Pages

Monday, September 15, 2008

Bangkrut era Globalisasi

Hari ini: Senin 15 September 2008, pelaku ekonomi di New York dan juga di seluruh dunia ditampar dengan kebangkrutan perusahaan berusia 158 tahun : Lehman Brothers dengan hutang US$60 milyar kira2 IDR 600.000.000.000.000 ….jumlah nol nya saja ga muat di kalkulator saya.
Juga berita Merrill Lynch & Co. Inc yang sahamnya dibeli murah oleh Bank of America Corp. Kalau pada tahun 2007 saham si Merril mencapai US $98 saat ini tinggal US $29, bahkan sempat jatuh pada $17,05
Padahal dua perusahaan ini termasuk ‘komoditi’ utama di Wall Street.

Tidak ketinggalan, American International Group Inc. sebuah perusahaan asuransi terbesar di dunia juga terpaksa melakukan restruktrisasi agar terhindar dari kebangkrutan. (lihat tabel sebelah)

Saat ini telah dibentuk sebuah konsorsium terdiri dari 10 bank besar di Amerika yang patungan duit untuk menyediakan dana talangan ala BLBI bagi perusahaan2 bisnis investasi dan asuransi.
(source : http://biz.yahoo.com/ap/080915/financial_meltdown.html)

Meskipun Lehman Brothers adalah perusahaan properti, struktur ekonominya berada dalam sistem ekonomi global yang bersifat kapitalis berupa saham, ‘financial exchanges’, dll.

Bisnis investasi yang didasarkan pada pasar saham, bursa efek, komoditi, ‘financial exchanges’ atau sejenisnya adalah gelembung sabun yang bisa kempes sewaktu2, secara pola hidupnya sangat rentan terhadap perubahan situasi dunia: ekonomi, politik, dan kondisi alam. Apalagi dalam era globalisasi dimana kekuatan pemilik modal yang sangat diuntungkan oleh teknologi informasi.

Investasi konservatif (bikin pabrik, nanem jagung, jualan daster, dstnya) adalah kegiatan ekonomi primer yang seringkali dinilai tidak fleksibel dan kaku, tapi jauh lebih stabil dan realistis. Sejarah ekonomi di negara manapun menunjukkan kegiatan ekonomi primer baik mikro, industri kecil/menengah,dll merupakan motor utama. Sebaliknya perdagangan saham, komoditi, index, dsbnya hanya merupakan produk turunan dari kegiatan ekonomi primer yang sangat riskan dan hanya menguntungkan pemilik modal.
Ibarat tubuh manusia, apabila aktifitas industri dan usaha mikro adalah jantung, maka bisnis investasi yang didasarkan pada saham dll adalah lemak yang ada disekitar perut dan paha, bahkan bila salah urus bisa menjadi tumor yang mematikan.
Bagi saya bahkan bisnis investasi saham, dll adalah wajah lain dari ekonomi rente yang terbentuk dalam struktur ekonomi kapitalis modern.

Hari Senin ini juga, berita di teve menyiarkan 21 orang meninggal terinjak-injak dalam pembagian zakat di Indonesia.

Ada hubunganya dengan situasi ekonomi dunia?

HEH!!!…Belum nyadar juga?!! hihi…mungkin emang belum ‘kelas’ kita kok.


Tapi siap2 saja, seandainya resesi jadi menghantam Amerika akhir tahun ini atau awal tahun depan, masih mau investasi saham?

No comments: