Friday, August 31, 2007
Monday, August 27, 2007
LOST
I watched the whole thing fall
And I never saw the writing that was on the wall
If I'd only knew
The days were slipping past
That the good things never last
That you were crying
Summer turned to winter
And the snow it turned to rain
And the rain turned into tears upon your face
I hardly recognized the girl you are today
And god I hope it's not too late
It's not too late
'Cause you are not alone
I'm always there with you
And we'll get lost together
Till the light comes pouring through
'Cause when you feel like you're done
And the darkness has won
Babe, you're not lost
When your worlds crashing down
And you can't bear the thought
I said, babe, you're not lost
Life can show no mercy
It can tear your soul apart
It can make you feel like you've gone crazy
But you're not
Things have seem to changed
There's one thing that's still the same
In my heart you have remained
And we can fly fly fly away
'Cause you are not alone
And I am there with you
And we'll get lost together
Till the light comes pouring through
'Cause when you feel like you're done
And the darkness has won
Babe, you're not lost
When the worlds crashing down
And you can not bear to crawl
I said, baby, you're not lost
I said, baby, you're not lost
I said, baby, you're not lost
I said, baby, you're not lost
Tuesday, August 21, 2007
Mengukur Diri
Jelas ini sangat mengemparkan, secara sebelumnya si Dede bilang dia dan lili-pacarnya paling cepet menikah 2-3 tahun lagi. Alasannya dia baru 22 tahun, belum punya tabungan, dan yang terutama gak boleh melangkahi kakak lili yg masih jomblo.
Rame banget gosip tentang pernikahan ‘dicepetin’ ini : kadung isi duluan, tiba2 kakak lili ngasih lampu ijo, keburu BBM naik lagi, kuatir tanggul lumpur lapindo brantas jebol lagi (*apa hubungannya)…sampai kuatir ga dapet pembagian kompor gas gratis (*yang mana ini adalah ngarang banget)
Dede bilang pernikahan akan diselenggarakan sederhana, keluarga Lili tidak akan mengadakan resepsi, setelah ijab kabul sorenya diadakan syukuran sederhana di rumah keluarga dede.
Sudah jelas wartawan tidak diundang.
However, aku sudah ngomong, sebagai atasannya aku akan berusaha membantu sesuai kemampuan yang ada. Toh aku pikir ga akan bikin pesta nikah ‘wedding of the year’ pesan baju Anne Avantie, ngundang artis KDI, atau nyewa mobil jaguar untuk mobil penganten.
Suatu senja tiga minggu yang lalu terjadilah percakapan antara aku dan dia (*haha..dangdut banget) :
De, gimana persiapan nikah kamu, udah tinggal 1 bulan khan....munch…munch.. (*sambil ngunyah singkong goreng sisa sarapan pagi)
Ya gitu…sudah tanya2 gedung dan katering…
HAH? Loh!…loh … kok pake gedung ? emang mau ngadain resepsi ? (*cepet2 singkong di mulut aku telan)
Iya, halaman rumah khan sempit, padahal mau nyebar 250 lebih undangan, jadi tamunya 500-600 orang belum termasuk keluarga jauh-dekat
HAHGGHH!!! Kok banyak banget ?….itu mahal banget loh. Emang duitnya ada? (*mata mulai kunang2)
Ya itu pak, saya memang mau pinjem duit ke bapak…
(*cleguk)…..masih butuh berapa? (*persendian mulai lemas)
Belum ada semua pak…. total kira2 butuh X juta
*GUBRAKZZZ!!!
Ehm…ehhmm……ehm……anu…..coba kamu buat rinciannya, bes…besok kita bicara (*rasain loe! Sok nawarin bantuan)
Sekilas info : si Dede ini anak kedua dari 3 bersaudara. Kakaknya (cowo) sudah menikah dan waktu itu ga ada acara apa2. adeknya cewek masih duduk di SD. Secara ekonomi si Dede memang lebih mapan dibanding ortu yang buka warung makan kecil2-an dan kakak cowonya yg hanya bekeliling jualan es. So si Dede memang jadi ‘kebanggaan keluarga’.
Besoknya, pagi2 Dede udah ngasih rinciannya.
Ini pak, rincian resepsinya.
Aku pelajari dulu ya…..(*jantung berdegup seperti mau perang, mulai membayangkan kudu pakai kupluk kayak Krisna Mukti di reality show ‘nikah gratis’)
Sorenya aku ngomong ke Dede :
De, rincian kamu ini masih kurang banget, kalau kamu mau bikin resepsi kayak gitu, ga cukup kalau cuma X juta, bisa sampai 2-3 X juta loh. Sebenarnya resepsi ini keinginan siapa? Kalau kamu mau memaksa diri seperti ini nanti apa gak jadi masalah….
Ini keinginan ayahnda dan ibunda (*halah). Ayahnda bilang selama ini teman2nya selalu mengundangnya bila punya hajatan.
(*dengan suara lembut dan bijak tapi ga kayak bapak2)…..bukan apa, kalau kamu pinjam segitu, gimana mau ngembaliinnya? Itu kira2 25 kali gaji sebulan kamu. Belum lagi kalau nanti sesudah ini kamu punya anak…..jangan mengharapkan uang sumbangan resepsi deh…iya kalau banyak, secara ekonomi negara ini sedang susah…..bla…bla…bla…
Mendingan malam ini kamu bicara lagi sama bapak ibu. Kalaupun aku minjemin duit segitu, yang mana aku juga kudu cari pinjeman, kayaknya kok aku malah menjerumuskan kamu…besok pagi kita ngomong lagi deh. (*buset dah bapak-ibunya si Dede…pengen bikin show tapi orang lain yg disuruh mikir duitnya…emang dipikir aku Helmy Yahya produser ‘nikah gratis’)
Besoknya si Dede bilang :
Pak, ayahnda dan ibunda tetap bersikeras mengadakan resepsi, dan mereka mau mengusahakan sendiri duitnya.
