Suatu hari ketika aku masih SMA, Pak Karsono: guru matematika aljabar menyuruh Yanto: teman sebangku untuk maju ke depan dan mengerjakan sebuah soal di papan tulis.
Setelah selesai, Pak Karsono memanggil nama aku dan bertanya, 'phoek, gimana jawaban Yanto?'
aku jawab, 'sudah betul pak'
'betul atau benar ?' tanya pak Karsono lagi
'loh, sama saja khan pak!' tukasku.
'Beda Phoek! coba tambah awalan dan akhiran 'ke-an' pada dua kata itu, kamu jadi tahu bedanya. Barusan jam pelajaran bahasa Indonesia, kamu ngapain aja!' smesh pak Karsono.
hahaha...
iya, ternyata 'betul' dan 'benar' itu tidak sama.
Jika di tambah 'ke-an', menjadi 'kebetulan' dan 'kebenaran'
'kebetulan' masih memiliki probabilitas kekeliruan, tapi 'kebenaran' lebih bersifat absolut.
Tapi apa itu 'kebenaran', aku sampai sekarang belum bisa merumuskannya. Aku juga ga mau mikir sekarang.
pusing banyak gawean!
Setelah selesai, Pak Karsono memanggil nama aku dan bertanya, 'phoek, gimana jawaban Yanto?'
aku jawab, 'sudah betul pak'
'betul atau benar ?' tanya pak Karsono lagi
'loh, sama saja khan pak!' tukasku.
'Beda Phoek! coba tambah awalan dan akhiran 'ke-an' pada dua kata itu, kamu jadi tahu bedanya. Barusan jam pelajaran bahasa Indonesia, kamu ngapain aja!' smesh pak Karsono.
hahaha...
iya, ternyata 'betul' dan 'benar' itu tidak sama.
Jika di tambah 'ke-an', menjadi 'kebetulan' dan 'kebenaran'
'kebetulan' masih memiliki probabilitas kekeliruan, tapi 'kebenaran' lebih bersifat absolut.
Tapi apa itu 'kebenaran', aku sampai sekarang belum bisa merumuskannya. Aku juga ga mau mikir sekarang.
pusing banyak gawean!
No comments:
Post a Comment