Pages

Sunday, January 23, 2005

Duh! slamet aku!!

Kalau kita melakukan kesalahan waktu menjalankan program di komputer, misal MS Word, Excel, dll; kita tinggal klik 'undo' .... beres!!!....kita bisa mulai lagi dari awal!
Tapi hidup tidak seperti itu; kalau kita melakukan suatu kesalahan, tidak ada tombol 'undo' utk di pencet.
Apa yg sudah kita lakukan/putuskan akan ter-manifestasi dan kudu dihadapi.

Gak tahu gimana, dengan sembrononya, aku menyetujui penawaran pembelian khusus yg kudu dilunasi tgl 24 Januari 2005. Padahal paling cepat, duit pada masuk tanggak 25 Januari!
Aku baru nyadar kamis siang kemarin, kalau ini bisa jadi bencana; gimana coba kalau giro sampai ditolak bank, karena saldo di bank tidak cukup.....

Gak cuma mendapat kondite buruk dari bank, tapi juga dari supplier.
Dan kalau sampai ketahuan supplier lain, bisa ancur!!
Wah stresssssssss banget!
bingung cari duit buat menutup giro yg jatuh tempo tgl 24 Januari.

Satu-satunya harapan adalah penjualan hari jumat s/d minggu bisa mencukupi, gak mungkin collect tagihan yg sdh jatuh tempo dalam waktu cepat, karena bank pada tutup hari Jumat.
Pusingnya, kondisi ekonomi/daya beli masyarakat juga sedang sangat buruk.
Tukang beca langganan dan penjual gudeg yang biasanya rame aja, pada ngeluh........


gak ada tombol undo yang bisa dipencet...........
jadi ingat masa lalu, waktu kerja di sebuah konsultan, gak pusing sama tagihan, tiap tanggal 1 terima gaji. beres.

duh, kenapa ga ada tombol undo yg bisa diklik sekarang.........


Rasanya setiap jam berdoa, "Pleaaseee Tuhan, tolong saya, do something!..."


Hari Jumat : SEPI!!!!! rupanya semua orang sibuk ber Iedul Adha

Hari Sabtu : penjualan lumayan sih...tapi masih kurang banyak... :(

Hari Minggu Malam : aku hitung2...Puji Tuhan!! Pas! CUKUP!!!!!

Duh, leganya!!! Tuhan memang Maha Kuasa!

malam ini, aku bisa tidur tenang dan lega, bisa ngakak2 nonton Petir-2, karena sdh tersedia cukup dana utk besok pagi.

Duh Tuhan, thank's berat!!


Tapi aku mikir juga, mungkin Tuhan ngomel, "Pras, kamu enak aja buat keputusan tanpa konsultasi Aku, trus giliran kudu bayar, kamu suruh Aku yang tanggung jawab....."


(bukan berarti karena giro ketutup, trus aku bilang Tuhan Maha Kuasa. Tuhan SELALU Maha Kuasa. Tapi kali ini, aku sungguh yakin Tuhan yg tolong saya)

Monday, January 17, 2005

Isenglah! kau ku tangkap!!

Jakarta gempar, kedutaan Thailand dan Inggris diancam bom! ini pasti juga jadi berita di seluruh dunia.
Tapi ternyata, ini cuma keisengan Zulfah, seorang cewek yang mangkel sama pacarnya, polisi yang bertugas di kedutaan Thailand, gara2 si cowok punya rencana pulang kampung tanpa ajak2.
Padahal Zulfah pengen ikut.
Zulfah mikir, kalau dia bikin ancaman ini, pasti cowoknya ga jadi pulang.
Konyol banget memang! ngancamnya pake sms lagi! yang pasti bisa dilacak.
tapi dia pasti gak mikir seriusnya keisengan dia ini. sampai ketika tiba2 dia ditangkap polisi.
sekarang Zulfah stress, bahkan sampai muntah darah dan linglung~

Aku bisa memahami perasaan Zulfah saat ini, karena aku pernah mengalami di tangkap!
memang sih, yang nangkep cuma satpam, bukan polisiitupun kejadiannya di Purwokerto, waktu aku KKN di Banyumas.
(KKN = Kuliah Kerja Nyata)


Let me tell the tragedy



Dasarnya hari itu, hari ke 8 aku KKN, memang penuh dengan mimpi buruk!
Pagi2 ga pake sarapan, lari ke kantor kecamatan ikut upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
Upacaranya lama dan hot banget dipanggang matahari.
Selesai upacara, beberapa teman mengajak ke Purwokerto, 40 km dari lokasi kami KKN.
Sambil nunggu bis lewat, aku beli Sprite untuk ngguyur kerongkongan yang garing dan perut yg keroncongan.
Kami mendapat bis yang penuuuhhh dengan segala penumpang, beberapa ikat ayam, beberapa karung bawang merah, sepikul tempe khas banyumas; yang bisa dibayangkan baunya kayak apa.
Udah gitu, bisnya ga begitu tinggi, jadi aku musti berdiri sambil setengah jongkok, berusaha setengah mati untuk tidak jatuh nubruk seorang simbok yang membawa satu bakul pecel.
Bis baru jalan 10 menit, perut sdh mulai berontak, kepala rasanya pening, keringat bertetesan dan sprite yg barusan diminum rasanya pengen keluar.

Ditahan-tahan...gak tahan juga!
kebetulan bis berhenti karena ada penumpang mau naik, aku loncat keluar dan langsung muntah di pinggir sawah, ditinggal bis yg ngabur gitu aja.

Sementara aku masih huak-huek...bis berhenti lagi, dan teman2 berloncatan keluar dengan wajah panik
Teguh : ...ngopo koe ?
aku : (huek...huek....)
Mia : Pras, kamu pasti tadi gak sarapan ya!
Teguh : cepet-cepet kasih minum!
Andi : lungguh shik Pras, lungguh dhisik! ( duduk dulu Pras, duduk dulu)
aku :....wis, wis gak apa-apa, aku cuma mabok aja kok....(muka pucet dan pengen pingsan)
Mia : pasti kamu gak sarapan, jadi sekarang masuk angin.
Dewi : wis, bali wae, mesakake Pras....(udah, kembali saja, kasihan Pras)
aku : udah kok Dew, aku sdh mendingan, nanti kalau ada bis, kita terus ke Purwokerto saja.

Singkatnya, kami menunggu bis berikut dan pergi ke Purwokerto, dengan tujuan utama ke toko Sri Ratu, toko terbesar di Purwokerto.
Di toko serba ada tsb, sementara yang lain muter2 ga jelas, aku cuma duduk lemes di bagian counter sepatu, nungguin tas teman2 dan kamera milik Dwi.Melihat cewek2 nyobain sepatu, entah keisengan dari mana, aku ngomong :

aku : hei, aku potret kalian ya ! Dew, gaya Dew! tak potret ki!...
Dewi : wah iya! mumpung nyoba sepatu anyar hehehe....
cewek2 lain : nhg eh! bener aku dipotret ya!
jepret!
aku : ganti gaya! ganti gaya! (sok jadi photographer!!)
cewek2 : hehehe...
Mia : aku pose gini ya...apik to!
aku : sip!
jepret!
jepret!
jepret!
cewek2 : lagi! lagi!
jepret!
jepret!

tiba2 bahuku ditepuk,
aku nengok, ternyata seorang satpam berwajah (sok) galak, "mas! ikut saya ke kantor"
aku : "HAH!! ada apa ?"
satpam : (diam aja) tapi nunjuk tulisan2 yang entah bagaimana, tadi tidak aku perhatikan. tulisan2 itu bunyinya :

Dilarang Memotret di Dalam Toko !!

