Beberapa hari ini aku sedang sibuk (panik ding!) menyiapkan bahan, agenda serta materi lain bagi sebuah persidangan klasis di Solo. Sebenarnya jadwal persidangan ini sudah ditentukan beberapa bulan yang lalu, tapi sepertinya aku memang hobi berpanik ria seperti ini.
SKS mustinya kependekan dari Satuan Kredit Semester.
Tapi SKS aku plesetkan jadi Sistem Kebut Semalam, kebiasaan jelek dalam mengerjakan sesuatu at the last minute.
Selama sekolah, aku selalu belajar hanya pada malam menjelang ulangan umum atau ujian akhir.
Tentu saja ini konyol, apalagi untuk pelajaran yang bersifat hafalan; kalau malam ini aku bisa menghafal valensi dan golongan unsur-unsur O, S, Se, T dan Po, belum tentu minggu depan aku masih ingat.
Persis kayak temporary tatto, ditoreh cepat, ilangnya juga cepat.
Tapi waktu itu, juara umum hampir pasti kepegang, dan ini membuat aku ga pernah bertobat.
Satu pengalaman buruk akibat Sistem Kebut Semalam adalah ketika menjalani test masuk universitas.
Masih ingat banget: ngantuk karena semalam ga tidur sama sekali, aku berangkat test. Di perempatan jalan dekat Gedung Pusat UGM, aku tabrakan dengan sepeda motor, yang berakibat roda depan sepeda balap aku jadi angka 8!
Setelah dimaki sama yang nabrak (begonya aku! Udah ditabrak, masih mau dimaki!), musti memanggul sepeda tersebut sampai ke parkiran Gedung Pusat UGM sambil ditonton ribuan calon mahasiswa lain. God!……. malunya !!!
Saking kagetnya waktu tabrakan, sampai waktu ngerjain test-nya, aku masih pucat+ngewel!
Tapi toh aku berhasil lolos masuk UGM juga :-p
Hobi Sistem Kebut Semalam, alias doing something at the last minute kebawa sampai waktu gawe. Karena ngerjain sesuatu at the last minute memang lebih menantang dan sepertinya membuat ketagihan. (well, sebenarnya sih, kalau bukan “malas” apa lagi coba?)
Salah satu hasil dari SKS ini adalah struktur kanopi dan tangga podium Gedung Sarinah di Jl MH Thamrin Jakarta.
Boss pernah minta aku ngerjain hal ini, tapi aku lupa; sampai suatu malam si Boss nagih desainnya utk di presentasi besoknya kepengelola Sarinah dan tenants-nya
Yo wis! Malam itu dengan dopping 1 teko kopi aku buat 3 desain yang salah satunya disetujui Hard Rock Café (waktu masih di Podium Sarinah) utk langsung dilaksanakan.
Sebenarnya sih aku sudah mudeng: hidup mustinya gak dijalankan dengan cara SKS. Hidup kudu dijalani hari demi hari: dihadapi detik demi detik. Apa yang menjadi kewajiban kita hari ini kudu kita selesaikan hari ini.
Kita tidak bisa terlena malas dan ceroboh, menumpuk kewajiban kita pada masa akhir hidup yang tidak kita ketahui masih akan berjalan berapa lama.
Terakhir ketika aku YM dengan Tio, aku tanya, “Tio, kalau besok kiamat sudah siap belum?”
“belum! masih ada beberapa hal yang belum diselesaikan…”, jawab Tio.
(hehehe…sama deh! Bukan takut mati sih, tapi kalau ditanya Tuhan, ‘Pras, apa yang sudah kau kerjakan dalam hidupmu ?’..mosok aku jawab. ‘chatting, Tuhan’……wah bisa2 aku langsung dijadiin bahan bakar di neraka.)
Mikir juga sih, kalau aku mau disiplin, mungkin banyak hal dalam hidup bisa lebih baik dan berhasil.
Kalau gawean aku sekarang, susah untuk menerapkan sistem kebut semalam; cash-flow, inventory, penjualan, strategi operasional tentunya gak mungkin dilaksanakan dalam waktu semalam.
Ngomong2, SKS juga bisa dipanjangkan jadi Sistem Kelon Semalam. Satu jenis kehebohan lain lagi. Hehehe…
Tapi eits!! Mosok aku kudu cerita yang ini juga! Kesannya kok centil banget.
