap

Reff.
SetiaMu, Tuhanku,
mengharu hatiku,
setiap pagi bertambah jelas.
Yang kuperlukan tetap Kau berikan,
sehingga akupun puas lelas

Cemas; memikirkan dan mempersiapkan pembukaan Servis24 Cikarang tanggal 2 Juli 2009.
Cabang ini akan jadi uji-coba establishment cabang dengan sistem sub-terminal nya. Kalau ini berhasil, target establishment 3 cabang luar kota di tahun ini jadi semudah menjentikkan jari. Klik!

Tapi aku percaya Tuhan adalah setia.
Dan apapun yang terjadi nanti adalah untuk KemuliaanNya.

Friday, June 05, 2009

Ca Per SOC-CGK 1-4 Juni 2009

Kayak ga mau kalah sama para capres yang kampanye kemana-mana, akhir-akhir ini hampir tiap minggu ada jadwal keluar kota. Padahal gawean di Solo juga belum pada beres! paper-work sudah hampir satu bulan ga di garap, masuk pesbuk cuma untuk accept friend request saja.

Badan juga low-bat, sejak balik dari Gresik minggu kemarin meski sudah ga ingusan tapi masih meriang: lha wong kehujanan terus, tidur kurang, makan ga teratur….ga bisa ngurus diri sendiri: sesuatu yang ga dewasa banget! :p

Yang terakhir tanggal 1-4 Juni kemarin ke Jakarta.
Tujuannya menemui beberapa prinsipal Servis24 untuk membicarakan detail pembukaan cabang di Cikarang dan Yogya, serta melihat kemungkinan pembukaan cabang2 di Jawa Timur khususnya pantura: Gresik, Lamongan, dstnya.
Trus juga ngobrol sama Wik dan Nyo mengenai penanganan cabang-cabang ini.

Yang paling membuat aku bersemangat perjalanan kemarin adalah karena pertama kali berangkat dari bandara baru di Solo, dan baliknya pake airline Mandala yang sekarang di terminal 3, juga terminal baru Soekarna-Hatta.
Kali ini aku ngajak mas Slamet, kepala teknisi Servis24 yang masih terkagum2 naik pesawat dan liat luasnya bandara CGK.
Di Jakarta nginep di apartemen Ay di Semanggi.

Syukur pada Tuhan, pertemuan dengan para principal selama 3 hari berhasil baik. Diluar ekspektasi malah. Semua usulan aku mendapat lampu hijau. Tinggal bagaimana pihak Servis24 melakukan follow-up.
Semoga saja kami bisa merealisasikannya dengan baik dan berguna bagi banyak orang.
Beberapa hari sebelumnya di Solo aku juga sudah memulai proses “audisi” perekrutan personil administrasi dan teknisi.
Aku pasang target Cikarang dan Yogya bisa beroperasi per 1 Juli 2009. Trus kalau bisa setengah tahun kemudian buka di Gresik atau Lamongan.

Aku ga ngasih tahu Darma kunjungan ke jakarta ini, daripada ga enak hati janji ketemu tapi trus cancel lagi kayak kemarin.
Terlanjur sms Wawan yang wanti2 agar aku menyediakan waktu ketemu. Tapi ya gitu, saking mepetnya waktu akhirnya cuma bisa ngobrol di Plaza Semanggi selama 20 menit, itupun aku sudah terus2an melihat jam karena kudu segera ke bandara.
Seneng ketemu Wawan. Smart dan charming. Bisa tertawa bareng. Aku janji kalau lain kali ke Jakarta bisa ketemu lebih lama.

Rasanya puas banget ke Jakarta kali ini. Meski cape oy! Padahal sebelum ke KL& Bangkok 14 Juli nanti masih ada 3 jadwal ke luar kota lagi. Weks!

Satu hal yang aku pelajari dari perjalanan kali ini adalah pentingnya komitmen dalam kehidupan. Itu yang akan menentukan harkat seseorang.


konter check-in bandara anyar di solo.


ruang tunggu bandara adisumarmo yang baru.
masih cling! lha wong belum ada 2 bulan...



Tumpakan saya ke CGK. Boeing 737-900ER.
Ternyata pesawatnya lebih gede dari airbus 320.


udah pake garbarata....


habis motret mugari, aku ditegor ga boleh motret2..huuuu!


meja di apartemen ini ga pernah berubah!


night view dari kamar. keren yo!


day view


neoliberal dan ekonomi kerakyatan? huehehe..


Aku kok pengen buka kayak gini...

facade terminal 3 .
so brand new, so hip!



AirAsia.com!!!! (biang kerok tagihan speedy aku meledak!!)


pintu masuk keberangkatan. ga ada kursi di bagian depan ini.
tapi jauh lebih bersih dan teratur dibanding terminal 1 dan 2.



denah terminal keberangkatan


public concourse. lantainya cling banget!
...kenapa ya kok ga pake bahasa indonesia saja...



check-in area. rasanya luas banget. tapi kok plafond-nya kayak kantoran


Terminal 3 Development Plan


Keren banget. seolah-olah tanpa batas.


Resto di area menuju boarding lounge.
Sebenarnya laper banget, tapi ga tertarik sama menunya.



gerbang boarding lounge.
sekuritinya ketat banget! yang pake sepatu pantofel dan ikat pinggang kudu lepas.
banyak penumpang yang ngomel. mungkin malu keliatan kaos kakinya bolong,
dan kuatir celananya mlorot. huehehe..


serial passages


Ruang tunggu. Pasasi ngumpul membuang kebosanan. ga ngerti sedang pada main apaan. hehe....


Report Desk. Jamnya mati, ga ada yang jaga; pasasi pada ngumpul ngrumpi.
Ada vending machine. Mas Slamet tanya, "Pak, apa di dalam ada orangnya?" gubraks!



Saudara sekandung: Mandala dan AirAsia, sama-sama Airbus A-320.


Logo Mandala di ekor pesawat.
Mungkin saking lapernya sampai motret sambil gemetar. hehehe..