Beberapa hari yang lalu, sekilas saya menyaksikan talkshow
di teve tentang pro-kontra pertunjukan Lady Gaga. Saya tidak mencermatinya utuh;
tapi salah satu narasumber menyatakan bahwa Lady Gaga adalah penganut setan dan
penyebar kenistaan yang menahbiskan pengikut setan di pertunjukannya.
Hehe, saya tidak tahu apakah Lady Gaga adalah benar utusan
setan. Saya juga tidak akan ikut-ikut pro-kontra penyelenggaraan show tanggal 3
Juni 2012, tapi saya jadi berandai-andai.
Seandainya Lady Gaga benar adalah penganut setan dan utusan
setan, maka di dalam kehidupan dimana Tuhan masih memberikan kebebasan setan
untuk beraksi dan mencobai manusia; tidak ada seorang manusia atau kekuatan
apapun yang dapat melawannya secara duniawi.
Apapun yang manusia lakukan justru menjadi alat bagi rencana
dan tujuan setan.
Ketika “pertunjukan” dimaknai sebagai sebuah atraksi dan
drama yang memanipulasi emosi dan apresiasi penontonnya, maka sebenarnya
pertunjukan Lady Gaga di Indonesia sudah berlangsung, dengan pelakunya adalah ormas,
aparat, promotor, fans, bahkan pejabat pemerintah yang sibuk berpolemik, berdemo
dll tentang penyelenggaraan show Lady Gaga.
Mereka bahkan dengan sukarela dipermainkan oleh dalang setan sebagai wayang gratisan.
Tanpa disadari, “pertunjukan” ini bahkan lebih kolosal dan
dramatis dibanding pertunjukan tgl 3 juni; disaksikan sebagian besar masyarakat
Indonesia
bahkan penduduk dunia.
Pun jika pada akhirnya Lady Gaga pada akhirnya diijinkan
tampil pada tanggal 3 Juni nanti, itu hanya akan menjadi epilog.
Yang jelas dengan adanya ‘pertunjukan’ ini, jumlah penduduk Indonesia yang
tahu dan ingin tahu tentang Lady Gaga akan bertambah. Dalam istilah agama,
drama pro-kontra justru menjadi dakwah, paling tidak publikasi gratis.
No comments:
Post a Comment