Pages

Wednesday, January 13, 2010

Surabaya&Gresik 22-23 Desember 2009

Akhir Desember kemarin jalan ke Surabaya dan Gresik.
Berangkat dari Solo tanggal 22 Desember naik kereta api Sancaka yang berangkat tepat waktu jam 08.12 pagi.
Tiket Eksekutif harga IDR 80ribu. Penumpang penuh dengan suasana liburan.
Rada kuatir juga karena belum punya tiket balik; sebelum berangkat sempat tanya loket tapi dijawab 'habis semua pak sampai tanggal 4!'

haduh!

Masalahnya, aku juga ga yakin urusan di Surabaya dan Gresik butuh waktu berapa lama. Yang jelas jangan sampai malam natal masih di Surabaya.

Sampai stasiun Gubeng jam 12.20, tanya tiket balik ke Solo sama saja: sold out!
Trus nyebrang ke Klinik DKT, barangkali apotiknya punya obat mama : Vessel du F yang sudah di cari di Solo ga ada.
Oleh Apotekernya disarankan ke apotik Nusantara.

Jalan ke Delta Plaza, siapa tahu masih ada tiket pesawat murah besok pagi ke Yogya. Tapi ternyata ga ada travel-agent di Delta Plaza.

Makan dulu di Depot 369.
Resto ini konon pernah di review Bondan Winarno. Terkenal dengan mie-nya.
Konon lagi : jaman dahulu kala di Shanghai ada sebuah jalan yang bernama '369' bacanya : [san liu ciu]. Disepanjang jalan tersebut berderet warung yang menjual mie. Brand inilah yang diangkat oleh Depot 369.

Mie-nya memang super enak! Aku dan mama setahun yang lalu pernah makan di Depot 369 di Delta Plaza dan Tunjungan Plaza.
Selain mie, yang terkena adalah sup ayam herbalnya. waw!
Hanya saja tidak semua menu halal. Aku pesan mie dengan daging babi yang rasanya mantab!! dan xiao long bao (lihat gambar di bawah).

Xiao long bao itu kayak semacam pangsit, tapi di dalamya ada kuah kaldunya. Cara menikmatinya: taruh di sendok, kuak sedikit dengan sumpit, lalu tambahkan acar jahe, trus masukkan ke dalam mulut. Heaven!!

Ditambah minum coca-cola, total 'kerusakan' (istilah 'biaya' di milis Jalan Sutra) sekitar IDR 48ribu. Lebih mahal dari nasi padang, tapi aku mau mengawali perjalanan kali ini dengan makan enak! hehe...

Dari Delta Plaza, naik taksi muter2 Surabaya dari satu apotik ke apotik yang lain nyari obat mama...hasilnya ga ada!
Ada satu apotik Kimia Farma yang janji akan nyariin besok pagi.
Sempat misuh-sih "JANCUK! JANCUK!!...JANCUK!!!" di apotik Nusantara yang pelayanannya lemot sekali!

Lanjut ke stasiun Semut, ganti naik angkot ke Gresik. Sekitar jam 1630.
HADUH! angkotnya ngetem luaaaammmaaa sekali di depan gedung DPRD. Sampai aku turun dan motret2.
Setiap kali ke Gresik, rasanya lega sekali kalau sudah sampai perempatan ini.
Isi angkot yang penuh!. Aku kejepit di kursi paling belakang....hehe...

skip, skip, skip urusan di Gresik...

Cukup foto ini yang bicara: I'm done!!
Selesai check-in in Pak Gun dan Mas Dodo di Sapta Nawa: satu-satunya hotel di Gresik, aku naik angkot lagi kembali ke Surabaya, sampai di depan hotel Ibis dekat Sta. Semut.
Naik taksi ke Jl Urip Sumoharjo. Pas ke Kimia Farma di jalan itu siangnya, aku lihat diseberangnya ada hotel Olympic. Jadi aku pikir nginep di situ saja.
Ternyata hotel kelas 'mbuh'...semalam cuma 140 ribu sudah pakai AC.
Kapan-kapan saja aku review seremnya hotel itu.