Bisa-bisa seperti kata Tio : Bobor Nasional!!
SKS mustinya kependekan dari Satuan Kredit Semester.
Tapi SKS aku plesetkan jadi Sistem Kebut Semalam, kebiasaan jelek dalam mengerjakan sesuatu at the last minute.
Selama sekolah, aku selalu belajar hanya pada malam menjelang ulangan umum atau ujian akhir.
Tentu saja ini konyol, apalagi untuk pelajaran yang bersifat hafalan; kalau malam ini aku bisa menghafal valensi dan golongan unsur-unsur O, S, Se, T dan Po, belum tentu minggu depan aku masih ingat.
Persis kayak temporary tatto, ditoreh cepat, ilangnya juga cepat.
Tapi waktu itu, juara umum hampir pasti kepegang, dan ini membuat aku ga pernah bertobat.
Satu pengalaman buruk akibat Sistem Kebut Semalam adalah ketika menjalani test masuk universitas.
Masih ingat banget: ngantuk karena semalam ga tidur sama sekali, aku berangkat test. Di perempatan jalan dekat Gedung Pusat UGM, aku tabrakan dengan sepeda motor, yang berakibat roda depan sepeda balap aku jadi angka 8!
Setelah dimaki sama yang nabrak (begonya aku! Udah ditabrak, masih mau dimaki!), musti memanggul sepeda tersebut sampai ke parkiran Gedung Pusat UGM sambil ditonton ribuan calon mahasiswa lain. God!……. malunya !!!
Saking kagetnya waktu tabrakan, sampai waktu ngerjain test-nya, aku masih pucat+ngewel!
Tapi toh aku berhasil lolos masuk UGM juga :-p
Hobi Sistem Kebut Semalam, alias doing something at the last minute kebawa sampai waktu gawe. Karena ngerjain sesuatu at the last minute memang lebih menantang dan sepertinya membuat ketagihan. (well, sebenarnya sih, kalau bukan “malas” apa lagi coba?)
Salah satu hasil dari SKS ini adalah struktur kanopi dan tangga podium Gedung Sarinah di Jl MH Thamrin Jakarta.
Boss pernah minta aku ngerjain hal ini, tapi aku lupa; sampai suatu malam si Boss nagih desainnya utk di presentasi besoknya kepengelola Sarinah dan tenants-nya
Yo wis! Malam itu dengan dopping 1 teko kopi aku buat 3 desain yang salah satunya disetujui Hard Rock Café (waktu masih di Podium Sarinah) utk langsung dilaksanakan.
Sebenarnya sih aku sudah mudeng: hidup mustinya gak dijalankan dengan cara SKS. Hidup kudu dijalani hari demi hari: dihadapi detik demi detik. Apa yang menjadi kewajiban kita hari ini kudu kita selesaikan hari ini.
Kita tidak bisa terlena malas dan ceroboh, menumpuk kewajiban kita pada masa akhir hidup yang tidak kita ketahui masih akan berjalan berapa lama.
Terakhir ketika aku YM dengan Tio, aku tanya, “Tio, kalau besok kiamat sudah siap belum?”
“belum! masih ada beberapa hal yang belum diselesaikan…”, jawab Tio.
(hehehe…sama deh! Bukan takut mati sih, tapi kalau ditanya Tuhan, ‘Pras, apa yang sudah kau kerjakan dalam hidupmu ?’..mosok aku jawab. ‘chatting, Tuhan’……wah bisa2 aku langsung dijadiin bahan bakar di neraka.)
Mikir juga sih, kalau aku mau disiplin, mungkin banyak hal dalam hidup bisa lebih baik dan berhasil.
Kalau gawean aku sekarang, susah untuk menerapkan sistem kebut semalam; cash-flow, inventory, penjualan, strategi operasional tentunya gak mungkin dilaksanakan dalam waktu semalam.
Ngomong2, SKS juga bisa dipanjangkan jadi Sistem Kelon Semalam. Satu jenis kehebohan lain lagi. Hehehe…
Tapi eits!! Mosok aku kudu cerita yang ini juga! Kesannya kok centil banget.
Bisa-bisa seperti kata Tio : Bobor Nasional!!