Dalam perjalanan ke Wonogiri tadi sore , aku nanya ke Sugeng, "Geng, tiap bulan kamu bisa nabung ga ?"
Semalam, diantara lamunan-2 ga jelas sebelum tidur, aku mikir tentang kesejahteraan rekan2 yang selama ini bekerja di tempat usaha yg aku kelola. Aku mikir, 'bisa gak ya dengan kondisi2 yang ada, selain memenuhi kebutuhan pokok mereka menabung untuk supaya bisa memiliki rumah, jalan2 ke Bangkok, beli kucing persia...'
Jawaban Sugeng membuat aku tercenung : "bisa sih, tapi sementara ini saya jadiin modal untuk buka kios teh botol + rokok di depan Singosaren Plaza. Udah jalan 5 bulan dan hasilnya lumayan banget"
Aku langsung berpikir tentang kondisi ekonomi bangsa ini yg makin parah: meski indikator makro-nya bagus, tapi kemampuan ekonomi rakyat semakin ngesot, kemiskinan seperti wabah pes di tahun 1800 : menyergap dan mematikan.
Ini disebabkan tingkat investasi riil yang sangat rendah. Orang lebih suka menyimpan duitnya di bank, beli saham atau aset tidak bergerak. Akibatnya duitnya ga muter (pinjam istilah tauke Tanah Abang)
Bikin pabrik, mengembangkan industri dan manufaktur cuma jadi teori yang dibahas di kelas2 diskusi program MBA, serta pepesan kosong pemerintah.
Ah, seandainya saja pemerintah + aparat negara bisa sepintar Sugeng yang cuma tamatan SD: bikin kondisi yang mendukung investasi riil, tidak cuma mikirin jabatan dan ember di kamar mandi ( ya untuk nyimpen duit lah!)......
Aku juga mendapat pencerahan: ...kalau Sugeng lebih pintar dari pemerintah...secara aku lebih cerdas dari Sugeng, berarti tentu saja aku jauh lebih hebat dari pemerintah.....ehmmmm... mungkin ini waktunya untuk mencalonkan diri jadi Presiden tahun 2009 nanti.....
Mr. President wanna-be
(sudah cukup cerdas untuk bikin entry kayak gini)
PS : Ti, siap2 jadi pendamping kepala negara!
gambar diambil dari sini
No comments:
Post a Comment