Hari itu hari minggu.
Masih jam 9 kurang; jadi ga harus buru-buru buka warung dan bisa berdoa dulu lebih tenang.
Setiap pagi mau buka warung, aku terbiasa doa dulu sebentar.
Pagi itu aku berdoa minta penyertaan Tuhan sepanjang hari; minta diberi kesabaran melayani konsumen yang kadang bikin emosi.
Minta agar setiap unit usaha keluarga kami bermanfaat dan dapat menafkahi teman-teman yang bekerja bersama-sama kami.
Minta agar penjual gado-gado hari itu gak tutup lagi bikin aku kelaparan… hahahaha.. gak ding. Becanda.
Hari itu secara khusus aku juga minta agar setiap unit usaha bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain.
Agar makin banyak orang merasakan penyertaan Tuhan.
Ketika buka pintu, ada seorang cowok nongkrong di trotoar menghadap ke arah jalan.
Aku gak terlalu memperhatikan, berpikir mungkin dia menunggu bis kota.
Cepat-cepat saja aku buka semua pintu, ngangkutin barang ke depan warung.
Paling mangkel kalau konsumen berdatangan sebelum warung beres; jadi makin susah ngatur barang, karena biasanya trus konsumen berdatangan gak putus sampai siang. Wah emosi bisa nanjak!
Cowok tadi berdiri, memperhatikan aku dan ngomong, “mas boleh gak bantu-bantu di sini sampai siang. Bantu apa sajalah”
Aku kaget, karena gak nyangka ketemu situasi itu.
Cowok itu sekitar 22 tahun. Bajunya sederhana: kemeja polos abu-abu lengan pendek, celana jeans, sendal gunung. But still, bukan penampakan orang susah; mangkanya bikin aku merasa aneh.
Aku senyum, tanya: “loh kenapa?”
Dia jawab, “untuk makan mas…”
Aku cuma senyum lagi. Mikir.
Pagi itu nyawa aku belum ngumpul semua. Jadi yang ada di otak aku: ‘wew…trus mau disuruh bantu apa? Khan dia gak tahu kudu angkat barang yang mana, kemana, dstnya… nanti kalau salah angkat malah bikin repot…bla, bla,bla…”
Sambil aku masuk warung lagi untuk ngangkut barang yang lain, sambil mikir ‘mau bantuin apa ya…. Disuruh nyapu saja?....’
Aku liat dia jongkok lagi tapi menjauh tidak di depan warung lagi.
Aku masuk lagi ambil barang lagi……’iya! kayaknya suruh bantu nyapu saja. Pasti dia bisa, aku juga ga jadi tambah repot’
Terlambat!
Ketika aku keluar, cowok itu sudah gak ada.
Aku langsung keluar jalan lihat kanan-kiri…
Ternyata memang sudah pergi.
Masih keliatan jalan kaki ke arah Singosaren, tapi gak bakal dengar kalau diteriakin suruh balik.
Aku tercenung. Ingat permintaan lewat doa beberapa menit yang lalu.
Gosh!!!! Bodohnya saya…….telat mikir banget!
Nyesel banget….
Sepanjang hari minggu itu jadi kepikiran sama cowok itu, dan kebodohan aku.
Sekali lagi aku jadi diingatkan; Tuhan itu maha kuasa. Kalau mau, Tuhan akan memenuhi permintaan kita seketika.
Hati-hati ‘menantang’ Tuhan.
(*buat yang pengen punya apotik 5 cabang: Bisa kejadian tuh besok pagi ‘abrakadabra’ situ punya 5 apotik lengkap dengan satpamnya. Persis seperti doa-doamu yang sudah dikabulkan: kerja di kalimantan, diterima diklinik mata, diterima jadi PNS, punya pasien yang tergila-gila sama situ.... Pertanyaannya: Situ siap gak?)
Aku juga makin mengenal cara Tuhan menjawab doa.
Ketika minta rejeki, Tuhan tidak menjatuhkan segepok uang dari langit. Tapi selalu saja tiba-tiba muncul sebuah ‘gawean’ yang kalau dikerjakan dengan serius, akan memberikan penghasilan.
Kalau minta berwajah lebih tampan, Tuhan tidak mengirim dokter bedah plastik. Tapi out of no where hadir seseorang yang menghargai orang lain apa adanya, yang membuat aku jadi pede. Hehehe..
Kalau sedang cape sama gawean, tiba-tiba saja AirAsia bikin promo tiket gratis yang langsung bikin over dosis adrenalin.
Kalau minta dianugerahi kesabaran, paling lama dalam waktu 1 jam, ada saja orang yang luar biasa menyebalkan sehingga terpaksa belajar menahan emosi.
Jadi, mustinya kalau minta apotik bercabang 5, ya saat ini Tuhan akan ngasih gawean yang gak gampang, orang2 yang gak mutu dan cacingan; agar dari situ bisa belajar berpikir dan mengatasi persoalan; mendapatkan jaringan kerja; memperoleh reputasi; menjadi dewasa dan stabil…
Mungkin gak ada hubungannya, tapi aku juga jadi ingat kalimat ;
…….. Ahhh….
Peristiwa di hari minggu di atas sudah berlalu kira-kira 2 bulan. Tapi setiap mau buka warung tiap hari minggu pasti ingat.
Masih jam 9 kurang; jadi ga harus buru-buru buka warung dan bisa berdoa dulu lebih tenang.
Setiap pagi mau buka warung, aku terbiasa doa dulu sebentar.
Pagi itu aku berdoa minta penyertaan Tuhan sepanjang hari; minta diberi kesabaran melayani konsumen yang kadang bikin emosi.
Minta agar setiap unit usaha keluarga kami bermanfaat dan dapat menafkahi teman-teman yang bekerja bersama-sama kami.