eddhiannn thenan!!
dengan pasrah aku dan 7 teman lain digiring kayak bebek ke kantor toko serba ada itu.
Yang paling parah, kami semua pake jaket mahasiswa, karena habis upacara belum sempat balik pondokan.
wah sudah kebayang bakal dimuat di koran, "8 mahasiswa UGM yg sedang KKN ditangkap!"
duh Gusti !!
wah ! bisa2 dimaki-maki dosen pembimbing! bisa2 didrop nih! bikin malu aja!
mau ngasih alasan apa coba ? entah bagaimana, kami tidak baca tulisan2 segede gajah tentang larangan motret!
kebangetan juga sih! malu diliatin pengunjung lain, seolah2 kami pengutil!

kami ditanyain nama dan alamat oleh supervisor toko itu.
Tahu bahwa kami mahasiswa UGM yg sedang KKN, mereka jadi lebih santai, tapi tetap kudu ninggal fotokopi KTP.
Untung saja jaman itu belum ada acara "Buser" di teve! duh malunya!
Kami sih cengengesan aja, tapi musti ngaku kalau sebenarnya keder dan malu!
begitu di lepas, kami langsung ngabur ke terminal cari bis, pulang ke lokasi KKN!!!
stress!!



Jadi aku bisa bayangin rasa shock, depresi dan stress nya Zulfah!
emang sih keisengan dia kebangetan banget, bikin heboh sedunia!dia pasti mikir, 'ini cuma iseng, doesn't mean any harm'sampai tiba2 gubrak!! ditangkep polisi.!!!ada perasaan kasihan, tapi juga ada perasaan : "rasain!"

ohya, tragedi di hari kami ditangkap satpam, gak berhenti sampai situ.
malam harinya aku demam tinggi sekali, sampai2 teman aku satu kasur bilang, "badan kamu kok panas sekali..."(note : jangan ngeres! waktu KKN, kami tidur satu kasur berdua, malah ada yg bertiga...maklum aja!)Saking tingginya demam, besoknya aku balik ke yogya, dan divonis dokter kena demam berdarah + kudu nginep di rumah sakit seminggu!

Saturday, January 15, 2005

The Real Player

Kalau hidup dianalogikan dunia olahraga, ada 3 kelompok utama.

kelompok pertama adalah orang yang berada diluar stadion.
mereka mendengar gemuruh riuh suara di dalam stadion,
tapi mereka tidak tahu apa yg tengah terjadi.

kelompok kedua adalah para penonton yg duduk di dalam stadion.
mereka mendengar dan melihat serunya permainan,
tapi mereka cuma penonton yang melihat permainan sedang berjalan

kelompok ketiga adalah pemain. The Real Player.
mereka tidak saja mendengar dan melihat, tapi menentukan permainan
merasa sedih ketika kalah, tapi juga bahagia, puas dan bangga ketika menang

rasanya, seperti itulah hidup dijalani
dan aku sedang berpikir,

apakah aku hanya orang yang berada diluar stadion;
tidak tahu kemana arah hidup. (apalagi untuk menikmati hidup. boro-boro!)

atau aku cuma penonton,
cuma menonton, dan pasrah hidup aku ditentukan orang lain.

tidak, bukan itu.
aku adalah pemain. The Real Player
aku selalu berusaha menjadi pemain
yang sekuat tenaga memastikan hidup ini mencapai final dengan kemenangan dan kebanggaan
bukan menjadi pecundang dengan kekalahan konyol.
kalaupun kudu kalah, well, it's by me! not by someone else.
bukankah itu cara mempertanggung jawabkan hidup yang Tuhan sudah berikan ?
dengan cara menjalankan hidup ini by my self? bukan dengan menyewa orang lain menjalankan hidup. (lagi pula, mana bisa hidup "disewakan" ? hihihihi...)
seandainya aku Mohammad Ali, gak mungkin to aku minta orang lain untuk mewakili aku bertanding dalam pertarungan "Mohammad Ali vs Mike Tyson"...

tentu saja pilihan paling buruk adalah menjadi penjual tiket
karena berarti aku harus jual diri dan membiarkan orang lain menikmati hidup aku


So, anda pengen jadi apa? jadi penonton, pemain, wasit, tukang pungut bola, pom-pom girl atau mungkin...calo tiket ?