Kemarin pagi bersama mbak Anna dan mas Yusuf ke Semarang untuk bertemu Pak Bing : pemilik perusahaan elektronik merk Advance. Pertemuan ini adalah tindak lanjut dari proposal Servis 24 yang kami ajukan untuk menjadi Authorized Service Station bagi produk2 merk Advance di Solo dan sekitar.
Jika dari arah Solo sebelum memasuki Semarang, pasti melewati daerah Gombel yang adalah area perbukitan. Jalanan naik-turun-naik-turun dengan curam.
Pada pinggir jalan yang menurun tajam, di beberapa bagian terdapat ramp berupa sebidang tanah yang menanjak curam sepanjang +/- 10 meter. Dari papan lalulintas, aku tahu itu disebut Jalan Penyelamat. Fungsinya adalah untuk menghentikan laju kendaraan yang remnya blong.
Kalau kehidupan diumpamakan meluncuri sebuah jalan, maka kehidupan yang lancar, menyenangkan, tanpa beban mirip dengan jalan yang datar atau meluncur turun : ga perlu tenaga+pikiran…ga perlu ngoyo.
Sebaliknya menjalani kehidupan yang berat rasanya akan seperti melalui jalan yang menanjak + terjal.
Bisa jadi ketika seseorang sedang meluncuri kenikmatan hidup yang berkelimpahan, tiba2 sadar ada yang salah dalam kehidupan dan terpaksa harus menggunakan ‘Jalan Penyelamat’ ramp pendek yang menanjak terjal. Pasti ketika ‘menubruk’ Jalan Penyelamat itu terjadi guncangan dan hentakan, but there it is! kita terselamatkan.
Juga, ketika ditengah kehidupan yang berkelimpahan, mungkin seseorang terhenyak dengan suatu keadaaan berat yang menimpa. Bisa jadi itu adalah Jalan Penyelamat yang Tuhan berikan. Pahit. Tapi itu yang menyelamatkannya dari kecelakaan fatal.
Jika dari arah Solo sebelum memasuki Semarang, pasti melewati daerah Gombel yang adalah area perbukitan. Jalanan naik-turun-naik-turun dengan curam.
Pada pinggir jalan yang menurun tajam, di beberapa bagian terdapat ramp berupa sebidang tanah yang menanjak curam sepanjang +/- 10 meter. Dari papan lalulintas, aku tahu itu disebut Jalan Penyelamat. Fungsinya adalah untuk menghentikan laju kendaraan yang remnya blong.
Kalau kehidupan diumpamakan meluncuri sebuah jalan, maka kehidupan yang lancar, menyenangkan, tanpa beban mirip dengan jalan yang datar atau meluncur turun : ga perlu tenaga+pikiran…ga perlu ngoyo.
Sebaliknya menjalani kehidupan yang berat rasanya akan seperti melalui jalan yang menanjak + terjal.
Bisa jadi ketika seseorang sedang meluncuri kenikmatan hidup yang berkelimpahan, tiba2 sadar ada yang salah dalam kehidupan dan terpaksa harus menggunakan ‘Jalan Penyelamat’ ramp pendek yang menanjak terjal. Pasti ketika ‘menubruk’ Jalan Penyelamat itu terjadi guncangan dan hentakan, but there it is! kita terselamatkan.
Juga, ketika ditengah kehidupan yang berkelimpahan, mungkin seseorang terhenyak dengan suatu keadaaan berat yang menimpa. Bisa jadi itu adalah Jalan Penyelamat yang Tuhan berikan. Pahit. Tapi itu yang menyelamatkannya dari kecelakaan fatal.
Di Semarang, kami bak pejabat penting diajak pak Bing meninjau pabrik teve, dan Servis 24 disetujui menjadi Authorized Service Station. Mulai Kamis depan mas Yusuf akan menjalani training di Semarang.
Dalam perjalanan balik ke Solo, sekali lagi kami melewati daerah Gombel. Jalanan lumayan lengang karena sudah larut malam. Mobil ga kudu di gas kenceng tapi kami bisa ngebut meluncur menuruni jalan2 yang menukik turun. Rasanya puas sekali.
Dalam hati aku mengucap syukur kepada Tuhan atas hari ini, serta sekaligus mohon sebisa mungkin tidak ada hal2 dalam kehidupan mendatang yang memaksa kami menubruk Jalan Penyelamat.
Amiiiiiinnn….
illustrasi diambil dari sini
No comments:
Post a Comment