29 November 2006
jam 8 pagi aku sdh sampai 
RS Gleaneagles Intan lagi.
Kondisi mama baik. Wik balik 
Darby Park, trus sama Irawan ngurus pindahan ke 
Holiday Villa.
dr. David memperkenalkan seorang pasiennya dari Surabaya. Jam 3 sore mama disuruh mandi pake obat antiseptik dan setelah itu diberi obat tidur. Sebentar saja mama sudah teler dan kadang mengigau. Jam 16.20 mama di dorong ke kamar operasi. Aku yang ikut satu lift hanya boleh mengantar sampai depan ruang penerimaan operasi. Wik dan Irawan bawa barang2 ke ruang tunggu operasi.
 (ruang tunggu operasi)
(ruang tunggu operasi)
Setelah mama masuk ruang operasi, kami masing2 berdoa. Aku ga bisa nahan air mata. 
Nunggu lamaaaa banget. 
Streeess banget!
Tapi aku percaya Tuhan sudah memiimpin sejauh ini, tentu Tuhan masih terus bekerja melalui dokter, obat dan peralatan di 
RS Gleaneagles Intan ini.
Jam 12 malam dokter baru keluar memberi tahu operasi berjalan lancar dan sebentar lagi mama akan dipindah ke ICU.
Terima kasih Tuhan, operasi berjalan dengan baik.
Jam 00.45 Ma di dorong keluar dari ruang operasi. Tidak terlalu sadar, malah keliatannya kesakitan. Dokter mempersilahkan kami meinggalkan no telp dan balik apartemen. Mereka bilang akan menghubungi kami bila terjadi sesuatu. RS Gleneagles memang tidak mengijinkan keluarga pasien nginep ga jelas di lingkungan RS. Tapi aku minta ijin sama mereka utk stay. Aku bisikin Ma: 
"not to worry dan keep strong, aku akan tunggu Ma di luar...."Malam itu duduk di lobi sampai pagi.
30 November 2006
Sekitar jam 5 pagi aku tanya kondisi Ma lewat intercom. Nurse bilang 
she is okay and not in pain anymore.

Jam 8 atas seijin penjaga ICU aku bisa masuk sebentar. Mama sudah sadar tapi mengeluh sakit. Badannya penuh dengan selang dan alat2 lain.
Jam 9-an Wik dan Irawan datang, jam 10 kami boleh masuk. Ma disuapin bubur oleh Wik. Cuma masuk 1 sendok.
Sekitar jam 3 pm papa datang dari Indo naik 
AirAsia, sama Wik diantar cari minum, tapi ga jadi karena papa maunya yg murah kayak di Indo. 
Plis deh!
Sorenya mama di pindah ke ward 665. Wik nemenin mama di RS. Aku, Pa dan Irawan balik ke 
Holiday Villa. Ternyata apartemennya kecil dan ga sebersih 
Darby Park.
Langsung 
blegk! tidur.
1 Desember 2006
Pagi2 jam 07.30 aku sudah ke RS lagi. Mama baik.
Paling ngeri ketemu sama pasien dari Sby yg seneng banget ngajak ngobrol ngga jelas.
Seharian di kamar nemenin Ma. Wik balik ke Holiday Villa dan ajak Pa ke stasiun LRT nunjukin cara naik kereta ke
 KLIA.
2 Desember 2006
Pagi ini sebelum ke RS, ke Ampang Park beli voucher apartemen 
Darby Park.
Hari ini papa balik ke Jakarta.
3 Desember 2006
Naik taxi ke gereja St Andrews’ Presbyterian Church, sebuah gereja tua di KL.
 
