Pages

Sunday, November 21, 2004

Sushi, Di, dan Le-A

Di Sogo – Plasa Indonesia ada counter yang menjual sushi; makanan mentah khas Jepang. Tapi aku ga pernah pengen beli, apa lagi nyobain makanan yang lucu dan imut itu. Membayangkan memasukkan seiris ikan mentah kemulut sdh membuat aku pengen huek..huek…

Sampai kemarin, aku baca sebuah majalah yang mengulas tentang sushi. Ditulis sangat menarik, tentang orang2 yang awalnya jijik sampai akhirnya ketagihan, faktor kesehatan, deliciousness, sampai penampilannya yg cute.
Artikelnya sedemikian ‘memancing’ dan promotif sampai-sampai aku jadi pengen ngrasain makan sushi.

Ngomong soal sushi, aku jadi ingat Di yang aku kenal lewat chat di IRC pada Mei 2003.
Sama seperti sushi, awalnya aku ga tertarik utk bersahabat dengan anak ini. Tapi Di sering mengirimkan sms sampai akhirnya kami bertemu.
Dia sering kirim sms, sehari bisa 3-5 kali, bercerita tentang dia, keluarga, atau kuliahnya.

Dan itu membuat aku jatuh hati. Untuk pertama kali sejak aku balik ke solo 4 tahun yang lalu, aku jatuh hati.

Aku mulai mendapati apa yang dikatakan Di, kebanyakan adalah bull shit. Apa yang diceritakannya tentang keluarga, masa lalu, dan kehidupannya, semua bull shit.

(tapi lucu juga suatu hari aku menemukan web site Di di internet, dan Di bilang ga suka sama orang yg suka ngomong gede dan bullshit…..HECK!!)

Tapi namanya juga cinta. Dan cinta itu buta. Aku selalu membuat pemahaman permisif tentang situasi yg ada.

In the mean time, di suatu malam, lewat IRC juga, aku kenal Le-A, anak yogya, sebaya dengan Di.
Selanjutnya kami sering telpon ngobrol ngalor ngidul, soal cerpen dia, kuliah, dosennya yg bego, nyokapnya yg pregnant, bagaimana dia suka memandang bintang2 sambil tiduran di atap bersama inceran dia…atau pengalaman ons dia yang katanya, “ah, cuma gitu-gitu aja….”

Tapi teteuuup…yang namanya kasmaran membuat aku makin lupa daratan. Rasanya rela dan pengen mengabdikan hidup. Jangankan Indosat, kalau bisa Indonesia aja pengen aku bawa ke pegadaian untuk Di.

Suatu hari, aku kenalkan mereka berdua. And the satire begins….
One thing lead to another, rasanya ada “sesuatu” yg salah…tapi aku gak ngerti apa.
Aku ga pernah berprasangka buruk, karena aku berpikir, Le-A adalah sahabat, dia tidak akan berkhianat.
So, aku tetap percaya dengan logika…bukan pada hati aku yg sdh lama berdering…SOMETHING IS WRONG!!!……

Just to make sure, akhir maret 2004 aku ngomong sama Di, bahwa aku pengen serius sama dia.

Jawab Di :
3 Syarat! Yakni :

1. masa percobaan 3 bulan
2. selama 3 bulan no physical contact di depan umum
3. ga boleh cerita siapa2
.
Jawab aku : go to hell!! Since we know each other long enough, sudah cukup banyak tawa, geram bahkan airmata yg tumpah; penjajagan sih okay, tapi aku pengen jadi pacar dia, bukan jadi sopir atau babby sitter. 3 syarat itu cuma cara dia untuk memperpanjang ‘memanfaatkan’ gue. So aku ngomong saja: GOOD BYE!! NEVER SEE EACH OTHER AGAIN.

Le-A ???
Suddenly dia hilang ditelan monitor di warnet. Ga pernah kontak via email nor telp.

Sampai kira2 5 bulan kemudian, aku kenal dengan seseorang (lagi2 lewat IRC) yang bercerita ternyata benar Di dan Le-A cheat on me dan mereka pacaran.

Benci sama mereka ?
ehm…rasanya gak sih. Toh kejadian itu sdh cukup lama.
Bahkan kadang-kadang malah kangen mereka berdua.
Seperti pagi ini, bangun tidur tiba-tiba bisa kangen sama Di.
Yaaaaahh……….. tapi it’s all over and covered up. Semua sdh terungkap, orang seperti apa gue, sahabat seperti apa Di dan Le-A, words is spoken. We passed point of the no-return allready.

Jadi kalaupun aku kangen, it’s not about tomorrow; it’s about something in the past, something nice we had through. Sesuatu yang ternyata hanya impian.

Semoga saja mereka awet-awet saja. Karena, kalau tidak, sia-sia saja mereka sudah kehilangan teman seperti aku…( boleh ya, ge-er dikit) kalau mereka hanya mendapat one nite stand.

Or maybe it is what they all deserve it ?


Sushi, Di, dan Le-A, 3 hal yang aku tertarik karena pencitraan image yang tidak obyektif.
Tapi rasa sejati baru akan kita ketahui ketika lidah sudah mengecap, perut sdh mencerna.

Balik ngomong soal sushi, pasti lucu kalau beli sushi di Sogo Plasa Indonesia, trus minta tolong sama nyokap supaya digoreng……
Emang ada sushi goreng? hehehehe... KAMPUNGAN BANGET!!!! :D

Chatting lagi aja ah!…… :p

No comments: