Pages

Sunday, August 03, 2008

My Heart


11 tahun yang lalu, 2 dokter dengan kompak mendeklarasikan aku mengidap arithmia-cardia, yakni detak jantung yang tidak normal. Ketika kambuh jantung berdetak lebih dari 180 denyut permenit. Padahal detak jantung normal : 60-80 detak/menit. Saking cepatnya, jantung tidak berkontraksi optimal sehingga darah tidak terpompa dengan baik dan tekanan darah jadi nge-drop.

Recently, ga ada hujan ga ada badai, makin sering kambuh: tiba2 jantung berderap kencang. Ibarat musik, beat-nya ga jelas : reggae atau hip-hop. Juga beda dengan deg2-an liat duit, deg2-an ini rasanya seperti meniup balon yang bocor, nafas pendek, lemes, mata berkunang2, bibir kebas, dan kadang migrain mendadak.
Kalau sudah begitu meski sedang duduk dikursi, aku langsung jongkok atau sekalian duduk di lantai. Supaya andai sampai pingsan, jatuhnya ga fatal.

Kalau sedang parah, aku minum kopi agar tekanan darah naik (yang kalau kebanyakan juga membuat jantung malah makin ngebut)
Tapi bebeberapa hari ini aku menemukan alternatif yang lebih baik untuk menaikkan tekanan darah: nonton berita di teve tentang kondisi rakyat yang makin berat: antri minyak, harga2 naik, tapi para pejabat hanya ribut soal pilpres, dan kalaupun ada yang memberi komentar tetang kondisi rakyat saat ini, komentarnya GA MUTU BANGET!!…NGET!...NGET!!!


gambar diambil dari sini

No comments: