Pages

Tuesday, August 04, 2009

Farewell, dearest Lulu...

Aku paling BENCI!! terima telpon mendadak malam-malam.
Karena menurutku kalau itu pekerjaan, mustinya bisa ditunda besok pagi.
Tapi kalau bukan pekerjaan dan ga bisa ditunda hingga besok, aku parno itu berita buruk.

Baru saja aku terima telpon. Berita buruk!!!

Telpon dari dr. Yessi,
Selamat malam, dengan Pak Paulus ya. Mohon maaf, tapi kami ingin menyampaikan situasi terakhir...

Aku segera tahu!

DAMN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
DAMN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


damn!!!!!!!!!......


Namanya Lulu.
Aku membawanya pulang awal Desemeber 2008.
Selama 8 bulan ini sudah menjadi teman kami: aku dan ibu di rumah, jadi kesayangan banyak orang; bahkan semua keponakan selalu menanyakan, 'Lulu tambah gemuk ga?'

Lulu selalu duduk di ujung tangga setiap malam aku naik ke lantai 3 tempat kami tinggal, ikut rebah setiap aku tiduran nonton teve, duduk di depan pintu sambil menelengkan kepalanya tiap pagi aku keluar kamar.
Lulu ga suka aku gendong dan selalu meronta turun ke lantai, tapi dia senang berada didekat aku berdiri; menyentuhkan hidungnya ke ujung celana dan mendengkur lembut tiap lehernya digaruk.
Lulu suka banget duduk di kursi Mama nonton teve. Kalau sudah gitu, Mama yg ngalah duduk di kursi lain.

Jumat 2 minggu yang lalu, aku membawanya ke salon langganan untuk dimandikan. Rutin sebulan sekali.
Biasanya siang aku jemput lagi.

Tapi beberapa hari ini memang gawean padat sekali! Demikian pula hari itu, sampai2 aku lupa jemput Lulu pulang. Hari Sabtu esoknya, pekerjaan tambah merajalela dan situasi sedemikian rupa aku ga bisa jemput Lulu.

Karena aku pikir salon itu sekaligus juga klinik yang diurus beberapa dokter, aku putuskan jemput Lulu hari Senin saja.
Aku pikir Lulu pasti dijaga dan di rawat dengan baik, mendapat makanan dan minum cukup.

Hari Senin siang aku jemput Lulu pulang. Aku merasa bersalah, tapi ada yang bikin perasaan ga enak. Ga tahu apa.

Malam pertama di rumah, Lulu muntah. Aku pikir: ah, mungkin karena kebanyakan makan.
Tapi besok paginya, mama bilang Lulu muntah dan diare.
Karena kuatir, Lulu langsung dibawa ke dokter. Sampai disana langsung di infus dan kudu menginap.

Aku ga ngerti kenapa Lulu bisa sakit seperti itu.
Selama ini Lulu dijaga banget makanan, minuman dan kebersihannya.
Rumah kami juga bersih dari benda2 yang bisa menyebabkan Lulu keracunan atau lainya. Sirkulasi udara juga baik.

Mama rada nyalahin aku sudah ninggalin Lulu di salon 3 hari dan memang bisa jadi Lulu tertular penyakit di salon itu, karena dari keterangan mereka, Lulu ternyata di campur dengan penghuni lainnya.
"duh...gimana nih!....gimana nih!!!"
itu kata-kata mama beberapa hari ini.

Tapi semua sudah terjadi. DAMN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

dr Yessi tadi di telpon berkata, dia dan rekan dokter lainnya sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi tetap saja Lulu tidak dapat diselamatkan.

rasanya pengen nangis!

Aku janji besok ketemu untuk mengurus Lulu.

Farewell Lulu,
terima kasih sudah menjadi sahabat selama ini.
biasanya aku berpikir hanya manusia yang bisa masuk sorga,
tapi kali ini aku berdoa pada Tuhan, "please, Lulu juga bisa masuk surga"


farewell Lulu.....

1 comment:

Apisindica said...

ikut sedih yah Mas!!!! Kucingku juga kemaren mati satu setelah melahirkan. Mungkin baby blues. hehehe.

Udah mas, beli lagi ajah!!!