Seorang concierge berjas biru tua segera membuka pintu mobil dan dengan sigap menyilahkan aku memasuki lobby The Diamond International Resto dan menaiki grand stair menuju lantai atas.
Di ujung tangga, aku langsung disambut Ibu Bob yang tersenyum dengan ramah dan mengucapkan selamat datang.
Selesai berjabat tangan dan berbasa-basi sejenak dengan Bapak dan Ibu Bob, aku melangkah ke arah 10 cewe-cewe cantik bergaun malam elegan. Mereka berdiri dengan anggun dan masing-masing membawa seikat mawar berwarna salem.
Cewe-cewe tersebut serempak tersenyum manis, dan salah satunya langsung menghampiri aku dan mengulurkan tangannya………..
Eittsss!!
Bukan, Bukan!! aku bukan mimpi, atau sedang mengikuti acara “the Bachelore” apalagi menggantikan si Joe dalam acara “Joe The Millionaire” yang akan menyortir cewe-cewe itu untuk dijadikan isteri….
Aku cuma menghadiri pernikahan Debi dan Daniel.
Dan aku bukan mau nulis soal nama cewe paling cantik diantara 10 cewe tadi…atau malah soal menu makanan pestanya…
Ceritanya gini;
Aku paling sebal kalau diundang pesta atau acara keluarga…karena biasanya akan muncul pertanyaan ;
"Datang sama siapa ? "
"Kok sendiri…temannya mana ? "
"Kapan nih nyusul…? Sudah ada calon khan? Jangan pilih2 dong! "
Aku biasanya cuma merespon dengan senyum. Jangan coba-coba menjawab :
“iya, belum laku nih, cariin dong!…”
“wah….belum kepikiran nih!”
Efeknya pasti seperti menebar angin menuai tsunami :
“ah! Kamu tuh ya!! Jangan suka pilih-pilih!!….”
“Gimana sih! Musti dipikirin dong! Mosok mau bujangan terusssss….”
Diikuti kuliah tentang falsafah keluarga, agama dan masyarakat dengan nilai kredit 3 SKS!
Seorang ibu sempat ngomel, “ Kamu dong! Cepetan nyusul! Mumpung aku masih kuat berdiri, masih kuat jadi panitya…”
Kebanyakan orang (terutama ibu-ibu) paling peduli dengan status marital. mungkin karena mereka gregetan lihat cowo ganteng, pinter, kayak aku belum punya isteri… (*huek! Cuih!)
Seorang ibu duduk disebelah aku dengan semangat bilang, “Maaf loh sebelumnya, tapi tante punya kenalan, suami isteri yang baik. Mereka punya adik yang pengen Tante kenalin sama kamu. Tinggal di Blora, tapi dia mau kok ke Solo. Bla…bla…bla…”
Selanjutnya, selama hampir 1 jam dengan seriusnya, si ibu tadi becerita tentang silsilah, pendidikan, pekerjaan,watak, serta fisik si Cewek Blora….
Tidak mau kalah, suami yang duduk disebelahnya menceritakan cewek yang lain lagi….
Sampai aku curiga; jangan2 mereka akan mendapatkan komisi+pahala kalau berhasil ngenalin cewek unggulannya. (jadi ingat tokoh Emak di Bajaj Bajuri…)
Aku cuma senyum-senyum dan menyerahkan pada mereka untuk mengatur pertemuannya…. (dasar laki-laki ga punya pendirian !)
“…nanti tante ajak ke rumah kamu ya…..”
“ kamu biasanya ke gereja jam berapa? Supaya bisa aku temuin?”
Ketika aku pamit ke toilet, di depan toilet ketemu ibu lain lagi yang juga punya “kenalan” yang lain lagi.
Besok malamnya, aku bertemu ibu lain lagi yg semalam duduk tidak jauh dari kami.
Langsung menghampiri dan bilang, “Sebenarnya aku juga punya saudara jauh yg pengen aku kenalin. Namanya…. Tinggal di…..”
Dalam setengah jam berikutnya aku dibuat merasa berdosa for being single, dan sebagai pertobatan kudu dikenalkan dengan saudara jauhnya….…..
Dalam waktu kurang dari 24 jam, aku mendapat 4 “kandidat” utk dikenali (istilah mereka!)
Terus terang urusan kayak gini bikin bete, karena mustinya seseorang tidak cuma dinilai hanya dari aspek; marital, tapi juga aspek-aspek lain; karakter, kesuksesan, pekerjaan, kesehatan …..
Dan lagi aku bukan Ande Ande Lumut yang sedang mencari belahan jiwanya…….
(keterlaluan banget kalau ga tahu siapa itu Ande Ande Lumut!!)
Siapa bilang menikah itu keharusan?
Siapa bilang being married lebih bahagia?
Siapa bilang kalau single itu pasti kesepian?
Kenapa ya semua ibu-ibu itu cuma nawarin ngenalin cewek…bukannya nawarin duit, rumah atau mobil gitu…….
Pasti akan segera aku jawab, “ YES!! I Do! “
Di ujung tangga, aku langsung disambut Ibu Bob yang tersenyum dengan ramah dan mengucapkan selamat datang.
Selesai berjabat tangan dan berbasa-basi sejenak dengan Bapak dan Ibu Bob, aku melangkah ke arah 10 cewe-cewe cantik bergaun malam elegan. Mereka berdiri dengan anggun dan masing-masing membawa seikat mawar berwarna salem.