 
Kebanyakan pengunjungnya adalah 
ekspatriate. Ada bermacam2 bangsa dan negara asal. Pendeta berkotbah tentang nilai2 yang benar dalam kehidupan. Sempat kenalan sama Audrey yg nitip angsa porselin dan doa untuk Ma.
Balik dari gereja, aku sengaja jalan kaki ke stasiun LRT tapi nyasar sampai stasiun Dang Wangi, melewati 2 stasiun lain yg lebih dekat. Ke RS lagi. Hehe…anggap saja ikut amazing race
Siang ini Irawan balik ke Jakarta.
4 Desember 2006
Sebelum ke RS, ngurus pindah ke 
Darby Park lagi. Sempat kehilangan 2 koper di front office, gara2 ngurus laundry yg belum selesai. Tapi ternyata disimpan di locker hotel.
Di RS, dokter bilang Mama besok bisa balik. Puji Tuhan! 
Hore!
Aku di RS sampai jam 21.30, balik pake bis. Secara ngga bisa tidur, aku jalan2 ke 
KLCC dan daerah Bukit Bintang. Di jalan ke arah bukit bintang banyak café dan music lounge, tapi ga berani masuk, bayang2 Titi kacak pinggang menari2 depan mata. 
Hehe…
Sampai apartemen jam 1 pagi, mandi trus tidur.
5 Desember 2006
Ke kantor 
Garuda Airline ngurus tiket rencana balik tgl 8. KL-Jkt oke tapi Jkt Yogya masih waiting list.
Pas naik bis ke RS... Wik telp, tekanan darah mama drop, heart beatnya kacau. Langsung di infus lagi. Ga jadi pulang. Untung sorenya sudah stabil.
Di RS sampai jam 22.00. Bengong di 
Darby Park, jadi pengen ke warnet yang kata 
Lonely Planet ada di daerah Jl Hang Tuah dekat Petaling.
Aku naik LRT, sampai stasiun Pasar Seni udah jam 22.50.
Muter2 di daerah Petaling ga nemu warnet, malah pas di chinatown di tawarin cewe. 
Aih! Emang eke cowo apaan! 
HUH! cape deeggh!
Di Stasiun LRT, loket belum tutup, tapi sudah tidak ada penjualan tiket. Cuma bisa beli tiket pake koin di mesin tiket.
Tuing! Harga tiket RM 1.60 tapi Cuma punya koin RM 1.50. Banyak orang yang juga panik, karena 5 menit lagi LRT masuk dan itu yg terakhir. 
Gubrak!
Mungkin penjaga loketnya kasihan, akhirnya mau jualan lagi. 
Hore! Cepet2 beli tiket dan lari ke lantai 3 tempat LRT lewat. HUH! Keringetan dan gugup bukan main! Hampir ketinggalan LRT.
Sampai 
Darby Park jam 00.05 mandi, nonton Astro 1 jam-an trus tidur.
6 Desember 2006
Hari ini mama boleh balik, kira2 jam 3 sore semua beres, langsung ke 
HSC Medical Center untuk check hasil operasi. Puji Tuhan menurut 
dr. Soo hasil operasi dan kondisi Ma baik.
Blood pressure dan 
heart beat Ma baik. Flu Wik makin parah.
Jam 20.20 aku ngabur sebentar ke 
Suria KLCC, pengen cari oleh2 untuk Titi dan yang lainnya. Tapi malam itu akhirnya cuma beli cheri, abon ayam untuk mama dan cookies untuk Wik.
Malamnya mama bisa tidur enak karena tidak terganggu nurse yang tiap jam periksa tekanan darah dan 
heart beat.
7 Desember 2006
Pagi jam 10.00 ke Dr David di
 RS Gleneagles Intan untuk check terakhir sebelum balik Indo. Dr. David bilang, kondisi Ma baik dan boleh balik Indo. Aku dan Wik ajak mama puter2 kota. Rio, si sopir taksi nawarin antar ke 
KLIA besok pagi seharga RM 85 (Rp 213.500 approx)

Siangnya jalan2 sendiri ke 
Little India dan 
China Town borong barang2 yg bisa dijual di One2.
Sorenya ke KLCC lagi, beli jaket untuk Titi.
8 Desember 2006
Makan pagi di resto lantai bawah, karena ada buburnya untuk Ma. Jam 10 tepat di jemput Rio berangkat ke KLIA. Kira2 sejamlah perjalanan ke 
KLIA. Si Rio sok jadi guide cerita2 sepanjang
jalan ke KLIA.

Sampai di KLIA masih jam 11.00 an. Counter 
Garuda belum buka. Nunggu deh!
Seat Ma, Wik dan aku ke Jakarta sudah oke, tapi utk Jkt-Yogya hanya aku yg oke, mama masih waiting list. Wik memang mau stop di Jkt.

Mama diantar pakai kursi roda. Karena departure masih lama, kami sempat muter2 di airport dan makan dim sum di resto Eden. Enak banget tapi harganya buset!! : RM 121 ( Rp 303.700)
Pesawat berangkat tepat waktu. 14.40
Sampai di Cgk jam 15.40 local time….buru2 beresin tiket, puji Tuhan Mama dapat seat ke Yogya. Mama diantar kursi roda lagi. Orang2 
Garuda sangat ramah. Pesawat berangkat jam 16.45 sampai di yogya jam 17.45 dijemput Irawan dan Ay langsung ke Solo.
Kami sampai solo dengan baik dan selamat.
Rasanya ini sebuah kemenangan dan finish yang sangat melegakan.
Sejak awal aku percaya Tuhan yang selalu bekerja dan menuntun kami.
Segala Kemuliaan hanya bagi Tuhan.
Saat ini bagi Ma masih tahap 
recovery. Aku, Iwan, Paolien dan Ie2 memantau 
heart beat, blood pressure, makanan, serta 
medicine intake mama dengan ketat.
Masih ada PR yang belum selesai : statement terima kasih untuk team dokter, nurse, ahli fisioterapi, ahli diet, dll yang sudah merawat mama. Pengennya ngasih souvenir, tapi masih belum nemu....
HAGHH!! lega!!!foto-foto selama di KL dapat di-klik di 
sini