Pengakuan
Setiap kali ikut pameran, beberapa hari sebelumnya pasti
kehilangan rasa percaya diri.
Runtuh. Produk MicaWork cukup bagus gak ya; bisa laku gak ya….
Kehilangan orientasi juga. Doh, aku ikut pameran kayak gini, mau nyari apaaaaa!
Inacraft 2014 kemarin, rasanya mental ngedrop banget.
Apalagi liat stand di
depan MicaWork yang lebih gede, diisi crafter beken dan sering tampil di
event-event gede.
Rasanya pengen pulang Solo saja.
Hari pertama, bahkan sejak belum pembukaan resmi; sebenarnya stand MicaWork sudah rame.
Stand selalu penuh orang. Sudah ada media yang meliput dan wawancara.
Hari kedua juga rame banget; diliput + diwawancarai beberapa media lain lagi.
Tapi tetap saja aku senewen dan gak pede.
Pengen balik Solo.
Pas hari ketiga, Begitu lihat Caroline datang, aku langsung mengeluh.
Car, aku stress.
Kenapa Pau?
Aku gak pede dengan produk MicaWork. Apalagi liat stand
depan itu. Barangnya bagus-bagus. Penataannya juga artsitik banget. Gak kayak
MicaWork yang cuma pakai rak besi mirip toko cat.
Tapi kamu lihat sendiri, stand siapa yang lebih rame?
Stand kamu penuh orang terus, sementara stand mereka kadang biasa saja.
Iya khan? Stand siapa yang lebih rame coba?. Jawab Caroline
Iya sih, tapi aku lebih suka komposisi warna mereka.
Pau, mungkin warnanya lebih kamu sukai; tapi produk mereka
itu jenis produk umum. Mereka hanya bermain komposisi warna bahan.
Nah kalau produkmu itu sangat keliatan berbeda. Barang dan desainnya orisinil,
berdasarkan kreatifitasmu. Orang lain bisa lihat itu kok.Beberapa teman sebenarnya sudah mengatakan hal yang sama: stand MicaWork lebih rame, bla, bla..
Tapi kata-kata Caroline yang bisa masuk hati. Terlebih argumennya tentang jenis produk itu yang langsung bikin mata aku
terbuka..
Rasa pede dan semangat langsung balik. Hehe.
Rasa pede dan semangat langsung balik. Hehe.
Besoknya ada juga Riki, lama kenal dari chat di internet
tapi belum pernah ketemu (ehm…ehm) haha..
Riki bercerita, dia sampai harus lewat stand MicaWork 4 kali baru akhirnya bisa
ngajak aku ngobrol.
Rame banget, kamu sibuk terus! Katanya..
Hahaha… ternyata pengakuan dari seseorang tertentu itu kadang penting ya! :D
Hari ke Empat.
Hari ke empat, dalam perjalanan dari hotel ke pameran, aku ngomong sama mama pengen produk MicaWork bisa tampil di bandara. Khususnya produk-produk traveling: bantal
leher, cargo scarf, dll.
Tapi rasanya itu keinginan yang di awang-awang. Kalau mau sewa tempat
di bandara, selain sulit pasti juga mahal banget. Belum lagi keruwetan
pengelolaannya.
Alternatif lainya: masuk melalui toko-toko yang selama ini sudah ada di
bandara-bandara besar: toko buku Periplus, Batik Keris, dll.
Tapi kembali aku berpikir: apa ya mereka mau…. Apa ya produk MicaWork sudah
pantas di pajang di dutyshop bandara, dstnya.
Selama pameran, banyak sekali pengunjung yang berminat menjadi reseller produk MicaWork. Ada yang
lokal: kelas sista-sista yang jualan via facebook; tapi juga banyak buyer kelas
ikan paus dari luar negeri: Jepang, Malaysia, Singapur, dll.
Sore hari keempat itu, ada serombongan mbak-mbak berpenampilan biasa; yang
tanya-tanya bagaimana kalau mereka ingin menjual produk MicaWork di toko
mereka.
Awalnya mereka tidak mau menyebut nama toko mereka; namun setelah ngobrol
panjang mereka menyebutkan nama perusahaan Batik ‘senjatanya-ken-arok’ (sebut
saja begitu).
Perusahaan batik terkenal dari Solo, yang punya gerai diseluruh bandara utama di Indonesia.
Kami akan menjual produk MicaWork di seluruh bandara di Indonesia. Kami lihat produk MicaWork unik, dan kualitasnya bisa masuk standar kami.
(Saat itu aku berusaha tampil kalem, padahal dalam hati pengen berteriak: TUHAN!)
Kami bertukar kartu nama dan mereka janji segera menghubungi.
Satu hari setelah pameran, mereka telpon dan bikin janji bertemu.
Saat ini surat-surat sudah di tanda tangani. Kesepakatan-kesepakatan sudah
dibuat.
Surat pemesanan barang juga sudah dikeluarkan.
Teman-teman di MicaWork sudah berpacu dengan tugas masing-masing.
Dengan perkenan Tuhan, lebaran tahun ini bantal leher dan produk lain MicaWork akan bisa ditemukan di seluruh bandara besar di Indonesia, dan
toko-toko jaringan Batik ‘senjatanya-ken-arok’ (sebut saja gitu)
Sekali lagi hanya bisa bilang, “Matur Nuwun Gusti. Biarlah ini menjadi
Kemuliaan bagiMU”
Berdarah
Pameran kali ini cape banget. Selama pameran, asupan makan
juga buruk.
Habis beresin pameran, bongkar rak sendirian, dll; aku ajak mama ke Bandung
Aku titipkan mama di rumah tante di Braga, aku lari-lari di jalan Holis, berburu kain.
Sampai di Solo mulai merasa kayak kena flu.
Tapi karena gawean seabreg. Rasa cape dan flu gak digubris.
Kehujanan bikin badan demam pun tidak menahan aku mondar-mandir ke Jakarta.
Bangun jam 4 pagi, mandi air dingin, ke bandara mengejar penerbangan pagi, selesai meeting langsung balik Solo lagi. Begitu terus.
Karena mulai gak
tahan dengan rasa pusing, akhirnya nyerah ke dokter umum.
Disuruh periksa darah; trombosit tinggal 160 (normal 150-550), tekanan darah
60-90.
Besok paginya pas buang ingus, yang keluar darah.
Terus saja begitu. Tissue di tempat sampah warnanya merah semua.
Batuk juga makin menjadi.
Badan makin lemes.
Akhirnya tumbang.
Dokter bilang kena radang tenggorokan parah.
wah! tenggorokan aja sampai kayak gitu.
Ini kalau kamu gak mau istirahat, diobatin kayak apapun gak bakal sembuh. Katanya.
Sekarang ini sudah mulai pulih.
Tenggorokan masih panas, tapi batuk sudah reda, demam sudah hilang, pendarahan
juga sudah berhenti.
Tinggal berjuang melawan lemes dan pusingnya.
Dengan semangat yang aku miliki saat ini, kondisi tubuh pasti pulih cepat.
Segera. Yuhu! :)
Inacraft 2014 kali ini memberi banyak pengalaman Iman, pencapaian, dan juga
pelajaran untuk menata energi lebih baik.
Sudah lama pengen ke Kuala Namu. Lebaran kali ini karya-karya saya
dulu yang hadir disana. *senyum lebar banget.
Diantara ribuan stand Inacraft, hanya beberapa yang tampil di net.tv.
MicaWork salah satunya :)
Diantara ribuan stand Inacraft, hanya beberapa yang tampil di net.tv.
MicaWork salah satunya :)
No comments:
Post a Comment