Cewe-cewe tersebut serempak tersenyum manis, dan salah satunya langsung menghampiri aku dan mengulurkan tangannya………..
Eittsss!!
Bukan, Bukan!! aku bukan mimpi, atau sedang mengikuti acara “the Bachelore” apalagi menggantikan si Joe dalam acara “Joe The Millionaire” yang akan menyortir cewe-cewe itu untuk dijadikan isteri….
Aku cuma menghadiri pernikahan Debi dan Daniel.
Dan aku bukan mau nulis soal nama cewe paling cantik diantara 10 cewe tadi…atau malah soal menu makanan pestanya…
Ceritanya gini;
Aku paling sebal kalau diundang pesta atau acara keluarga…karena biasanya akan muncul pertanyaan ;
"Datang sama siapa ? "
"Kok sendiri…temannya mana ? "
"Kapan nih nyusul…? Sudah ada calon khan? Jangan pilih2 dong! "
Aku biasanya cuma merespon dengan senyum. Jangan coba-coba menjawab :
“iya, belum laku nih, cariin dong!…”
“wah….belum kepikiran nih!”
Efeknya pasti seperti menebar angin menuai tsunami :
“ah! Kamu tuh ya!! Jangan suka pilih-pilih!!….”
“Gimana sih! Musti dipikirin dong! Mosok mau bujangan terusssss….”
Diikuti kuliah tentang falsafah keluarga, agama dan masyarakat dengan nilai kredit 3 SKS!
Seorang ibu sempat ngomel, “ Kamu dong! Cepetan nyusul! Mumpung aku masih kuat berdiri, masih kuat jadi panitya…”
Kebanyakan orang (terutama ibu-ibu) paling peduli dengan status marital. mungkin karena mereka gregetan lihat cowo ganteng, pinter, kayak aku belum punya isteri… (*huek! Cuih!)
Seorang ibu duduk disebelah aku dengan semangat bilang, “Maaf loh sebelumnya, tapi tante punya kenalan, suami isteri yang baik. Mereka punya adik yang pengen Tante kenalin sama kamu. Tinggal di Blora, tapi dia mau kok ke Solo. Bla…bla…bla…”
Selanjutnya, selama hampir 1 jam dengan seriusnya, si ibu tadi becerita tentang silsilah, pendidikan, pekerjaan,watak, serta fisik si Cewek Blora….
Tidak mau kalah, suami yang duduk disebelahnya menceritakan cewek yang lain lagi….
Sampai aku curiga; jangan2 mereka akan mendapatkan komisi+pahala kalau berhasil ngenalin cewek unggulannya. (jadi ingat tokoh Emak di Bajaj Bajuri…)
Aku cuma senyum-senyum dan menyerahkan pada mereka untuk mengatur pertemuannya…. (dasar laki-laki ga punya pendirian !)
“…nanti tante ajak ke rumah kamu ya…..”
“ kamu biasanya ke gereja jam berapa? Supaya bisa aku temuin?”
Ketika aku pamit ke toilet, di depan toilet ketemu ibu lain lagi yang juga punya “kenalan” yang lain lagi.
Besok malamnya, aku bertemu ibu lain lagi yg semalam duduk tidak jauh dari kami.
Langsung menghampiri dan bilang, “Sebenarnya aku juga punya saudara jauh yg pengen aku kenalin. Namanya…. Tinggal di…..”
Dalam setengah jam berikutnya aku dibuat merasa berdosa for being single, dan sebagai pertobatan kudu dikenalkan dengan saudara jauhnya….…..
Dalam waktu kurang dari 24 jam, aku mendapat 4 “kandidat” utk dikenali (istilah mereka!)
Terus terang urusan kayak gini bikin bete, karena mustinya seseorang tidak cuma dinilai hanya dari aspek; marital, tapi juga aspek-aspek lain; karakter, kesuksesan, pekerjaan, kesehatan …..
Dan lagi aku bukan Ande Ande Lumut yang sedang mencari belahan jiwanya…….
(keterlaluan banget kalau ga tahu siapa itu Ande Ande Lumut!!)
Siapa bilang menikah itu keharusan?
Siapa bilang being married lebih bahagia?
Siapa bilang kalau single itu pasti kesepian?
Kenapa ya semua ibu-ibu itu cuma nawarin ngenalin cewek…bukannya nawarin duit, rumah atau mobil gitu…….
Pasti akan segera aku jawab, “ YES!! I Do! “
3 comments:
Jadi ingat saya pernah punya buku dan kaset dongeng ande2 lumut :)
Wah Prass, kalau semua orang nawarin duit dan rumah, bangkrut dong.
Good luck untuk usaha dan mendapat usaha dari orang lain untuk menemukan klenting kuning-nya, hati2 dg yuyu kangkang..:D
doel
Makanya pras, jangan jadi ande-ande lumut. Jadi klenting item aja ! (ada gak sih klenting item ?) hehehehe.......
mas pras...kesiannya dikau! aduh duh duh duh! ga enak yah dicomblangin gitu? berasa ga laku yah? harga diri kaya dirobek-robek yah? ngomong2...aku punya kenalan cewe, s2, rajin gereja...mau aku kenalin ga? kapan mas mau ke jkt? hihihihihiihihi
Post a Comment