Tanggal 19 kemarin pertemuan dengan penerbit jadi dilaksanakan di Yogya. Awalnya aku terharu (*lebay) ketika tahu lokasi pertemuan di resto
Such an unrecommended place indeed!!
However pembicaraan dengan tim penerbit tercapai dengan baik.
Aku masih kudu menyusulkan beberapa foto, dan kayaknya pengen ada beberapa revisi kecil; tapi secara umum penulisan naskah sudah selesai.
Lega.
Tapi sedih juga ding; karena masa-masa penulisan ini punya sisi-sisi menyenangkan.
Semoga segera bisa nulis buku berikutnya :D
Sudah saatnya ngurus gawean lainnya yang sebulan ini terlantar : toko, pesanan2 MicaWork, persiapan bazzar di
Ternyata menulis buku itu memang tidak mudah, menyedot habis otak dan hati. Ibarat batere, kayaknya aku sudah butuh charge ulang. Penerbit sudah menawarkan uang muka royalti yang cukup dipakai backpacking ke
Biar ngumpul cukup banyak untuk keliling eropa 2 bulan. Hehe…
Aku juga belajar kalau proses pemotretan itu riweh dan rempong.
Yaaaaaa…. anggap saja persiapan menjadi selebritis. *glek!
Oh ya, beberapa hari yang lalu, mas Fachmi, mb. Fitri, Icha, dan aku di wawancarai harian Jawa Pos tentang komunitas Tangan Grathil di Solo. Hari minggu kemarin di muat di lembar Radar Solo. Satu halaman full + profil aku di bagian bawah. Kayaknya memang takdir jadi selebritis bukan mengada-ada. Hahahaha.
Komunitas Tangan Grathil adalah wadah bagi pelaku kreatif, khususnya bidang crafting. Sebenarnya aku dan Icha sudah lama pengen bikin kayak gini. Sudah lama pengen melakukan sesuatu untuk masyarakat.
Tapi hanya sebatas angan sampai kemudian bertemu mas Fachmi dan mbak Fitri yang memiliki idealisme yang sama. Jadlah kami membuat komunitas dengan satu semangat dan idealisme: berbagi.
Ketika pertama kali di sounding di facebook, peminatnya ternyata banyak sekali dan berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Sms dan message di FB gak ada matinya. Padahal tadinya kami membayangkan ini adalah komunitas lokal.
Jadilah kami memutuskan untuk mengembangkan ini menjadi komunitas nasional dengan chapter-chapter di banyak kota lain. Asyik dan keren juga kalau bisa memiliki suatu gagasan dan merealisasikannya, dan kemudian menjadi virus yang menyebar ke banyak orang.
Sudah ada beberapa teman yang bersedia menjadi pengurus Komunitas Tangan Grathil di Yogya, dan Bandung yang diprogramkan berjalan mulai tahun depan.
Untuk Jakarta, Surabaya, Medan, Purworejo dan Makasar pun ada, tapi kami kudu berhati-hati agar semangat dan idealisme komunitas: “berbagi” tetap terjaga
Kemarin setelah kami diwawancarai Jawa Pos, kami berkelakar; hanya masalah waktu kami masuk acara Kick Andy. Sesuatu banget ya! Hohoho….
Tapi itu lebih pada becanda saja. Motivasi kami benar-benar berbagi. Rasanya udah sueneng banget melihat antusiasme teman-teman yang menjadi peserta.
Beberapa peserta malah sudah bisa memanfaatkan hasil workshop untuk bikin sesuatu trus di jual di fesbuk. Dan laku!!!
Sudah saatnya potensi ekonomi mikro dikembangkan, dareeeepada invest duit di saham yang sejatinya adalah judi.
Beberapa foto kegiatan :
Rasanya kata “bersyukur” tidak cukup bisa menggambarkan kehidupan saat ini.
Satu-satunya hal yang mengganggu adalah geraham bungsu yang bermasalah karena tumbuh miring dan menimbulkan rasa nyeri.
Rencananya besok mau dioperasi. Semoga lancar. Aku takut jarum suntik! Pengalaman tang, catut dan gerinda masuk mulut itu traumatik :p
Semoga lancar…soalnya kayaknya gak ada selebritis yang gagal tampil gara-gara sakit gigi. fufufu...:(