Pages

Thursday, November 15, 2007

1 tiket 2 kursi

Disetiap bandara pasti ada sebuah kotak untuk mengukur dimensi bagasi yang bisa dibawa masuk ke dalam kabin. Tas golf misalnya tidak muat kedalam kotak pengukur, jadi ga mungkin bisa ditenteng ke dalam kabin.

Aku mikir, mustinya juga disiapkan alat untuk mengukur bodi penumpang. Kalau ada penumpang yang lebih besar dari standar, maka penumpang itu DIHARUSKAN beli tiket untuk 2 seat.

Minggu lalu dari Jakarta ke Jogja pake AdamAir flight terakhir.
Cuaca malam itu sangat jelek, sepanjang perjalanan pesawat terguncang-guncang keras dan pilot terus menyalakan tanda ‘seat belt’.

Namun yang menyiksa adalah penumpang sebelah aku bapak2 yang ‘mbodi’ : ombo tur gedhi -> lebar + besar menyita sandaran tangan dan ¼ bagian kursi aku, Udah gitu ‘body odor’ bapak itu yang kemana-mana. HUEK !!
Untung saja aku mendapat isle-seat jadi bisa mendapat ruang+udara di lorong

Sudah beberapa kali mengalami hal ini: naik pesawat dan duduk disebelah penumpang oversized. Ga enak banget.

Sampai di Yogya, pesawat mendarat keras sekali. Baru sekali ini aku mengalami hard landing seperti itu. Dalam hati aku berpikir, ini pasti juga gara2 bapak oversized yang sudah pasti overweight ini.


Jadi sudah saatnya airline memperhatikan hal ini : ukuran dan berat penumpang.
Diskriminasi ? gaklah…..selama ini semua airline juga sudah ngurusin wanita hamil, anak2, lansia, orang cacat.
Ngurusin oversized+overweigh person juga sama pentingnya dengan melarang penumpang merokok, bawa durian, atau bawa ayam hidup ke dalam kabin.

Ga adil banget kalau penumpang dengan berat badan 40 kg kudu membayar over bagage 10 kg, sementara penumpang lain berat badannya saja sudah 90 kg.
(*Kemarin naik AdamAir, kudu bayar over bagage 22 kg, tapi direceiptnya hanya di tulis 19 kg sisanya masuk kantong petugasnya.)

So, kalau ada orang beli tiket lewat telpon, selain tujuan, jam keberangkatan dll, juga kudu ditanyakan : berat badan dan ukuran celana, kalau ukuran celana saja udah 40, berikan pilihan, “bapak mau beli tiket 2 seat, atau mau masuk bagasi/kargo ?”

Hehe…sebenarnya ya ga segitu-gitunya!….cuma saja seharusnya oversized person nyadar diri kalau naik pesawat : duduk lebih ‘rapi’ supaya penumpang disebelahnya juga bisa duduk nyaman.
(*Ngebayangin duduk sebelahan sama pr*tt* *sm*r* di kelas ekonomi dalam penerbangan lintas benua …what a night-mare!!)

1 comment:

imgar said...

(*Kemarin naik AdamAir, kudu bayar over bagage 22 kg, tapi direceiptnya hanya di tulis 19 kg sisanya masuk kantong petugasnya.) --> yang begini ini yang membahayakan penerbangan. kalo ke satu penumpang over bagage dia mencatut 3 kg, trus total satu pesawat dia korup berapa ? trus berarti berapa kilo pesawat itu kelebihan muatannya ? duh..smoga gak sampe bikin celaka deh..

btw, gak di banned koq untuk komen di blog ku. :D