Pages

Thursday, August 07, 2008

-EMB-

Tadi pagi ngajak 4 tukang beca langganan + Pak Sukadi ke Solobaru untuk unloading barang2 dari Semarang. Kira2 jam 12, aku ajak mereka makan siang. Awalnya bingung mau diajak makan dimana, tapi Pak Sukadi telah berjasa kepada bangsa dan negara dengan nunjukin warung dekat situ. Keliatan bersih. 4 sekawan pesan nasi pecel, aku dan pak Sukadi pesen nasi + oseng2. ada yang minum es teh manis, aku tetep teh manis panas.
Aku berlagak murah hati, Ayo silahkan, makan! makan saja! ambil lauk2nya…tenang saja, Oom pasti bayar! Ga usah sungkan! Oom punya duit kok!...
(*hihihi…persis adegan film oom2 senang sedang beraksi di nite club tahun 70’an)
Selain enak dan ada pemandangannya (*blink-2) ternyata murah banget. Setelah dihitang-hitung… cuma 19 ribu. Iya 19 ribu rupiah, bukan Ringgit apalagi Euro! (*US dollar mah udah ga keren!) Murah, bersih dan kenyang!

Jadi ingat waktu SMA dulu, makan siang dekat kost menunya nasi sop ayam, 1 potong tempe goreng garing dan 1 gelas teh panas, cuma bayar 100 rupiah. Pake koin seratusan yg tebal. Itu tahun 1983-85 (*Ridho stop ngitung umur saya! Udah dibilang aku 22 tahun kok ngeyel sih!).
Pas kuliah kost di Pogung Baru, ada warung makan mahasiswa yang judulnya “EMB” menurut pemiliknya itu singkatan dari Enak-Murah-Bersih. Enak sih relatif; Murah sih iya (*nasi sayur + ayam goreng + teh manis cuma 350 rupiah); Bersih? Yey! Mbuh! Berantakan dapurnya sih iya.

Di perjalanan pulangnya ada sms dari Titi yang sambat soal tekanan gawean. Aku jawab, bukankah hakekat kehidupan adalah berjuang mengalahkan tantangan a.k.a tekanan hidup….

Ada orang yang percaya bahwa tingkat kesuksesan hidup berbanding lurus dengan iman dan amalnya; bahwa orang yang iman+amalnya baik pasti hidupnya juga lancar, sukses, ga menghadapi tantangan…

Tapi lain orang (*termasuk aku) percaya bahwa Tuhan tidak menjanjikan kehidupan yang selalu lancar. Pasti ada gunung yang kudu didaki, laut yang kudu diseberangi, mall yang kudu dijelajahi, negara yang kudu di 'backpacking-i'. Tapi Tuhan menjanjikan akan menyertai dalam perjalanan hidup. Dan Tuhan tidak akan membiarkan pencobaan yang lebih besar dari kemampuan seseorang.(*yey! Bukan Ridho-si anak santri- aja yg bisa ngasih wejangan!, aku oom2 niteclub tahun 70-an juga bisa..hihihi…)

Hari ini cape banget bongkar muatan. Tapi kegiatan hari ini malah mengurangi kejenuhan kegiatan rutin.

Sebenarnya sudah beberapa hari ga punya duit utk beli pulsa. Tadi supaya bisa reply sms Titi bela-belain beli pulsa. Tapi kok ga di balas lagi. Mungkin dia sudah cukup dikuatkan dengan reply aku, tapi mungkin juga dia salah nomer; sebenarnya dia mau sms ke mas siapa gitu, bukan ke aku…..soal-e dia tadi nyebut ‘mas’ bukan ‘oom’ hihihi…

To Ridho : aku ga ‘garingan’ kok, di hati aku masih ada setetes embun yang bisa menyemaikan harapan semoga suatu saat dia akan kembali….

No comments: