Pages

Friday, October 09, 2009

...not that simple : "Are You Happy?"

Saat ini jumlah cabang dan personil kantor makin banyak. Agar bisa bayar pulsa telpon pake daun jambu, beberapa hari yang lalu perusahaan beli hape CDMA + Fren buanyak. Aku dapat satu.

Punya no telpon yang belum terpublikasi membuat aku jadi pengen iseng, sms ke belasan orang dengan sebuah pertanyaan sama: "Are You Happy?"

Beberapa langsung menjawab:

Absolutelly!

I’m always happy.. How about You?

Yes!! Sure!

Yess!! Siapa nih?

I’m happy, Alhamdulliah!

etc

Beberapa lagi merespon:

??

Siapa neh!

Sopo iki?

Ada yang ga aku tanggapi, tapi ada beberapa yang aku jawab:

It’s a simple question, just answer: are you happy?

Semua menjawab dengan jawaban senada :

Yes Of Course!

Tapi yang awalnya iseng, aku jadi berpikir:

Bisa jadi pertanyaan ‘are you happy’ bukan pertanyaan sederhana, setidaknya lebih sulit menjawab pertanyaan ini dibanding pertanyaan : sudah makan? Sudah mandi?

Ga ada tolok ukur yang baku, dan cara untuk mengetahui validitas jawabannya.

Ada orang yang yakin dengan kebahagiaannya kapanpun di tanya, tapi ada orang yang ga yakin sebenarnya “I’m happy” or “I’m not happy” sih?

Jawaban pertanyaan ini juga tergantung pada sipenanya:

Misal kalau dia musuh, saingan, atau mantan suami/istri, jawabannya kudu "YESS!!" (*gengsi dong kalau ketahuan oleh mantan bahwa kita ga happy!)

Kalau dia pacar yang sedang digila-gilain, kudu jawab “YES I’m Happy” juga, supaya dia ga lari.

Kalau dia orang yang mau kita porotin: ada baiknya jawab “I’m not happy now” agar di happy-happy-in : diajak jalan2 ke Athena, dibeliin netbook paling anyar, ditambahin duit bulanannya, dibeliin permen…. Pokok-e supaya dapat porotan lebih banyak!

Hehehe… ruwet juga ya!. Mbuhlah!


Tapi ada satu respon menarik yang aku dapatkan.


Sebut saja dia Joko; dia membalas pertanyaan aku dengan dengan sms : Who’s this?

Aku jawab : Someone with a decent curiosity

Jawaban Joko (aku salin persis sms dia)

You are not DECENT. When you say SOMEONE. Dasar bego! Klo ga ngerti inggris, ga usah sok2 gaya!!


Huhuhuhu….

Nggak ngerti dimana kesalahan kalimat aku, yang aku tahu selama ini Joko adalah seorang yang sangat sopan, pintar, penuh perhatian, rendah hati, punya kegiatan keagamaan seabreg, dan ga pernah ngomong kasar.

Joko ini juga adalah salah satu dari 3 orang yang mencantumkan nama aku di halaman pengantar skripsi studinya.

Aku sambil periksa beberapa kali, aku ga salah nomor kirim sms, ini benar-benar no si Joko.

Jadi alih2 tersinggung, aku balas :

Hehe… Ini Pras alias Paulus dari Solo. Maaf bahasa inggris saya memang jelek. Kayaknya kamu sedang tidak happy ya.

Ndilalah trus aku ada tamu, aku masukin hape ke laci.

Kira-kira 1 jam kemudian, aku baru pegang hape itu lagi.

Ada 2 sms panjang lebar dari Joko yang menjelaskan kenapa dia sms seperti itu (*dikirain sms dari mantan pacar and so on), serta miskol dari Joko.

Hahaha… Kasihan Joko. Dia pasti kaget banget dan tengsin luar biasa!

Pernyataan "I’m Happy" or "I’m not Happy" bisa jadi juga merupakan bagian dari pakaian dan topeng yang kita pakai sehari2 untuk membentuk citra diri yang ingin kita tampilkan.

Ketika tidak hati2 memberikan respon, citra diri bisa-bisa buyar.


So, kalau aku yang ditanya : Are You Happy ?

Jawab aku : Well, depends! How much you’ll pay me, Sir?


Hahaha..

2 comments:

Apisindica said...

HAH...itu mas pras toh yang sms. Untung saat itu aku lagi bener-bener bahagia. kalo nggak pasti udah aku cuekin atau lebih parah, aku semprot pake sejuta sumpah seerapah. heheheheh.

im happy kok mas, meski belom ketemu mas pras dan diajak plesir ke thailand. hehehehehe.

andro_danish said...

hmmm...
jadi pengen ikutan jawab..

i'm happy...

itu pun karena emang lagi happy abis telponan ama pacar yang jauh.. hehehe...
dan lagi kenyang..
dan anakku lagi gak rusuh..