Pagi masih gelap. Hening terdengar.
Mendengar suara adzan subuh dari Mesjid Agung dekat rumah,
Jiwaku pun tenang.
Beberapa jam kemudian, lagi aku terbangun.
Langit sudah terang. Suara kendaraan mulai terdengar.
Mendengar dentang lonceng Gereja dekat rumah,
Jiwaku pun tenang.
Sehari sudah bekerja, sudah saatnya tidur.
Malam mulai diam. Sesekali kayuh sepeda terdengar.
Mendengar ketuk berirama penderas doa di Klenteng dekat rumah,
Jiwaku pun tenang.
*Minggu, 15 Agustus 2010
1 comment:
dan aku tenang mendengar jiwamu tenang!
Post a Comment