Oh gitu…yo wis, itu lebih baik untuk kamu. Biar ortu yang ngurus, kamu bisa nabung untuk keperluan anak kamu nanti (*tarik nafas rada lega…)
Kemarin siang (6 hari menjelang hari H) Si Dede yang mustinya sedang off datang ke tempat kerja dan bilang :
Pak, saya mau pinjam Y juta….(*jeder!…)
(*menghela nafas, pasrah)…coba ya aku usahakan besok…..
(*sambil ngitung2 pinjaman Dede yang selama ini saja belum beres)
Tadi sore aku beri uang yang dia mau pinjam. Rasanya campur aduk.
feel guilty : karena ga bisa bersikap tegas, tapi aku pikir dia mau pinjem duit sama siapa lagi…
berat : mikir musti mengalokasikan duit lumayan gede
bingung : ga mudeng ‘pride’ seperti apa yang dikejar keluarganya dengan memaksakan diri menyelenggarakan resepsi kayak gitu.
Kasihan : habis resepsi tinggal mikir balikin hutang..tang…tang….
Mengukur jarak bumi-bulan kadang lebih mudah daripada mengukur diri. Seberapa mampu kita melakukan sesuatu.
So do I. Even ga kudu sekaya Onasis atau Bill Gates, tapi pengen juga bisa sesukses Donald Trump. (*serakah mode on)
Akibatnya sering lupa mengukur diri. Kayak artis semua job di teken kontrak : nyanyi, sinetron, iklan, partai politik, senam…(*kok jadi ingat Vena Melinda…hihihi…)
Semua kerjaan pengen dijabanin, dari retail elektronik, buku, fancy, furniture, jasa teknik, cloth-work, print-shop, dan sekarang lagi pengen jualan chocolate+cookies. (*yang terakhir ini lebih karena chocoaholic)
Hasilnya ?
Haduh!!!
Pusing bagi waktu, ga fokus dan hasilnya malah ga optimal.
Sebentar lagi bulan puasa dan lebaran, kudu mulai nyadar….kerjaan apa saja yang mau difokuskan, pendelegasian, dll…….daripada semuanya malah acak-adul.
Uugh!!……(*besok kondangan pake baju apa ya?….isi amplop berapa ya……oh ya kalau ditanya ‘kapan kawin’ jawabnya gimana yaaa……)
Friday, August 17, 2007
Pras, it's 2 years already...
Thursday, August 09, 2007
Wednesday, August 08, 2007
ricebox miyako
Untuk dealer luar kota disediakan penginapan di hotel Graha Santika.
Cukup bangga bisa ke semarang, karena cuma dealer utama yg mendapat undangan.
Untuk acara ini diminta untuk mengajak satu staff penjualan untuk briefing teknis, jadi aku ajak mas Suyar.
Acara diadakan di Rinjani View, sebuah club didaerah Candi Semarang yang viewnya keren.
Salah satu acaranya adalah lomba perakitan ricebox. Sebenarnya mas Suyar menang, tapi akhirnya didiskualifikasi karena salah pasang 1 sekrup!! Huh!
Untungnya ricebox itu tetap boleh dibawa pulang. lumayan!
Malah aku dikasih satu unit extra oleh brand manager-nya.
Salah satu peserta lomba, seorang wanita berumur 50-an. Merakitnya nak-nik-nuk…akhirnya jadi yg terakhir selesai. Tapi aku sungguh seneng liat semangatnya. Pantang menyerah, meski sejak awal udah tahu ga bakal seimbang dengan peserta lain yg lebih muda dan kuat.
Acara selesai hampir jam 10. Sampai dihotel jam 10 lebih.
Sempat kepikir ke warnet trus chatting pake nick ‘semarang-dihotel’…tapi ga mungkin banget secara kudu share kamar dengan mas Suyar. Hehehe….
Tadi pagi dari hotel langsung ke toko buku [ai] catch-up banyak hal, dari soal kontrak iklan radio yg sdh habis, pesanan2 buku, display baru, dll. Jam 12 siang pake bisa Joglo Semar balik ke Solo.
Perjalanan ke Semarang kali ini lumayan bisa jadi refershment. Tapi sampai Solo stress lagi, sebab untuk giro jatuh tempo besok pagi masih kurang banyak. Banyak banget!!. Aku langsung kasak-kusuk toko2 lain, kas2 yg masih ada duit...masih kurang banyak!!!.
Akhirnya sampai 5 menit jelang toko tutup, aku check masih kurang 3 juta lebih. Udah mau ancang2 cari pinjeman sama adik atau ibu.....Tapi trus banyak orang masuk toko dan mudah saja beli ini-itu.
Akhirnya toko tutup molor 2,5 jam. Jam 10.30 pm baru tutup. Tapi ada tambahan pemasukan hampir 9 juta!!! Gosh!!! rasanya seneeeeeeng banget! lega banget!!
Terima kasih TUHAN! Engkau memang sungguh baik!