Pages

Monday, January 04, 2010

1 Januari 2010

Aktifitas pertama aku dan mama setiap pagi tanggal 1 Januari adalah ke gereja. Kami pikir adalah penting untuk mendengar Firman Tuhan di gereja first thing first.

Pendeta diawal kotbah berkata hanya pengen memberi semangat menjalani tahun 2010; tidak akan kotbah panjang2 (*aku langsung lega. Hehe)

Tapi thema kotbahnya kok serem: let’s make our history!

Waduh!

Penekanan kotbah adalah tanggung jawab seseorang sesuai konteks tempat, waktu dan keberadaan diri. Pak Budi; pendeta kami mengilustrasikan lomba lari estafet; dan aku menangkap pesannya sebagai berikut:

  1. Pelari musti tetap membawa tongkat estafet (misi kehidupan) ketika berlari. (*lagi2 rick warren)
  2. Pelari memiliki tanggung jawab dan peranan dalam kemenangan tim
  3. Pelari harus memperhatikan pelari yang berlari sebelum dan sesudahnya.
  4. Keberadaan pelari dipengaruhi pelari sebelumnya, dan pelari akan menentukan situasi pelari sesudahnya.

Kotbah yang sama sekali ga ringan dan dalam tingkat tertentu malah bikin aku depresi.

Ga ada yang bisa menebak situasi tahun 2010.

Yang jelas perdagangan bebas akan diterapkan; kalau pemerintah Indonesia ga bisa melindungi sektor produksi; Indonesia hanya akan jadi sasaran pasar negara2 industri besar spt China, India bahkan mungkin negara sekelas Vietnam.
Agung Laksono – Menko Kesra saja mengaku kuatir dengan penerapan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) ASEAN-China; bahkan berharap bisa menundanya. Penerapan FTA bisa jadi berakibat pada kalahnya sektor produksi yang berakibat pada PHK dan berakhir pada peningkatan jumlah orang miskin. (Kompas tgl 3 Januari)

Pulang gereja jam 0830 ngobrol dulu bentar dengan keponakan: Micha trus langsung buka warung.
Diluar dugaan warung hari itu rame banget. Serasa lebaran.

Seharian sambil kerja mencerna kotbah paginya.

Bisa jadi mungkin kotbah pagi itu yang aku perlukan untuk menjalani tahun 2010. Karena seringkali aku jadi lebih punya semangat ketika menghadapi suatu masalah yang menantang untuk ditaklukkan.
Dengan disadarkan tanggung jawab, aku jadi makin semangat (pinjam istilah Nug): to conquer the 2010.

--------

Tanggal 1 Januari juga dihujani ucapan-ucapan selamat tahun baru.

Beberapa sangat menginspirasi, tapi ucapan Caroline yang paling menyentuh.
Dia sms begini:
Seorang teman pernah berkata: waktu berlalu spt terbang..
4 me meskipun demikian adanya I am so blessed to know you..
happy new year Pau.

Aku ga peduli itu sebuah pesan personal atau mass-message.
Tapi pasti Car sungguh2 berpikir demikian.
Ini memberi tambahan kekuatan, semangat serta optimisme menjalani tahun 2010.

Sepanjang tahun 2009, sebaliknya aku merasa terberkati dengan keberadaan

  • Keluarga: mama, papa, adik2, keponakan, ie-ie
  • sahabat2 terdekat : Pak Anthon, Ibu Esther, Ridho, Caroline, Nug, Jerry, Yudha
  • Teman2 kerja loyal : Mas Suyar, Mb. Anna, Pak Gun.
  • Kenalan2 yang semoga bisa jadi sahabat: Nurma, dan Jee
Kesimpulannya:
Aku punya tim estafet yang diberkati Tuhan: keluarga, sahabat, teman2 kerja yang loyal, serta awal tahun yang baik (unit2 usaha berjalan dengan bagus)
Dengan perkenan Tuhan, aku pasti bisa membuat sejarah di tahun 2010 ini.

Dan apapun itu, semoga menjadi Kemuliaan bagi Allah.


1 comment:

Nurma said...

I'm honored to be your friend, Pau :)