Pages

Wednesday, February 08, 2012

Judge me by cover. Not!

Wew…kayaknya aku makin jarang bisa nulis di blog ini. Hadeee….

Beberapa hari yang lalu ditunjukin preliminary desain cover buku yang akan terbit Maret nanti. Sebenarnya keren; keluarga dan teman-teman bilang desainnya bagus banget dan beda. Pihak penerbit juga meyakinkan desain ini sudah dibahas di semua departemen. Tetapi gak cukup bikin aku pede apakah buku ini bisa diterima pasar: apakah covernya sudah cukup menggambarkan isi bukunya.
Buku ini tentang craft-preneurship. Berbeda dengan buku-buku crafting yang ada di pasar, buku ini menceritakan bagaimana aku pertama kali bikin bantal gede berbentuk kaki, pengalaman jualan, dstnya; yang diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menjadi entrepreneur di bidang produk kreatif.

Balik urusan cover: aku yang sering berkata dan juga mendengar ‘don’t judge a book by cover’; sekarang aku yang dibuat senewen dengan urusan cover. Hohohoho…


Minggu yang lalu MicaWork juga buka lapak di Hellofest. Event keren yang diadakan oleh Hellomotion.

Salah satu event-nya adalah cosplay alias lomba kostum anime. Pesertanya 1.000 lebih. Bisa dibayangkan heboh dan kerennya. Aku jadi makin kewalahan: ya jualan dagangan MicaWork yang laku kayak kacang goreng, ya sambil motret peserta cosplay yang lewat depan booth MicaWork.
Kostumnya memang keren-keren!! Kebanyakan kostum adalah tokoh2 hero jepang. Tapi ada juga peserta dengan kostum ga jelas : satpam yang berdarah-darah habis dipukulin, zombie, hantu, dll
Seolah orang-orang itu dengan memakai kostum-kostum aneh, sejenak menjadi pribadi yang lain: pahlawan heroik, tokoh monster, dll.


Tapi aku juga berpikir; mungkin saja kostum yang dipakai jusru menggambarkan pribadi mereka yang sebenarnya. Sekelompok orang memakai kostum malaikat maut: jangan2 mereka adalah malaikat maut themselves.
Haha… sekali lagi topiknya sama: sesuatu atau seseorang gak bisa dinilai dari kostumnya, cover-nya, casing-nya.

Bytheway, jualan MicaWork di Hellofest suksessssss banget. Trus yang paling seneng pas kenalan sama mas Adri pemilik Indie Art Space yang punya konter di Mazee - Plaza FX di Senayan Jakarta.
Mas Adri tertarik dengan produk MicaWork dan memberi kesempatan untuk mengisi konter-nya.
Luar biasa seneng banget!! Produk MicaWork bisa tampil di plaza yang konon ‘hip’ banget.
Beberapa kali ke Jakarta baru sempat ke plaza fx yang gak jauh dari Ratu Plaza itu. Kali ini aku nggak perlu salah nge-judge: Emang kewren banget!
Aku minta mas Adri memberi kami waktu untuk menyiapkan produknya.

Ah, semoga tampilnya produk MicaWork di plaza fx ini bisa jadi langkah pertama lahirnya kembali T-One.
Semoga. Hehe…



1 comment:

Farrel Fortunatus said...

Wah makin sukses aja neh. menurut aku cover bukuyna udah sangat mewakili isinya, dan designya micawork banget.