Minta agar penjual gado-gado hari itu gak tutup lagi bikin aku kelaparan… hahahaha.. gak ding. Becanda.
Hari itu secara khusus aku juga minta agar setiap unit usaha bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain.
Agar makin banyak orang merasakan penyertaan Tuhan.
Ketika buka pintu, ada seorang cowok nongkrong di trotoar menghadap ke arah jalan.
Aku gak terlalu memperhatikan, berpikir mungkin dia menunggu bis kota.
Cepat-cepat saja aku buka semua pintu, ngangkutin barang ke depan warung.
Paling mangkel kalau konsumen berdatangan sebelum warung beres; jadi makin susah ngatur barang, karena biasanya trus konsumen berdatangan gak putus sampai siang. Wah emosi bisa nanjak!
Cowok tadi berdiri, memperhatikan aku dan ngomong, “mas boleh gak bantu-bantu di sini sampai siang. Bantu apa sajalah”
Aku kaget, karena gak nyangka ketemu situasi itu.
Cowok itu sekitar 22 tahun. Bajunya sederhana: kemeja polos abu-abu lengan pendek, celana jeans, sendal gunung. But still, bukan penampakan orang susah; mangkanya bikin aku merasa aneh.
Aku senyum, tanya: “loh kenapa?”
Dia jawab, “untuk makan mas…”
Aku cuma senyum lagi. Mikir.
Pagi itu nyawa aku belum ngumpul semua. Jadi yang ada di otak aku: ‘wew…trus mau disuruh bantu apa? Khan dia gak tahu kudu angkat barang yang mana, kemana, dstnya… nanti kalau salah angkat malah bikin repot…bla, bla,bla…”
Sambil aku masuk warung lagi untuk ngangkut barang yang lain, sambil mikir ‘mau bantuin apa ya…. Disuruh nyapu saja?....’
Aku liat dia jongkok lagi tapi menjauh tidak di depan warung lagi.
Aku masuk lagi ambil barang lagi……’iya! kayaknya suruh bantu nyapu saja. Pasti dia bisa, aku juga ga jadi tambah repot’
Terlambat!
Ketika aku keluar, cowok itu sudah gak ada.
Aku langsung keluar jalan lihat kanan-kiri…
Ternyata memang sudah pergi.
Masih keliatan jalan kaki ke arah Singosaren, tapi gak bakal dengar kalau diteriakin suruh balik.
Aku tercenung. Ingat permintaan lewat doa beberapa menit yang lalu.
Gosh!!!! Bodohnya saya…….telat mikir banget!
Nyesel banget….
Sepanjang hari minggu itu jadi kepikiran sama cowok itu, dan kebodohan aku.
Sekali lagi aku jadi diingatkan; Tuhan itu maha kuasa. Kalau mau, Tuhan akan memenuhi permintaan kita seketika.
Hati-hati ‘menantang’ Tuhan.
(*buat yang pengen punya apotik 5 cabang: Bisa kejadian tuh besok pagi ‘abrakadabra’ situ punya 5 apotik lengkap dengan satpamnya. Persis seperti doa-doamu yang sudah dikabulkan: kerja di kalimantan, diterima diklinik mata, diterima jadi PNS, punya pasien yang tergila-gila sama situ.... Pertanyaannya: Situ siap gak?)
Aku juga makin mengenal cara Tuhan menjawab doa.
Ketika minta rejeki, Tuhan tidak menjatuhkan segepok uang dari langit. Tapi selalu saja tiba-tiba muncul sebuah ‘gawean’ yang kalau dikerjakan dengan serius, akan memberikan penghasilan.
Kalau minta berwajah lebih tampan, Tuhan tidak mengirim dokter bedah plastik. Tapi out of no where hadir seseorang yang menghargai orang lain apa adanya, yang membuat aku jadi pede. Hehehe..
Kalau sedang cape sama gawean, tiba-tiba saja AirAsia bikin promo tiket gratis yang langsung bikin over dosis adrenalin.
Kalau minta dianugerahi kesabaran, paling lama dalam waktu 1 jam, ada saja orang yang luar biasa menyebalkan sehingga terpaksa belajar menahan emosi.
Jadi, mustinya kalau minta apotik bercabang 5, ya saat ini Tuhan akan ngasih gawean yang gak gampang, orang2 yang gak mutu dan cacingan; agar dari situ bisa belajar berpikir dan mengatasi persoalan; mendapatkan jaringan kerja; memperoleh reputasi; menjadi dewasa dan stabil…
Mungkin gak ada hubungannya, tapi aku juga jadi ingat kalimat ;
“Kadang manusia diberi kesusahan, karena dalam kesusahan itulah Kuasa Tuhan di nampakkan…”
…….. Ahhh….
Peristiwa di hari minggu di atas sudah berlalu kira-kira 2 bulan. Tapi setiap mau buka warung tiap hari minggu pasti ingat.
Justru pada jalanan basah oleh hujan, cahaya dipantulkan.
Ketika itu, senja akan indah.
Ketika itu, senja akan indah.
(aku sedang upload blog ini, ketika tiba-tiba orang yang pengen punya apotik 5 cabang sms, "halo mas..."
hehe...mungkin dia merasa sedang diomongin ya... hahahaha)
hehe...mungkin dia merasa sedang diomongin ya... hahahaha)
2 comments:
hmmmm.. thx. hehehe
mas pras, aku suka banget kalimat ini: "Kalau minta berwajah lebih tampan, Tuhan tidak mengirim dokter bedah plastik. Tapi out of no where hadir seseorang yang menghargai orang lain apa adanya, yang membuat aku jadi pede"
ijin dicomot untuk dijadikan tema postingan di blog taman aksara yah! hehehe.
makasih lho sebelumnya!
Post a Comment