Pages

Saturday, January 15, 2011

Kamar Toko

Baru saja nemu di internet sebuah toko bernama Kamar.
Kereeen!!
Toko ini ditata mirip sebuah kamar tidur. Ibarat ‘dolan’ ke kamar seorang teman, pengunjung bisa mendapatkan koleksi baju, barang-barang unik, kaset, sepatu, mainan, dll. Juga bantal-bantal awesome!.

websitenya : www.kamarkarma.multiply.com

Saat ini pastinya banyak toko dengan konsep kayak gitu; ditata kayak dapur, ruang kerja, taman, bahkan toilet. Tapi toko kamar ini sangat menggugah perhatian.

Jadi ingat lagi…..

Desember 2005.
Aku survey toko-toko buku spesifik di Bandung: Tobucil, Rumah Buku, dll. Semua toko buku itu memiliki strategi yang sama yakni membentuk komunitas juga ngadain usaha serta kegiatan lain: distro, pemutaran film, klub hobi, dll.

Rumah Buku

Rumah Buku

kalau gak salah, ini Tobucil

Aku jadi sangat terinspirasi dan mengangankan bikin sebuah ‘toko’ yang unik di Yogya.
Bukan toko konvensional di ruko, tapi menyewa kamar kost, atau tempat lain yang bisa diubah menjadi suasana kamar kost.

Malah waktu itu sudah nggagas namanya: Kost Tee.

Selain tersedia clothing, sepatu, barang/gift unik and unyu-unyu, di kost Tee pengunjung akan bisa nonton dvd, pake komputer, nge-print, bikin mie instant, laundry baju, bikin juice jambu, bungkus kado, isi pulsa, nobar Liga Primer….. (*waktu itu belum ada Liga Primer ding!)

Oh ya, jangan lupa booking tiket pesawat juga bisa.
Mau dianterin backpacking ke Ayuthaya Thailand? capcus!!

Pokoknya persis seperti kayak dolan ke kost teman. Hanya bedanya ini bisnis. Huhu..
Bisnis yang serius. Karena buktinya toko Kamar bisa berkembang dan buka konter di mall Kelapa Gading di Jakarta.
Artinya bisnis ini logis dan bisa make money.

As always pesannya sama : paradigma bisnis sudah berubah, sudah gak jamannya lagi buka warung model simbah aku dulu. Bahkan kini tempat praktek dokter gigi, kantor konsultan pajak atau apotik pun sudah makin persis dengan butik tas Hermes. Hehe.

Yay!!……… aku jadi senyum-senyum sendiri melamunkan impian masa lalu itu.

Oops! Impian masa lalu? Gak sepenuhnya ‘impian’ ding, karena setidaknya aku pernah berusaha mewujudkan bagian mimpi itu di Gresik, meski akhirnya kudu getun menelan rasio.

Not really ‘masa lalu’ juga.
Karena kalau Tuhan berkenan; somehow, someplace, someday, angan-angan itu bisa diwujudkan utuh..

Yang jelas nanti namanya bukan lagi Kost Tee.

Ehmm… dikasih nama apa ya?

2 comments:

Apisindica said...

aku mau kok diajakin backpack sama mas pras! belom pernah lho! :)

vitarlenology said...

semoga terwujud apa yang di cita-citakan.. :)

salam hangat,
tarlen
http://designbyvitarlenology.blogspot.com