Suka banget sama iklan Gebyar Tahapan BCA yang baru di teve.
Kesannya dinamis dan bersemangat sekali.
Jingle-nya juga mudah nyantol di telinga
Salah satu pesan yang aku tangkap dari iklan ini adalah: Selalu percaya bahwa sebuah keajaiban bisa terjadi, meski tidak di situasi yang bisa diduga.
Aku bisa membayangkan lama dan sulitnya pembuatan iklan itu; setelah beberapa kali merasakan sendiri pengambilan gambar alias shooting .
Semua adegan harus diambil dari beberapa sudut: wide dan short angle
Jadi misalnya ada dialog antara aku dengan seorang anak; adegan itu kudu diambil 3 kali: satu dari jauh, satu close-up ke wajah aku, satu lagi close-up wajah si anak.
Masalahnya, ternyata acting itu ternyata emang susah! Huhuhu…
Ada saja salah ucap; lidah bisa keplintir ga karuan, lupa dialog, arah pandangan mata salah, sikap/intonasi acting dinilai gak natural, atau gangguan dari lainnya: clip-on lupa dinyalakan, bocor (tanpa sengaja terekam keberadaan penonton), pencahayaan salah, dst nya.
Akibatnya pengambilan gambar kudu diulang-ulang.
Dan ternyata mengulang sebuah adegan itu bisa sangat menjemukan.
(Untung saja dalam kehidupan nyata, tidak bisa mengulang peristiwa. Kalau yang menyenangkan sih okeh; tapi kalau peristiwa ditinggal pacar selingkuh piye coba? Hehe)
Liputan MicaWork untuk Laptop Si Unyil, misalnya berjalan dari jam 9 pagi sampai hampir jam 4 sore. Hanya jeda makan siang. Tapi pas di tayangkan; halah!!! ga sampai 10 menit!
Kemarin, setelah selesai pameran Inacraft, di bandara pas mau balik Solo, ada telpon dari Transtv untuk peliputan.
Mama langsung bilang: haduh liputan lagi! Repot! Bilang kapan2 sajalah!
Hahaha…
Liputan memang butuh keseriusan dan “kerepotan”.
Selain waktu, juga persiapan lokasi liputan, stok barang untuk display, dll.
Tapi aku lebih melihat efek publisitas nya.
Terakhir, ketika MicaWork ditampilkan di Laptop Si Unyil, selama dua hari aku kudu balas sms dan email sampai jam 2 pagi.
Sampai stress berat, karena sms pesanan terus saja masuk.
Seandainya ini pemilihan Indonesian Idol, dipastikan aku juaranya. HUAHAHAHAA….
Kemarin pas pameran Inacraft 2013, MicaWork juga beberapa kali diliput dan wawanvara, antara lain Kompas, MNC TV, dll
Dan permintaan liputan dari Indosiar, Jaktv, dan beberapa lagi.
Oh ya, sekalian nulis tentang Inacraft kemarin
Pameran Inacraft 2013 yang baru saja usai, adalah mujizat dari Tuhan.
Awalnya, meski rasanya sangat bersemangat, tapi terus terang gak optimis banget.
Aku hanya berharap penjualan bisa nutup biaya stand dan operasional. Bisa dapat Rp 30 juta saja udah cukuplah.
Gak juga berharap mendapat kontak buyer lokal, apalagi buyer asing.
Ini karena persiapan kami kurang: stok bantal leher cukup, tapi variasi produk lain sangat kurang.
Kalau tahun lalu, mulai awal Februari, semua perencanaan sudah okeh: mau bikin apa, jumlahnya berapa, bahan apa, warna apa, produk unggulan apa, bahan apa, dll sudah siap.
Tapi tahun ini sampai pertengahan Maret saja masih disibukkan pesanan2 reguler, sibuk diliput tv, dll.
Itu saja, selama hampir 3 bulan kemarin aku mematikan sensor rasa sakit dan lelah. Berusaha menekan emosi serendah mungkin.
Kalau sampai ada yang bocor: misal tiba-tiba nyuuuttt!!!....sakit kepala; langsung aku bungkam dengan satu strip bodrex.
Tahun ini, meski mendapat tempat yang lebih prima: di Main Lobby, tapi standnya lebih kecil. Tahun lalu bisa dapat free standing ukuran 12 m2, tapi kali ini hanya 9 m2 dan lokasinya di tengah.
Hingga hari pembukaan, bahkan belum semua barang terkirim.
Jadi display dulu seadanya, menunggu kiriman barang yang lain.
Display barang sebelum pembukaan pameran. seadanya dulu |
area owl dan bantal mobil |
Kali ini aku juga hanya mengandalkan mama, ie2 dan Wiwik untuk bantuin jaga stand. Aku pikir toh barangnya gak banyak dan stand ga terlalu besar.
Namun Tuhan berkehendak lain.
MicaWork di Inacraft kali ini berjalan dengan sukses.
Penjualan MicaWork jauh diatas target. Anggap saja 2-3 kali harapan awal.
Ga nyangka bisa dapat segitu. Hehe.
Bahkan di atas tahun lalu, baik secara jumlah barang maupun nominalnya.
Saking rame-nya booth MicaWork, sampai kadang terbentuk antrian yang bikin macet jalan di depan booth kami.
Untung dihari kedua ada Nyo, trus dua hari terakhir dibantuin Linda, Moses dan Lia juga.
Sementara mereka sibuk jualan, aku hanya liat-liat saja dan melayani konsumen2 “kakap” serta wawancara media :)
Dan yang paling mbungahi, adalah: mendapat tanggapan sangat-sangat positif dari pengunjung.serta buyer-buyer lokal dan luar negeri.
Dari Indonesia, sebut saja “doenia phantazi” yang di ancol itu, sebuah FO besar di bandung, dll yang minta agar aku segera bertemu mereka secara khusus utk membahas kerja sama.
Adalagi yayasan di Kemang, dll
Trus kalau yang dari luar negeri, ada importir dari Malaysia, Singapore; trus importir dari Jepang khusus produk untuk disneyland di Tokyo, dan beberapa lagi dari eropa; salah satunya seorang pengembang produk di Jerman.
Saat ini sedang email2-an tentang mekanisme penawaran, dll
Jalan2 ke Paris untuk urusan gawean nampaknya bisa menjadi satu keniscayaan.
Semoga kita bisa ketemu di sana ya. Di salah satu tempat ngopi di depan menara eiffel, bukan di depan gerbang UGM lagi :D
Mama makin antusias dengan pameran. Menyenangkan sekali! Katanya. Tahun depan, mama mau ikut jaga pameran lagi! Ucapnya lagi
Hahaha… Amin!!!
Selesai pameran, sampai Solo besok malamnya, aku masih biasa saja. Tapi besoknya bangun dengan: radang tenggorokan, suara hilang, demam, pilek, batuk, kaki bengkak karena kejatuhan satu ikat besi pas bongkaran stand, dan rasa cape banget. Tapi juga luberan rasa syukur.
Tgl 7 Mei kemarin, Transtv jadi meliput untuk acara Moccachino. Liputan pendek, hanya sekitar 2 jam lebih.
Kali ini pas wawancara lancar, lidah aku ga kepuntir-puntir. Meski sambil nahan hidung agar nggak ngucur kayak kran.
Kayaknya karena sudah makin terbiasa tampil di depan kamera. Haha.
mas kameramen sedang nyoting :D |
Ritual foto bareng selesai liputan :) |
Ada yang bilang, hidup adalah babak-babak sandiwara.
Jika demikian; saat ini aku sedang melakoni sesuatu keajaiban yang tidak pernah aku duga, namun sangat aku syukuri.
Ini pasti juga karena doa dari banyak orang dan perkenan Tuhan.
Bagaimana akhirnya, itu tidak penting.
Yang penting adalah aku sekali lagi belajar bahwa penyertaan Tuhan itu pasti. Selalu saja ada keajaiban-keajaiban di setiap babak kehidupan.
Oh iya, pas Inacraft kemarin, aku juga di telpon Kementerian Perdagangan yang punya acara rutin: Pameran Produk Dalam Negeri Regional.
Tahun ini diselenggarakan di Pontianak, Palembang, Cirebon dan Mataram.
Tapi, melihat padatnya pesanan, gawean, dll; akhinya hanya Mataram Lombok besok akhir Agustus saja yang aku sanggupi. Lainnya nyerah!
Mataram…Lombok….ehmm mari kita browsing tiket pesawat, penginapan, dan apa saja yang bisa dilihat disana. Hehe…