Merintis suatu usaha di Gresik? Uadoh rek! Mimpi aja males!
Tapi aku pernah bersama seseorang bermimpi merintis sebuah entitas usaha yang menjadi sarana kebersamaan yang enjoyable, menguntungkan, juga bermanfaat bagi orang banyak.
Demi mimpi itu, kami merintis T-One Gift Store awal Februari 2009.
Aku sendiri merintis T-One hanya berdasarkan emosi tanpa pertimbangan nalar, apalagi studi kelayakan. Lha wong kota Gresik kayak apa saja ga tahu. Pokoknya nekad! Didid bilang persis orang buta nyabrang jalan tol.
Hanya dalam waktu 6 hari sebuah kios disewa, diperbaiki dan di-set menjadi sebuah gift store. 10 Februari 2009 T-One dibuka, untuk mengejar momentum hari Valentine.
Syukur pada Tuhan penjualan sesuai harapan, dan store ini direspon baik oleh banyak orang. Ah! Rasanya seneng banget!
Tapi aku pernah bersama seseorang bermimpi merintis sebuah entitas usaha yang menjadi sarana kebersamaan yang enjoyable, menguntungkan, juga bermanfaat bagi orang banyak.
Demi mimpi itu, kami merintis T-One Gift Store awal Februari 2009.
Aku sendiri merintis T-One hanya berdasarkan emosi tanpa pertimbangan nalar, apalagi studi kelayakan. Lha wong kota Gresik kayak apa saja ga tahu. Pokoknya nekad! Didid bilang persis orang buta nyabrang jalan tol.
Hanya dalam waktu 6 hari sebuah kios disewa, diperbaiki dan di-set menjadi sebuah gift store. 10 Februari 2009 T-One dibuka, untuk mengejar momentum hari Valentine.
Syukur pada Tuhan penjualan sesuai harapan, dan store ini direspon baik oleh banyak orang. Ah! Rasanya seneng banget!
Tapi kehidupan memang demikian liarnya, sebuah niat baik jika tidak diimbangi dengan logika bisa menjadi kesalahan konyol.
Aku sempat kehilangan semangat dan memutuskan melepas store ini.
Ikhlas!!!
Aku sempat kehilangan semangat dan memutuskan melepas store ini.
Ikhlas!!!
Namun melihat ini beberapa teman mengingatkan aku tentang tanggung jawab investasi yang telah dilakukan, masa depan dan pengelolaan store selanjutnya, juga nasib teman-teman yang terkait dengan usaha ini.
Pahit banget ketika suatu hari aku ke Gresik untuk mengambil lagi T-One. Ridho tahu bagaimana sepanjang jalan balik Solo bagaimana aku hanya diem melihat jendela malam.
Pahit banget ketika suatu hari aku ke Gresik untuk mengambil lagi T-One. Ridho tahu bagaimana sepanjang jalan balik Solo bagaimana aku hanya diem melihat jendela malam.
..........................
..........................
Setelah 3 minggu, T-One dibuka lagi. Dengan satu sayap.
Tapi aku diberkati dengan hadirnya mbak Rahma yang sangat bisa diandalkan, mandiri dan setia. Meski kadang kepolosannya bikin gemes.
Kamis 28 Mei kemarin ke Gresik. Nge-check penjualan, stok, bayar sewa gudang, dll
Hasil penjualan sangat membuat bungah ati. Ada peningkatan penjualan yang signifikan. Setelah di potong gaji+bonus, listrik, sewa gudang, sewa kios, ongkos kirim, masih ada sisa laba yang bisa untuk bayar tiket promo AirAsia KL-Hanoi PP maret tahun depan :D
Tapi aku diberkati dengan hadirnya mbak Rahma yang sangat bisa diandalkan, mandiri dan setia. Meski kadang kepolosannya bikin gemes.
Kamis 28 Mei kemarin ke Gresik. Nge-check penjualan, stok, bayar sewa gudang, dll
Hasil penjualan sangat membuat bungah ati. Ada peningkatan penjualan yang signifikan. Setelah di potong gaji+bonus, listrik, sewa gudang, sewa kios, ongkos kirim, masih ada sisa laba yang bisa untuk bayar tiket promo AirAsia KL-Hanoi PP maret tahun depan :D
Rasanya jadi semangat banget.
Sempat ngobrol2 dengan pemilik lahan di dekat lokasi yang prospektif bagi pengembangan tahun depan: bikin bangunan yang lebih besar untuk diversifikasi T-One : merchandize, cetak foto, print-shop, dll juga mimpi yang dulu : T-Juice. (tadi siang entah ide dari mana Pak Jun malah usul: jual bakmi jawa!...weks! plis deh! Sopo sing masak!)
Tatanan T-One store rada acak-adul. Tapi ga apa-apalah, kalau ada waktu lain kali ke Gresik agak lama untuk lay-out ulang.
Kalau Tuhan sudah mengijinkan T-One lancar sampai sejauh ini, semoga Tuhan juga memberikan semangat, kekuatan serta kesempatan untuk menjaga T-One menjadi besar dan menjadi saluran berkat bagi banyak orang.