Setelah check-in (kira-kira jam 1030 malam) langsung jalan kaki cari makan, dan nemu warung tegal "Bu Lilik" :

Lokasinya seberangan dengan foodcourt (*atau pujasera...lupa!) di Jl. Urip Sumoharjo.
Lihat menunya, aku pesan nasi pecel + cumi.
Rasanya? enak banget! suer!!!
pantas di buktikan!
Selain nasi pecel ada menu-menu lain.
Total 'kerusakan' nasi pecel cumi dan teh panas : IDR 12ribu. waw!!! murah thenan!!!

Habis makan, jalan lagi dekat warung tegal tadi nemu pasar Surya. kayaknya semacam pasar induk.


Jalan lagi.... nemu tugu Bambu Runcing...(mustinya itu namanya)
Di sekitarnya banyak warung-warung lesehan. Kayaknya jual makanan aneh...semacam ular, dll. yikes!!

Iki jeneng-e opo? air mancur panca warna? hehe
warna lampu sorotnya berubah-ubah: merah, hijau, biru...
Ga tahu ini bangunan apa...asal motret saja.
Jalan terussssss.... sampai juga di jembatan dekat Sta Gubeng da Delta Plaza. Ada beberapa orang sedang mancing. *mancing apaan ya?

Sampai di Delta Plaza...mari njajal Tony-Jack!

Mungkin karena sebenarnya ga lapar. Hasil jajalan saya: kok masih lebih enak McDonald's.
Lagipula, kenapa ya paket makanan dinamai 'Marah1', 'Marah2'...... menurut aku bukan nama yang membawa energi positif.

Jam 11 malam lebih.
Perut penuh, ngantuk, mari kita pulang.
Di luar hujan gerimis. Taksi berderet-deret, tapi pilih jalan kaki saja lewat Delta Plaza, Gedung Mandiri.....

Cape juga jalan sampai hotel.
Dan hotelnya bikin kapok; mulai dari sprei yang aneh, kamar mandi yang kuncinya macet (*untung bukan aku yang terkunci di dalam), suasana creepy...

.........

23 Desember 2009, sehari sebelum malam natal.

Jam 0700 sudah terbangun. nonton teve trus mandi dan check-out.
Ada sarapan paginya, tapi sudah ill-feel dengan hotel ini.

Jam 0900-an nyebrang jalan ke apotik Kimia Farma yang kemarin janji nyariin obat.

hasilnya:

"ga ada pak! itu obat ex luar negeri...di Surabaya ga ada yang jual.....beli saja di tempat biasa bapak beli..."

YAY!!!! apotik Indonesia, sistem2-nya, PLUS apoteker2-nya emang sudah kadaluarsa kabeh!!!!!!!

Sambil manggul ransel, jalan lurussss.... (*feeling aku: bakal nemu Tunjungan Plaza)

Beberapa kali liat gedung Intiland, selalu mikir: "arsitek gedung ini mimpi apa sih!"
sebagai pengagum Frank Llyod Wright, penganut arsitektur organik; aku selalu berprinsip sebuah bangunan harus seolah-olah 'tumbuh' dari bumi dengan mudah dan bahagia...

Jelas gedung Intiland adalah gedung yang lebay!
Sampai di TP masih jam 1000 kurang. Langsung cari makan di foodcourtnya (*kalau ga salah lantai 5)...jatuh pilihan: yakiniku set di konter "Isakaya".... hehe nama yang maksa!
rasanya lumayan, porsinya generous.

Trus nyari travel agent, siapa tahu masih ada tiket pesawat ke yogya sore hari ini. Tapi ternyata sudah FULL!!

Ke ACE Hardware, dapet dua kotak perkakas. Tapi ternyata toko sebesar itu ga punya plastik atau kardus untuk bungkus barang yang aku beli. Aneh!

skip, skip, skip......

Dari TP naik taksi ke Gubeng. Kali ini terpaksa naik taksi karena bawa barang banyak: hasil beli di ACE Hardware yang ga pake bungkus! :D

Udah siap mental beli tiket KA tanpa no kursi. Tapi mbaknya yang di loket bilang, "mas nanti beli jam 1400 saja, ada KA tambahan Sancaka..."

Cihui! aku langsung berdiri ga jauh2 dari loket, melototin antrian....
Sebelum jam 1400, mbaknya ngasih kode tiket sudah ada. Leganya!

Masih sempat jalan2 sekitaran stasiun Gubeng.
Foto 'man-hole' di depan stasiun Gubeng sisi lama. Ngikut2 cover buku traveling karya Matatita.

Suasana peron sore itu.
Ada ransel+barang2 saya, trus ada cowok sok imut bawa guling guffy... yey!

Dapat tiket kelas eksekutif, IDR 80ribu. senangnya!
Tapi kereta beberapa kali berhenti ga jelas.
Sekali berhenti di depan pohon trembesi yang menurutku bagus banget!!

Yang ini berhenti wajib di stasiun Madiun.

Entah kapan lagi akan ke Surabaya dan Gresik.
Kayaknya tidak akan dalam waktu dekat. Bahkan dalam 4-5 tahun lagi.
Ironisnya: justru aku mulai suka dengan 2 kota ini.

well, that's life!

5 comments:

Apisindica said...

mbo yah aku diajak gituh sekali-kali kalau jalan-jalan. Atau diundang ke solo gituh, diajak jalan-jalan juga. hehehe

enak bener mas jalan-jalan dan MAkAN melulu. ;)

Anonymous said...

hmmm banyak kata2 yang menohok!!!

Arema said...

Gott, Pa Paulus, mengingetken saya semasa masih bekerja di Surabaya. Dulu saya kantor di Plasa BRI (seberangnya Intiland tower a.k.a Wisma Dharmala) en saya tiap malam makan di warung tegal bu Lilik itu. Sekedar informatie, itu warung buka tiap malam saja (jam 7 malam baru buka) dan harganya bervariasi tergantung moodnya Bu Lilik yang seksi itu hahaha Saya selalu makan sayur lodeh dan dada ayam, selalu menu yang sama, dan harganya bervariatie antara 12 ribu hingga 15ribu.

Intiland tower atau Wisma Dharmala menurut saya arsitekturnya unik, meniru kapal layar Pa. Bila Bapa kedalam, terlihat bahwa banyak kaca sehingga pencahayaan alami saat siang hari dioptimalken. Gedung ini mewah dengan pualam coklat dan hitam. Klien kami dulu di lantai 9 Wisma Dharmala/Intiland Tower, sehingga saya cukup sering kesana. Tetapi liftnya sudah cukup tua dan ada beberapa insiden dimana lift berhenti dan terbuka saat masih menghadap dinding. Serem dah.

Tempat makan yang lain yang saya rekomendasikan adalah nasi goreng babi yang warungnya ada di belakang Intiland Tower. Ini rasanya juara! Dan porsinya mengenyangkan.

Juga supermarket sinar di bintoro yang cozy sekali, ada banyak outlet makanan, sofa sofa empuk bertebaran dimana-mana, supermarket buah-buah segar, dll. Menyenangkan sekali tempatnya.

Bila mau yang enak dan mahal, untuk menjamu tamu istimewa, saya sarankan dim sum di Shangri-La. Terbaik di Surabaya menurut selera saya.

Oh ya, foto man hole yang menuju ke got/saluran air itu masih terhitung baru. Surabaya membangun ulang dan merombak total trotoar2nya. Diperlebar sehingga memakan sedikit badan jalan dan diperbagus seperti itu. Saya suka dengan Pak Bambang DH. Dan juga lampu-lampu hias saat malam hari, itu adalah invention dari Bu siapa lupa yang baru menjabat kepala dinas pertamanan. As for the sidewalk itu baru dipugar per tahun 2008.

Anonymous said...

saya ga akan pernah bosan ama kedua kota ini mas. Sby sebagai kota kelahiran dan aktiitas saya, selalau mnawarkan kehangatan dan kebahagiaan buat saya. Sedangkan Gresik, meskipun panas kota itu memberikan kebahagiaan buat saya. Jangan pernah bosan ama kedua kota ini ya mas.

Risa Hardanto

oni said...
This comment has been removed by a blog administrator.